Anak Usaha Indika Energy Kantongi Pinjaman Setara Rp 998,20 Miliar

KGTE telah teken perjanjian fasilitas kredit sindikasi dengan Bank Mandiri, BNI, dan Bank UOB Indonesia pada 29 Desember 2021.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Des 2021, 13:32 WIB
Diterbitkan 30 Des 2021, 13:32 WIB
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Liputan6.com, Jakarta - PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui anak perusahaannya PT Kariangau Gapura Terminal Energi (KGTE) meraih fasilitas kredit sindikasi USD 70 juta atau sekitar Rp 998,20 miliar (asumsi kurs Rp 14.260 per dolar AS).

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (30/12/2021), KGTE telah teken perjanjian fasilitas kredit sindikasi tersebut dengan Bank Mandiri, BNI, dan Bank UOB Indonesia pada 29 Desember 2021. 

Anak usaha yang dimiliki seluruhnya oleh perseroan melalui PT Indika Energy Infrastructure kantongi pinjaman dengan tenor pinjaman 5,5 tahun. Tepatnya hingga 31 Desember 2026. Pinjaman tersebut KGTE akan dikenakan bunga LIBOR 3M plus 2,5 persen pa.

“Pinjaman tersebut akan digunakan oleh KGTE untuk membayar pinjaman perseroan Indika Capital Pte Ltd,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Indika Energy Tbk, Adi Pramono.

Untuk jaminan fasilitas itu terdiri dari jaminan aset tetap yang dimiliki oleh KGTE dan PT Interport Mandiri Utama, gadai atas rekening transaksi, gadai atas saham yang diterbitkan KGTE yang dimiliki oleh PT Interport Mandiri Abadi dan IMU, fidusia atas  kepentingan KGTE di polis asuransi.

Selain itu, fidusia atas pinjaman intercompany refinancing PT Indika Logistic and Support Services, akta subordinasi terkait subordinasi dan pembayaran prioritas, dan perjanjian subordinasi sehubungan dengan setiap pinjaman antar perusahaan atau pemegang saham.

"Transaksi ini tidak berdampak material, namun akan meningkatkan kinerja perseroan,” tulis Adi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham INDY

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada penutupan perdagangan sesi pertama Kamis, 30 Desember 2021, saham INDY turun 5,52 persen ke posisi Rp 1.540 per saham. Saham INDY susut 35 poin ke posisi Rp 1.595 per saham.

Saham INDY berada di level tertinggi Rp 1.620 dan terendah Rp 1.530 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.139 kali dengan volume perdagangan 177.583. Nilai transaksi Rp 27,8 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya