Telkom Konsolidasikan Bisnis Data Center Jadi Satu Entitas

Proses konsolidasi bisnis data center Telkom ini akan selesai direalisasikan sekitar 2-3 tahun ke depan.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Nov 2021, 11:53 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2021, 22:34 WIB
Telkom Indonesia.
PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom).

Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) tengah melakukan review dan penilaian terhadap rencana konsolidasi bisnis data center menjadi satu entitas di bawah grup Telkom. Hal ini untuk memberikan valuasi lebih besar.

Rencana ini masih dalam tahap kajian untuk memperoleh opsi terbaik untuk penciptaan nilai yang optimal baik bagi grup Telkom dan pemangku kepentingan. Proses tersebut dapat selesai direalisasikan sekitar 2-3 tahun ke depan.

Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menuturkan, IPO Mitratel menjadi satu milestone penting bagi grup Tekom untuk memantapkan langkah sebagai digital telco.

Hal tersebut juga menjadi pemacu semangat untuk siapkan milestone berikutnya, yaitu unlock value bisnis data center.

"Kami tengah mengkaji opsi terbaik demi value creation yang optimal agar nantinya dapat memberikan dukungan yang signifikan dalam pengembangan ekosistem digital,” ujar Ririek dalam keterangan tertulis, Rabu (24/11/2021).

Perseoran mencatat pendapatan bisnis data center dan cloud hingga kuartal III 2021 sebesar Rp1,1 triliun atau tumbuh 19,7 persen YoY.

Telkom memiliki 26 data center yang terdiri dari 21 data center domestik dan 5 data center yang berada di luar negeri, termasuk data center tier 3 dan 4 di Jurong, Singapura.

Selain itu, pada bisnis digital, investasi Telkomsel di Gojek pada November 2020 dan Mei 2021 telah memperkuat inisiatif strategis kedua perusahaan dalam memberikan manfaat baru bagi penggunanya serta mendukung percepatan digitalisasi di sektor UMKM. Telkomsel telah mencatatkan capital gain mencapai Rp350 miliar.

Dari sisi pertumbuhan bisnis, investasi di Gojek juga memperlihatkan hasil yang positif jika dilihat dari pertumbuhan kuartal III 2021 dibandingkan dengan kuartal I 2021.

Seperti ARPU driver yang menjadi user paket kolaborasi swadaya meningkat sebanyak 4 persen, drivers yang menjadi reseller Telkomsel tumbuh meningkat mencapai 51 persen yang diikuti dengan kenaikan jumlah transaksi sebesar 97 persen.  

Pertumbuhan merchant GoFood yang menggunakan MyAds melalui aplikasi Gobiz naik sebesar 146 persen. Sehingga selain memberikan dampak di masyarakat, juga berkontribusi positif pada pertumbuhan bisnis Telkomsel.

Tak hanya menjalin kemitraan strategis, untuk meningatkan kapabilitas digital perusahaan, Telkom melalui perusahaan ventura MDI juga konsisten menambah nilai dan jumlah investasi pada perusahaan-perusahaan rintisan (startups) potensial dari dalam dan luar negeri.

Strategi investasi pada startup yang dilakukan perseroan tidak semata fokus pada peningkatan nilai investasi (capital gain) saja, tetapi juga dari peluang kolaborasi yang mungkin dilakukan para perusahaan rintisan terhadap berbagai lini bisnis di grup Telkom untuk membangun sinergi dalam meningkatkan bisnis dan profitabilitas perusahaan.

MDI telah mendanai lebih dari 50 startups dari 12 negara dimana 28 di antaranya merupakan karya anak bangsa. Saat ini, startups portofolio MDI tercatat sudah 3 yang IPO dan 3 yang masuk dalam kategori unicorn.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Alasan Telkom Gabungkan Bisnis Data Center

Telkom
Transformasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) untuk menjadi digital telco semakin memperlihatkan hasil yang baik dan menjadi daya tarik bagi investor, tidak hanya lokal tapi juga asing.

Sebelumnya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berencana menggabungkan (merger) bisnis data center dari tiga entitas usaha grup Telkom. Yakni PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), dan Data Center Telkom.

Rencana ini ditargetkan selesai dalam 2-3 tahun. VP Investor Relations Telkom, Andi Setiawan mengatakan, rencana konsolidasi ini masih dalam tahap kajian dan tahap berikutnya akan dilakukan kajian terhadap opsi unlocking value terbaik yang akan memberikan manfaat terbesar bagi Perusahaan.

"PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk saat ini dalam proses pendalaman atau mempelajari untuk mengkonsolidasikan bisnis data center dan selanjutnya dikelola oleh satu entitas dalam Group,” ujar Andi dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat, 22 Oktober 2021.

Perseroan menilai, bisnis data center memiliki potensi valuasi yang lebih tinggi dibandingkan bisnis telekomunikasi. Sehingga akan memberikan nilai yang lebih tinggi bagi TelkomGroup secara keseluruhan apabila dilakukan value unlocking.

Dalam rangka proses melakukan value unlocking tersebut, bisnis data center perlu dikonsolidasikan terlebih dahulu.

"Proses penggabungan bisnis data center masih dalam kajian dan perencanaan Perusahaan. Kami berharap konsolidasi dan value unlocking bisnis data center ini dapat terwujud dalam 2-3 tahun mendatang," ungkap Andi.

Adapun rencana ini, kata Andi, dalam rangka transformasi Perusahaan menuju digital telco company. Data center merupakan bagian penting dari ekosistem digital Telkom sebagai digital platform atas berbagai digital services Telkom.

"Strategi konsolidasi dan value unlocking data center diharapkan dapat menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi seluruh stakeholders Perusahaan,” pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya