Laba LSIP Tumbuh 42 Persen pada 2021, Pendapatan Tembus Rp 4,5 Triliun

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) membukukan pertumbuhan penjualan dan laba bersih pada 2021.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Mar 2022, 10:37 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2022, 10:37 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) rilis laporan keuangan dengan catat pertumbuhan laba pada 2021. Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Liputan6.com, Jakarta - PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mencatatkan kinerja yang positif sepanjang 2021. Pada periode tersebut, PP London Sumatra Indonesia berhasil mencatatkan pendapatan Rp 4,53 triliun, naik 28 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Sejalan dengan itu, beban pokok penjualan juga mengalami kenaikan menjadi Rp 2,72 triliun dari sebelumnya Rp 2,46 triliun. Sehingga PP London Sumatra Indonesiamembukukan laba bruto sebesar Rp 1,8 triliun, naik 68 persen dibandingkan posisi akhir Desember 2020.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan laba atas perubahan nilai wajar aset biologis sebesar Rp 49,58 miliar dan penghasilan operasi lain Rp 79,7 miliar.

Pada saat bersamaan, perseroan mencatatkan beban penjualan dan distribusi sebesar Rp 42,8 miliar, beban umum dan administrasi Rp 256,15 miliar, dan beban operasi lain Rp 447,37 miliar. Sehingga diperoleh laba usaha sebesar Rp 1,19 triliun, naik 46 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Setelah dikurangi beban keuangan dan pajak penghasilan, perseroan berhasil mengukuhkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 990,45 miliar. Naik 42 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 695,5 miliar.

Laba per saham dasar juga naik dari sebelumnya Rp 102 per lembar pada 2020 menjadi Rp 145 per lembar pada 2021.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2021 tercatat sebesar Rp 11,85 triliun, naik dari Rp 10,92 triliun per akhir Desember 2020. Rinciannya, terdiri dari aset lancar Rp 4,31 triliun, dan Rp 7,54 triliun merupakan aset tidak lancar.

Liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp 1,68 triliun pada 2021. Naik dari posisi akhir Desember 2020 sebesar Rp 1.64 triliun. Rinciannya, terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 696,56 miliar, dan sisanya Rp 982,12 miliar merupakan liabilitas jangka panjang. Sementara ekuitas perseroan sepanjang 2021 tercatat sebesar Rp 10,17 triliun.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gerak Saham LSIP

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pada perdagangan Rabu, 2 Maret 2022 pukul 10.26 WIB, saham LSIP naik 3,74 persen ke posisi Rp 1.520 per saham. Saham LSIP dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.475 per saham.

Saham LSIP berada di level tertinggi Rp 1.540 dan terendah Rp 1.475 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.422 kali dengan volume perdagangan 439.899. Nilai transaksi Rp 66,5 miliar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya