IHSG Bakal Menguat Jelang Akhir Pekan, Simak Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 6.645-6.741 pada Jumat, 12 November 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Nov 2021, 07:14 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2021, 07:14 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Jumat (12/11/2021) setelah sentuh posisi tertinggi sepanjang masa.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berhasil mengekor indeks Dow Jones yang mencetak all time high atau posisi tertinggi dalam pencapaian intraday dan penutupan perdagangan pada Kamis, 11 November 2021.

“Keseriusan kenaikan akan Nampak jika dalam beberapa hari mendatang IHSG masih mampu ditutup di atas all time high secara beruntun,” ujar William dalam catatannya.

Ia menambahkan, saat ini IHSG untuk sementara terlihat cukup dapat bertahan meski secara aliran dana investor asing belum terlihat kenaikan yang cukup signifikan.

Selain itu, potensi ada pembalikan arah dari harga komoditas yang sudah mengalami kenaikan cukup tinggi juga bayangi IHSG. William prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.589-6.713 pada Jumat pekan ini.

Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menilai, kondisi bursa saham di Indonesia jelang akhir pekan ini tidak akan berbeda jauh dengan perdagangan Kamis, 11 November 2021. Hal ini merujuk sentimen penggerak indeks yang berkembang hingga Jumat pagi.

Dari sentimen negatif, indeks Dow Jones kembali turun pada hari ketiga sebesar 0,44 persen seiring kinerja keuangan Disney yang mengecewakan dan ancaman kenaikan inflasi. Indeks Dow Jones pun susut 1,41 persen selama itga hari.

Sementara itu, harga komoditas antara lain batu bara, emas, minyak, crude palm oil (CPO),  juga merosot. Di sisi lain, imbal hasil obligasi Amerika Serikat untuk tenor 10 tahun dan dua tahun masing-masing naik 0,32 persen ke posisi 1,57 persen dan 0,39 persen ke posisi 0,5189 persen.

"Di lain pihak, katalis datang dari menguatnya EIDO sebesar 0,97 persen, naiknya harga beberapa komoditas antara lain emas kembali naik 0,59 persen dan sebagai hedging kenaikan inflasi dan timah menguat 1,19 persen,” ujar dia.

Edwin memperkirakan, IHSG bergerak di kisaran 6.645-6.741 pada Jumat pekan ini.

 

 

IHSG berpeluang sentuh rekor baru pada akhir 2021 https://www.liputan6.com/saham/read/4708797/ihsg-berpeluang-ke-6800-pada-akhir-2021-usai-sentuh-rekor-tertinggi?utm_source=TWITTER&utm_medium=Post&utm_campaign=TWITTER_Red


Saham Pilihan

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk saham pilihan, Edwin memilih saham PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk (SAMF), saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).

Selain itu, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Sedangkan William memilih saham UNVR, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), CTRA, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya