Nusa Konstruksi Enjiniring Targetkan Kontrak Baru Rp 1,8 Triliun

Target kontrak baru tersebut naik sebesar 978 persen dibandingkan realisasi kontrak baru perseroan pada 2021

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Des 2021, 22:09 WIB
Diterbitkan 30 Des 2021, 22:09 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan konstruksi swasta nasional, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) menargetkan bisa meraih kontrak baru sebesar Rp1,8 triliun pada 2022.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk Budi Susilo melalui keterangan tertulis, dikutip Kamis (30/12/2021).

Target kontrak baru tersebut naik sebesar 978 persen dibandingkan realisasi kontrak baru perseroan pada 2021 yang hanya sebesar Rp167 miliar. Jika ditambah dengan besaran kontrak 2021 yang di carry over ke tahun depan sekitar Rp300 miliar, total order book perseroan pada 2022 mencapai Rp2,1 triliun.

Beberapa proyek yang sedang dikerjakan perseroan saat ini di antaranya Holland Villlage di Jakarta, Ciputra Bisnis Park & Delft Ciputra Apartemen di Makasar, RS Umum Aisyiyah di Ponorogo,

Bandara Udara Nabire di Papua, PLTU 1.000 MW Cirebon. Perseroan juga baru melakukan penyerahan (Final Hand Over) di Desember 2021 kepada Universitas Mulawarman dan Islamic Development Bank, dan dari proyek tersebut perseroan meraih Certificate of Customer Satisfaction for Excellent Service on Cost, Quality, and Time, serta Certificate of Achievement  for Zero Fatal Accident.

"Target pertumbuhan yang signifikan untuk Kontrak baru tersebut merupakan babak baru (New Era) bagi kami, tidak hanya didorong oleh perbaikan performa namun juga oleh masuknya PT Global Dinamika Kencana (GDK) menjadi pemegang saham pengendali perusahaan kami," kata dia.

Pada 24 November 2021, pemegang saham telah menetapkan susunan pengurus  baru untuk memperkuat manajemen, langkah ini sebagai bagian akhir dari proses konsolidasi sekaligus langkah dimulainya transformasi bisnis.

Transformasi bisnis Perseroan kedepannya akan memberikan dampak signifikan pada perolehan proyek-proyek Infrastruktur, gedung dan proyek lainnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Dongkrak Bisnis Infrastruktur

Langkah berikutnya yang dilakukan perseroan adalah peningkatan di bisnis infrastruktur berupa investasi di aset infrastruktur.

"Hadirnya GDK sebagai pemegang saham pengendali baru menjadi tenaga baru bagi kami untuk bisa melakukan lompatan besar, termasuk melakukan integrasi bisnis (sinergi group) di industri konstruksi,” kata dia.

Tahun depan, Nusa Konstruksi Enjiniring menargetkan bisa meraih pendapatan sebesar Rp 1 triliun. Target pendapatan tersebut mengalami pertumbuhan sekitar 300 persen dibandingkan estimasi perolehan pendapatan tahun ini yang berkisar sekitar Rp345 – Rp350 miliar.

"Optimisme kami ini didukung oleh rencana ekspansi kami untuk kembali masuk ke proyek-proyek infrastruktur yang didominasi oleh proyek Pemerintah," kata Budi.

Hingga akhir September 2021, Nusa Konstruksi Enjiniring membukukan pendapatan sebesar Rp232,8 miliar atau mengalami penurunan sebesar 27,2 persen dibandingkan perolehan pendapatan periode sama 2020.

Namun, perseroan mampu membukukan laba bersih sebesar Rp1,5 miliar, naik signifikan dibandingan kerugian bersih sebesar Rp27,2 miliar yang diperoleh perseroan di periode yang sama tahun lalu.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya