BRI Danareksa Sekuritas Luncurkan Sistem Online Trading BRIGHTS

Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari Dewi mengatakan, aplikasi itu dikembangkan dengan teknologi terkini untuk berinvestasi.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 24 Feb 2022, 11:41 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2022, 11:41 WIB
Peluncuran Brights & Brights Forum 2022, Kamis (24/2/2022) (Dok: tangkapan layar/Pipit I.R)
Peluncuran Brights & Brights Forum 2022, Kamis (24/2/2022) (Dok: tangkapan layar/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - PT BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS) resmi meluncurkan new online trading system bernama BRIGHTS. Aplikasi ini untuk memberikan kemudahan kepada investor saat investasi.

Direktur Utama BRI Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari Dewi mengatakan, aplikasi itu dikembangkan dengan teknologi terkini untuk memberikan kenyamanan berinvestasi bagi seluruh lapisan investor di pasar modal. Aplikasi BRIGHTS ditargetkan untuk dapat diunduh oleh seluruh investor ritel eksisting BRIDS pada kuartal I 2022.

"Melalui peluncuran ini kami berharap ada penambahan jumlah downloader dari investor baru, yang jika dijumlahkan maka pada akhir tahun 2022 ini diperkirakan bisa mencapai lebih dari 100 ribu downloader," kata Friderica dalam Launching BRIGHTS, Kamis (24/2/2022).

Dia menuturkan, aplikasi BRIGHTS memiliki sejumlah fitur yang mudah untuk digunakan (user friendly), reliable serta lebih canggih. Sehingga nasabah atau investor dapat melakukan transaksi ataupun berinvestasi berbagai macam instrumen investasi, baik saham, reksa dana dan obligasi dalam satu aplikasi terpadu.

"Target kami, BRIDS dapat menembus pasar milenial melalui aplikasi BRIGHTS. Selain investor milenial, BRIDS juga mengincar potensi pasar dari segmen priority banking melalui akses dari Nasabah Bank BRI,” imbuhnya.

Data Sensus Penduduk 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS)menunjukkan generasi muda di Indonesia yang terdiri dari generasi milenial dan generasi Z mendominasi proporsi penduduk di Indonesia dengan presentasi masing-masing 27,94 persen dan 25,87 persen, dengan total 53,81 persen.

Selain itu, berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Januari 2022, investor pasar modal Indonesia didominasi oleh usia milenial di bawah 40 tahun dengan proporsi hampir mencapai 82 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa pangsa pasar investor milenial Indonesia memiliki potensi yang sangat besar.

"Untuk membidik pasar milenial tersebut, PT BRI Danareksa Sekuritas, anak perusahaan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan entitas asosiasi dari Holding Danareksa, meluncurkan new online trading system bernama BRIGHTS," kata Friderica.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Investor Pasar Modal Tembus 8 Juta SID

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan tren pertumbuhan investor yang masih berlanjut, HIngga 16 Februari 2022, BEI mencatat jumlah investor pasar modal mencapai 8 juta SID.

"Investor kita sekarang sudah lebih dari 8 juta. Naik 7 persen dari posisi akhir 2021," kata Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi dalam Casual Talks : Scaling Up The Utilization of Sustainable Financial Instruments, Jumat, 18 Februari 2022.

Pada saat bersamaan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pemulihan yang baik. Bahkan saat ini telah melampaui angka sebelum ada pandemi COVID-19.

"Bahkan di hari-hari belakangan ini kita mencatat IHSG mencapai posisi all time high atau rekor tertingginya dan tanggal 16 Februari kemarin. IHSG berada di posisi puncaknya yaitu di 6.850,20 dan market cap kita sekarang bahkan sudah melampaui angka Rp 8.632 triliun," kata Hasan.

Kinerja indikator lainnya juga tak kalah menarik. Rata-rata volume perdagangan harian tercatat Rp 12,4 triliun dengan rata-rata volume perdagangan 21,31 miliar dan rata-rata frekuensi perdagangan harian 1,38 juta.

"Perusahaan tercatat juga terus bertambah, baik yang menawarkan kepemilikan saham atau menawarkan instrumen obligasi dan sukuk," ujar Hasan.

Sepanjang 2022 ini, terdapat 7 emiten baru yang IPO di BEI dengan dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 21,1 triliun.

Hasan memaparkan, masih ada 23 perusahaan yang saat ini antre di pipeline IPO bursa. Kemudian ada 7 penerbitan surat utang dari 6 emiten senilai Rp 5,10 triliun. Saat ini, masih ada 24 surat utang oleh 18 emiten yang berada di pipeline bursa. 

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya