Agenda Besar Telkom di Balik IPO Mitratel

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel mencatatkan saham perdana di BEI pada Senin, 22 November 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 22 Nov 2021, 14:13 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2021, 14:13 WIB
Konferensi pers pencatatan saham perdana saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), Senin (22/11/2021). (Dok: Istimewa)
Konferensi pers pencatatan saham perdana saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), Senin (22/11/2021). (Dok: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham MTEL.

Anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) yang bergerak di bisnis menara telekomunikasi ini melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan jumlah sebanyak 23.493.524.800 lembar saham MTEL.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari alokasi pooling sebelumnya 2,5 persen, menjadi 5 persen lantaran terdapat kelebihan permintaan atau oversubscribed. Harga saham MTEL dipatok pada Rp 800 per lembar. Dengan demikian, Perseroan meraup Rp 18,79 triliun dari IPO.

"Kami sangat berbahagia dengan respons yang sangat positif dari kalangan investor. Jumlah yang Rp 18,79 triliun ini di atas ekspektasi kami," ujar Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama dalam konferensi pers, Senin (22/11/2021).

Mitratel telah menunjuk PT BRI Danareksa Sekuritas, HSBC, JP Morgan, PT Mandiri Sekuritas, dan Morgan Stanley sebagai Joint Book Runners dan Joint Global Coordinators. BRI Danareksa Sekuritas bersama Mandiri Sekuritas juga bertindak sebagai Joint Lead Managing Underwriters dan Domestic Underwriters.

Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah bersyukur atas rampungnya satu milestone penting transformasi perusahaan. Yakni dengan terimplementasinya strategi unlocking value bisnis tower perusahaan melalui IPO Mitratel.

Langkah ini sejalan dengan transformasi yang tengah dilakukan Telkom untuk menjadi digital telco. Serta memperkuat posisi Mitratel di tengah kehadiran 5G yang dapat menumbuhkan kebutuhan operator akan menara telekomunikasi.

"Ini akan menjadi potensi yang baik bagi Mitratel untuk menjadi pemain menara telekomunikasi independen terbesar di Asia Tenggara,” ujar Ririek.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dana Hasil IPO

Tower telekomunikasi
Menara telekomunikasi Mitratel (Foto: Mitratel).

Sementara itu, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menuturkan, dana dari hasil IPO akan digunakan untuk mengembangkan kompetensi dan kapabilitasnya menjadi perusahaan unggul profesional transparan.

"Hal ini telah dirumuskan dalam bisnis plan yang tak hanya semata-mata pada bisnis menara telekomunikasi, tapi berkembang menjadi infrastructure company yang siap untuk mendukung era 5G dan kelanjutannya," katanya.

Sesuai rencana, perseroan akan menggunakan 40 persen dana hasil IPO untuk belanja modal organik, 50 persen untuk anorganik, dan 10 persen untuk modal kerja serta kebutuhan Perseroan lainnya.

Deretan Investor Mitratel

Pencatatan saham perdana PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel pada Senin, 22 November 2021 (Dok: Istimewa)
Pencatatan saham perdana PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel pada Senin, 22 November 2021 (Dok: Istimewa)

Melalui IPO ini Mitratel akan memperkuat posisinya sebagai The Best TowerCo In The Industry yang solid dan independen.

Hal ini didukung dengan masuknya investasi SWF dari Indonesia dan internasional, menunjukkan, Mitratel memiliki track record kinerja yang baik dan potensi pertumbuhan yang tinggi di masa yang akan datang.

Dikutip dari portal resminya, Indonesia Investment Authority (INA) menyampaikan antusias untuk berpartisipasi sebagai investor dalam IPO Mitratel guna mempercepat pengembangan dan peningkatan kualitas infrastruktur digital. Khususnya di sektor telekomunikasi Indonesia.

"Kami juga menyambut baik GIC, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), dan Abu Dhabi Growth Fund (ADG) yang turut berpartisipasi dan kami yakin akan menambah nilai strategis bagi Mitratel,” demikian ujar INA.

 

Tentang Mitratel

Perdana, Mitratel Tawarkan Saham ke Publik
Penawaran umum perdana Mitratel, sebagai upaya mengembangkan bisnis, menciptakan nilai yang optimal bagi perusahaan dan stakeholder serta demi mewujudkan ekosistem telekomunikasi untuk digitalisasi. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Mitratel merupakan perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 2008. Mitratel telah mengelola lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Selain bisnis utamanya di bidang menara telekomunikasi, Mitratel juga melakukan ekspansi portfolio jasa turunan menara seperti Project Solutions, Managed Services, Fiberisasi dan Digital Services untuk mengakselerasi iklim digital di Indoneia.  

Saat ini, Mitratel memiliki jangkauan layanan yang luas dan ekosistem bisnis telekomunikasi yang lengkap, serta memiliki rekam jejak nasional yang kuat di seluruh wilayah Indonesia.

Perseroan berkomitmen untuk mendukung penuh pemerataan ekonomi dan akses internet hingga ke pelosok negeri. Mitratel memiliki rencana ekspansi jangka panjang ke pasar Asia Tenggara dan Asia Pasifik, demi memantapkan langkah untuk menjadi penyedia infrastruktur telekomunikasi terkemuka di Asia Tenggara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya