Liputan6.com, Jakarta - PT Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk (BBRM) berencana melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) II atau rights issue. Aksi ini menyusul penggabungan nilai nominal saham atau reverse stock terhadap seluruh saham perseroan.
Pada akhir perdagangan dengan nilai nominal lama di pasar reguler dan negosiasi pada Kamis, 17 Februari 2022. Sementara awal perdagangan dengan nilai nominal baru di pasar reguler dan negosiasi pada 18 Februari 2022.
Dalam aksi PMHMETD II, perseroan akan menawarkan sebanyak 4.901.439.496 saham baru. Nilai nominal dan harga pelaksanaan masing-masing Rp 50 per lembarnya. Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam PMHMETD II ini berjumlah sebanyak Rp 245,07 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (17/2/2022), Nam Cheng Pioneer Sdn. Bhd. (Nam Cheong) dan PT Sinar Bintang Makmur (SBM) menyatakan untuk mengalihkan seluruh HMETD yang dimiliki masing-masing sebesar 1.461.187.213 HMETD dan sebesar 870.597.260 HMETD kepada PT Marco Polo Indonesia (MPI).
MPI sebagai pemegang saham utama Pelayaran Nasional Bina Buana Raya sekaligus pembeli siaga dalam aksi ini, menyatakan akan melaksanakan HMETD yang dimilikinya sebesar 1.705.818.939 HMETD dan HMETD yang diterima oleh Nam Cheong dan SBM. Sehingga total seluruhnya sejumlah 4.037.603.412 saham baru.
Pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam rights issue ini akan mengalami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) dalam jumlah yang cukup material yaitu maksimum sebesar 57,80 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dana Hasil Rights Issue
Dana yang diperoleh dari hasil rights issue ini, sebesar USD 14 juta atau sekitar Rp 201,6 miliar (kurs Rp 14.000 per USD) akan digunakan untuk melunasi utang kepada MPI atas pembelian Kapal MP Perkasa dan MP Pride dalam bentuk konversi pinjaman menjadi saham perseroan.
Kemudian USD 1,5 juta atau sekitar Rp 21,6 miliar akan dialokasikan untuk pembelian satu kapal penunjang lepas pantai atau kapal Anchor Handling Tug (AHT) 4.894HP dari Marco Polo Offshore Pte Ltd.
Sisanya akan digunakan untuk meningkatkan modal kerja Perseroan, antara lain pembiayaan pemeliharaan kapal dan biaya perizinan kapal baru.
PMHMETD II ini telah mendapat persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB perseroan pada 22 Oktober 2021 lalu. Selanjutnya pada 15 Februari 2022 perseroan mendapat pernyataan pendaftaran efektif.
Berikut jadwal lengkapnya;
Advertisement
Jadwal Lengkap
Tanggal distribusi saham hasil reverse stock: 22 Februari 2022
Tanggal terakhir perdagangan saham, dengan HMETD (cum rights)
- Pasar reguler dan negosiasi: 23 Februari 2022
- Pasar tunai: 25 Februari 2022
Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (Ex Rights)
- Pasar reguler dan negosiasi: 24 Februari 2022
- Pasar tunai: 01 Maret 2022
Tanggal pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD: 25 Februari 2022
Tanggal distribusi HMETD: 1 Maret 2022
Tanggal pencatatan efek di Bursa: 2 Maret 2022
Periode perdagangan dan pelaksanaan HMETD: 2—9 Maret 2022
Periode pembayaran HMETD: 2—9 Mert 2022
Tanggal akhir pembayaran yang berasal dari pesanan efek tambahan: 10 Maret 2022
Tanggal awal penyerahan saham yang berasal dari HMETD: 04 Maret 2022
Tanggal akhir penyerahan saham yang berasal dari HMETD: 11 Maret 2022
Tanggal penjatahan pemesanan pembelian saham tambahan: 11 Maret 2022
Tanggal pembayaran pembeli siaga: 14 Maret 2022
Tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian tambahan saham: 14 Maret 2022