Ditopang Window Dressing, IHSG Diramal Tembus 6.900 hingga Akhir 2021

IHSG ditutup ke posisi 6.561,55 pada 26 November 2021 dari pekan sebelumnya di posisi 6.720,26.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Nov 2021, 18:12 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2021, 18:12 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk, menyusul pengumuman adanya varian baru covid-19 di Afrika Selatan. Dalam sepekan, IHSG melemah 2,36 persen.

IHSG ditutup ke posisi 6.561,55 pada 26 November 2021 dari pekan sebelumnya di posisi 6.720,26. Kapitalisasi pasar merosot 1,48 persen menjadi Rp 8.123,09 triliun dari Rp 8.245,53 triliun pada penutupan pekan lalu.

Di luar sentimen tersebut, IHSG memang acap terkoreksi pada November sebelum nantinya reli pada Desember, seiring dengan momentum window dressing.

“Kecenderungannya kalau mau akhir tahun ada sentimen bagus dari window dressing,” mengutip penjelasan Emtrade dalam Emtrademology, Sabtu (27/11/2021).

Di sisi lain, anjloknya IHSG pada November lantaran investor utamanya trader melakukan profit taking, sebelum nanti kembali koleksi pada Desember.

Namun demikian, saat ini pasar perlu memantau perkembangan varian baru covid-19 yang disebut memiliki potensi penyebaran lebih cepat dari varian delta.

“Jadi kita tunggu juga, wait and see, apakah window dressing masih berlaku di market. Kalau selama didukung juga dengan sentimen positif, ada peluang market akan masih reli. Tapi kita pantau covid casenya bagaimana, baik di Indonesia maupun global,” jelas dia.

IHSG diperkirakan akan menguji support MA 50 di sekitar 6.490-an. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Bisa di Level 6.500

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan mengambil gambar layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Senada, Senior Fund Manager Pacific Capital Investment, Parningotan Julio memproyeksikan IHSG akan bergerak di area support sekitar 6.500-an. Proyeksi tersebut merujuk pada asumsi adanya window dressing.

Merujuk pada pergerakan IHSG yang sempat mencapai all time high, Parningotan mengatakan momentum kali ini bisa dimanfaatkan untuk spekulatif buy di saham-saham bluechip yang alami pelemahan pada perdagangan Jumat.

"Namun kalau saya bilang, mungkin tidak 100 persen masuk ke saham-saham tersebut karena belum tahu eskalasi dari covid-19 ini seperti apa. Tapi kalau secara historis harusnya Desember kinerja IHSG cukup bagus. jadi dalam seminggu terakhir November ini mungkin spekulatif atau buy only,” imbuhnya.

Sebelumnya, Wealth Management Head, Bank OCBC NISP, Juky Mariska memperkirakan IHSG akan volatile pada bulan ini.

Namun dengan potensi window dressing yang biasa terjadi di bulan Desember, IHSG diperkirakan akan ditutup di level 6.700 - 6.900.

“Kami melihat bahwa bulan Desember akan menjadi bulan untuk window dressing sehingga IHSG diperkirakan akan ditutup di 6.700 - 6.900,” ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya