Kekhawatiran Varian Omicron Picu Investor Asing Lepas Saham

Sepanjang tahun berjalan 2021, investor asing telah melakukan aksi beli saham Rp 35,91 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Des 2021, 12:19 WIB
Diterbitkan 02 Des 2021, 12:19 WIB
Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Investor asing melepas saham dalam tiga hari berturut-turut sejak awal pekan ini. Total aksi jual investor asing sentuh Rp 2,79 triliun dalam tiga hari.

Mengutip data RTI, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 1,2 triliun pada Senin 29 November 2021. Aksi jual saham oleh investor asing itu berlanjut pada Selasa, 30 November 2021 dengan nilai Rp 974 miliar.

Pada Rabu, 1 Desember 2021, aksi jual investor asing mencapai Rp 621,7 miliar. Dengan demikian, total aksi jual investor asing Rp 2,79 triliun. Sepanjang tahun berjalan 2021, investor asing telah melakukan aksi beli saham Rp 35,91 triliun.

Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, aksi jual investor asing tersebut dipicu kekhawatiran tentang omicron.

"Di samping itu, CDS Indonesia sedang naik karena tapering dan kekhawatiran kenaikan suku bunga,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Kamis (2/12/2021).

Mengutip data RTI,  dalam sepekan di seluruh pasar, saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham BBRI senilai Rp 598,6 miliar, saham BBCA senilai Rp 596, 9 miliar, ASII senilai Rp 580,3 miliar, BMRI senilai Rp 469,8 miliar dan saham SMGR senilai Rp 281 miliar.

Namun, pada sesi pertama perdagangan, Kamis pekan ini, investor asing melakukan aksi beli saham. Tercatat aksi beli saham oleh investor asing mencapai Rp 22,31 miliar di seluruh pasar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pembukaan IHSG pada 2 Desember 2021

IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi pada perdagangan Kamis pagi, 2 Desember 2021. IHSG sempat berada di zona hijau kemudian beralih ke zona merah dan investor asing melakukan aksi beli saham.

Pada perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,15 persen ke posisi 6.517. Kemudian IHSG turun ke posisi 6.506. Indeks LQ45 naik 0,04 persen ke posisi 931,92. Sebagian besar indeks acuan alami koreksi.

Pada perdagangan Kamis pagi ini, IHSG berada di level tertinggi 6.519,08 dan terendah 6.490,92. Sebanyak 234 saham melemah sehingga menekan IHSG. 155 saham menguat. 184 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 137.307 kali dengan volume perdagangan 2,6 miliar saham. Nilai transaksi Rp 1 triliun. Investor asing beli saham Rp 11,2 miliar. Sebagian besar sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXindustry naik 0,14 persen dan IDXhealth mendaki 0,24 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXproperty merosot 1,06 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 1,12 persen dan indeks sektor saham IDXproperty susut 0,78 persen.

Selanjutnya, indeks sektor saham IDXindustry menguat 0,46 persen dan indeks sektor saham IDXhealth naik 0,23 persen.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya