Liputan6.com, New York - Kuatnya permintaan konsumen menimbulkan optimisme para CEO untuk ekonomi enam bulan ke depan. Hal itu berdasarkan hasil survei terbaru Business Roundtable.
Asosiasi para pejabat eksekutif perusahaan besar Amerika Serikat (AS) ini memperingatkan survei terlaksana sebelum ada varian omicron. Peninjauan hanya mengukur rencana pimpinan perusahaan selama enam bulan selanjutnya.
Bussiness Rountable merilis Survei Outlook Ekonomi CEO kuartal IV. Hasil survei indeks utamanya melonjak ke level tertinggi dalam 20 tahun. Kenaikan sebanyak 10 poin dan menempatkan di level 124 dari kuartal III.
Advertisement
Baca Juga
Para CEO melaporkan rencana perekrutan meningkat 13 persen. Rencana investasi modal naik 7 poin dan eskpestasi penjualan ikut naik 9 poin. Kelompok ini pun mengutip pelepasan permintaan konsumen yang sangat besar dan terpendam sebagai pendorongan optimisme di ruang rapat perusahaan.
"Kami melihat survei kuartal ini mencerminkan tanda-tanda menggembirakan dengan rebound ekonomi karena konsumen mulai melanjutkan perjalanan dan belanja, ” ujar Ketua Business Roundtable sekaligus CEO Walmart Doug McMillon dilansir dari CNBC, ditulis Sabtu (4/12/2021).
Ia menuturkan, kemajuan berkelanjutan memangkas kemerosotan pandemi termasuk varian baru. Oleh karena itu, perlu mempertahankan pertumbuhan yang kuat hingga paruh kedua pada 2022,
Dalam perkiraan pertama mereka tentang pertumbuhan PDB AS 2022, CEO memproyeksikan pertumbuhan 3,9 persen selama 2021.
Survei Business Roundtable juga bertanya kepada CEO terkait tekanan biaya yang dihadapi perusahaan. Sebanyak 48 persen mengidentifikasi biaya tenaga kerja sebagai tekanan biaya tertinggi. Tekanan lainnya yakni biaya gangguan rantai pasokan sebesar 20 persen dan biaya material sekitar 17 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aturan Baru Jadi Sentimen Positif
CEO Business Roundtable Josh Bolten menyoroti undang-undang baru-baru ini tentang Capitol Hill sebagai alasan kuat optimisme ekonomi para eksekutif.
Undang-Undang Investasi dan Pekerjaan Infrastruktur bipartisan baru-baru ini, mengarahkan sumber daya terkait kebutuhan guna meningkatkan infrastruktur fisik dan konektivitas broadband AS.
"Kebijakan itu merupakan investasi penting terhadap kesehatan ekonomi jangka panjang. Saat ekonomi kembali ke kondisi normal, kebijakan ekonomi yang sehat dapat membantu mempertahankan pertumbuhan yang kuat dalam jangka panjang,” ujar Josh.
Bussiness Rountable melaksanakan survei pada 3-22 November 2021. Pada, Jumat 26 November, World Health Organization (WHO) mengungkapkan varian omicorn harus menjadi perhatian serius.
Reporter: Ayesha Puri
Advertisement