Liputan6.com, Jakarta - Chief Executive Officer (CEO) Tesla Inc Elon Musk menjual saham Tesla tidak lama setelah mengadakan jejak pendapat di Twitter terkait apakah dia harus melepas 10 persen dari total kepemilikannya.
Elon Musk jual saham Tesla senilai USD 5 miliar atau sekitar Rp 71,31 triliun (asumsi kurs Rp 14.262 per dolar AS).Ia telah menjual lebih dari 4,5 juta saham pada pekan ini. Penjualan saham Tesla ini pertama dalam lebih dari lima tahun.
Pada Senin, 8 November 2021, orang terkaya di dunia itu menawarkan 2,15 juta opsi seharga USD 6,24 atau Rp 89,2 ribu per kontrak, menurut regulatory filing pada Rabu, 10 November 2021. Elon Musk kemudian menjual 934 ribu saham guna mengumpulkan sekitar USD 1,1 miliar setara Rp 15,7 triliun (asumsi kurs Rp 14.295 per dolar AS).
Advertisement
Baca Juga
“Aksi jual saham oleh Elon Musk semata-mata agar terhindar dari kewajiban membayar pajak pelapor terkait dengan pelaksanaan opsi saham,” ungkap pengarsipan dilansir dari laman Yahoo Finance, Kamis (11/11/2021).
Hal ini mengindikasikan transaksi dilakukan berdasarkan rencana perdagangan yang telah diatur sebelumnya pada pertengahan September. Sejatinya kontrak yang berada dari opsi saham yang diterima Musk pada 2022 akan berakhir pada Agustus 2022. Artinya dia harus melaksanakannya sebelum itu.
Pelaksanaan kontrak semacam itu memicu pertumbuhan pajak penghasilan. Sehingga biasanya ditutupi dengan cara sesegera mungkin melepas beberapa saham yang baru diakuisisi.
Di perusahaan dengan penggemar setia seperti Tesla, penjualan saham eksekutif cenderung menarik perhatian para pengikut dan beberapa kritikus. Awal tahun ini, Musk mengatakan ada kemungkinan untuk menggunakan opsi dalam waktu dekat. Peluncuran jejak pendapat di media sosial mungkin demi menghindari kritik potensial.
p>* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penjualan Pertama Musk Sejak 2016
Tindakan Musk yang menjadi perbincangan utama itu justru menurunkan saham Tesla dua hari berturut- turut pada Senin dan Selasa. Kapitalisasi pasar Tesla susut USD 50 miliar atau Rp 714,7 triliun dari kekayaan bersih Musk.
Saham Tesla naik 4,3 persen pada Rabu, 10 November 2021 dan ditutup USD 1.067,95 (atau Rp 15,2 juta). Kenaikan ini sedikit memangkas kerugian menjadi kurang dari 13 persen pda pekan ini. Sebelumnya terjadi peningkatan lebih dari 2 persen dalam perdagangan pasca perdagangan.
Penjualan ini merupakan kali pertama yang dilakukan Elon Musk sejak 2016. Saat itu adalah terakhir Musk menggunakan saham dan melikuidasi beberapa saham yang dia akuisisi. Aksi ini pun dilakukan guna menutupi sekitar USD 590 juta atau setara Rp 8,4 triliun pajak penghasilannya.
Advertisement
Tepati Janji Voting di Twitter
Langkah yang diambil Musk merupakan hasil dari jajak pendapat pada Sabtu, 6 November yang dilakukan Musk di Twitter. Hampir 58 persen dari 3,5 juta suara mendukung penjualan tersebut.
"Akhir-akhir ini banyak keuntungan yang belum direalisasi menjadi sarana penghindaran pajak, jadi saya mengusulkan untuk menjual 10 persen saham Tesla saya,” tulis Musk.
Musk, salah satu orang terkaya di dunia dengan kekayaan hampir USD 300 miliar aau Rp 4.288.5 triliun menurut Bloomberg Billionaires Index. Kepemilihan saham Musk di Tesla telah menyumbang sebanyak 60 persen dari hartanya. Dengan demikian tidak heran CEO Tesla sengat mungkin melakukan penjualan tambahan untuk memenuhi janjinya.
Banyak eksekutif membuat rencana perdagangan yang telah diatur sebelumnya untuk menjual saham untuk menghindari tuduhan perdagangan orang dalam.
Rencana tersebut dapat mencakup berbagai syarat dan ketentuan, yang tidak harus diungkapkan kepada investor. Jadi tidak ada yang tahu apakah Musk telah mengatur agar transaksi ini terjadi terlepas dari hasil jajak pendapat.
Reporter: Ayesha Puri