Investor Muda Serbu Pasar Modal, BEI Blusukan ke Perguruan Tinggi hingga Coffee Shop

Merujuk laman KSEI, jumlah investor pasar modal hingga akhir Desember 2021 didominasi oleh investor berusia di bawah 30 tahun sebesar 60,02 persen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Feb 2022, 20:27 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2022, 20:27 WIB
FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Layar komputer menunjukkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kebanjiran investor muda. Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi mengatakan, tren ini telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir, dan tertinggi dicatatkan selama pandemi COVID-19.

"Di 2021 lalu, jumlah investor mencatat rekor pertumbuhan tertinggi sepanjang sejarah pasar modal. Untuk jumlah investor saham bahkan bertambah lebih dari dua kali lipat dari tahun sebelumnya, tepatnya 103,6 persen,” ungkap Hasan dalam edukasi wartawan pasar modal, Rabu (23/2/2022).

Merujuk laman KSEI, jumlah investor pasar modal hingga akhir Desember 2021 didominasi oleh investor berusia di bawah 30 tahun sebesar 60,02 persen. Disusul investor dengan rentang usia 31–40 tahun 21, 46 persen, usia 41—50 tahun 10,45 persen. Sisanya investor usia 51—60 dan di atas 60 tahun masing-masing 5,16 persen dan 2,91 persen.

Hasan menambahkan, dari sisi likuiditas pasar juga mencatatkan kinerja serupa. Aktivitas transaksi di bursa juga meningkat dari tahun ke tahun. Hal itu dicerminkan oleh rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) yang mencapai Rp 13,47 triliun pada 2021. Naik signifikan, yaitu 45 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya di angka Rp 9,21 triliun per harinya.

“Kami juga berupaya untuk terus menggalakkan mengintensifkan kegiatan edukasi dan literasi untuk mengimbangi angka-angka pertumbuhan ini. Jadi selain kuantitas yang bertambah demikian pesat memastikan dari sisi kualitas ini juga tetap dapat dilakukan,” kata Hasan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Cara Efektif Sebarkan Informasi

Ciptakan Investor Pasar Modal Berkualitas Lewat Kompetisi Saham
Layar sekuritas menunjukkan data-data saat kompetisi Trading Challenge 2017 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12). Kompetisi Trading Challenge 2017 ini sebagai sarana untuk menciptakan investor pasar modal berkualitas. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) perwakilan Jakarta, Marco Poetra Kawet mengatakan cara paling efektif untuk menyebarkan informasi terkait pasar modal yakni lewat perguruan tinggi. Meski juga tak meninggalkan pendekatan lain, seperti melalui media sosial.

"Teknik penyebaran informasi saat ini yang paling banyak menjangkau anak muda yaitu di perguruan tinggi. tapi galeri investasi yang kita buka bukan hanya di perguruan tinggi. Banyak edukasi yang kita bikin Baik pembukaan galeri investasi di coffee shop, kita buka di mall. Kita juga bikin kelas literasi dalam bentuk instagram live melibatkan media sosial yang ada," ungkap Marco.

Dia menuturkan, pendekatan yang dilakukan bursa, utamanya saat pandemi sudah cukup efektif. Yakni dengan melibatkan kanal distribusi yang dimiliki bursa lantaran kondisi yang belum memungkinkan untuk dilakukan secara tatap buka.

"Saya rasa itu adalah cara kita lakukan pendekatan kepada generasi muda. Menggunakan media sosial yang ada saat ini salah satu cara yang optimal," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya