IHSG Turun Tipis pada 1-5 November 2021, Transaksi Harian Rp 11,18 Triliun

Dengan koreksi IHSG, kapitalisasi pasar busa merosot 0,12 persen menjadi Rp 8.078,47 triliun pada 1-5 November 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Nov 2021, 06:32 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2021, 06:00 WIB
FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah terbatas pada periode 1-5 November 2021. IHSG turun 0,15 persen ke posisi 6.581,78.

Pada pekan lalu, IHSG susut 0,79 persen pada 25-29 Oktober 2021. IHSG ditutup ke posisi 6.591,34 pada pekan lalu. Demikian mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (6/11/2021).

Dengan koreksi IHSG tersebut, kapitalisasi pasar bursa merosot 0,12 persen menjadi Rp 8.078,47 triliun pada 1-5 November 2021. Dari posisi pekan lalu di posisi Rp 8.087,95 triliun.

Rata-rata frekuensi harian bursa juga alami kontraksi dengan susut 6,72 persen menajdi 1.198.161 kali transaksi dari 1.284.477 kali transaksi pada pekan lalu. Demikian juga rata-rata nilai transaksi harian bursa melemah 16,63 persen menjadi Rp 11,18 triliun dari pekan lalu Rp 13,41 triliun.

Rata-rata volume transaksi harian juga melemah 17,41 persen menjadi 17,867 miliar saham dari 21,634 miliar saham pada pekan sebelumnya.

Pada Jumat, 5 November 2021, investor asing mencatatkan nilai beli bersih Rp 1,095 triliun. Sepanjang 2021, investor asing membukukan beli bersih sebesar Rp 41,10 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pencatatan Saham hingga Obligasi

20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Pada awal November 2021, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan Perusahaan Tercatat ke-40 pada 2021 yaitu PT Formosa Ingredient Factory Tbk (BOBA).

BOBA yang tercatat pada Papan Pengembangan BEI ini bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Food & Beverages, sedangkan untuk industri dan sub industri dari BOBA adalah Processed Food.

Selain itu, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical Tahap IV Tahun 2021, yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 1 triliun.

Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk obligasi ini adalah idAA- (Double A Minus). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.

Dengan demikian, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2021 adalah 82 emisi dari 49 Perusahaan Tercatat senilai Rp83,33 triliun.

Hingga kini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 481 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp423,84 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 125 perusahaan tercatat.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 142 seri dengan nilai nominal Rp4.469,08 triliun dan USD400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp5,33 triliun

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya