Liputan6.com, Jakarta - PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) mencatat kinerja keuangan positif sepanjang semester I 2021. Ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk membukukan penjualan Rp 2,17 triliun pada semester I 2021. Realisasi penjualan itu tumbuh 39 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,56 triliun.
Baca Juga
Hal tersebut didukung dari kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata (ASP) produk sawit. ASP CPO dan palm kernel (PK) naik masing-masing sebesar 25 persen year on year (yoy) dan 56 persen yoy.
Advertisement
Beban pokok penjualan naik 10,2 persen dari Rp 1,28 triliun pada semester I 2020 menjadi Rp 1,42 triliun pada semester I 2021. Dengan demikian, laba bruto tercatat Rp 754,95 miliar pada semester I 2021. Pencapaian itu tumbuh 173 persen dari periode semester I 2020 sebesar Rp 276 miliar.
Perseroan menekan beban penjualan dan distribusi dari Rp 28,29 miilar pada semester I 2020 menjadi Rp 22,12 miliar pada semester I 2021. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 131,60 miliar pada semester I 2021 dari periode semester I 2020 sebesar Rp 105,60 miliar. Demikian juga beban operasi naik dari Rp 7,01 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 12,14 miliar pada semester I 2021.
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk mencatat laba usaha naik 692 persen dari Rp 76,95 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 609,71 miliar.
Perseroan mencatat laba periode berjalan tumbuh 445 persen dari Rp 91,98 miliar pada semester I 2020 menjadi Rp 501,21 miliar pada semester I 2021. Hal ini disebabkan peningkatan laba usaha yang sebagian diimbangi oleh peningkatan beban pajak penghasilan.
Dengan demikian, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari Rp 13 menjadi Rp 73.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Didukung Kenaikan Volume Penjualan
Total liabilitas tercatat Rp 1,81 triliun pada 30 Juni 2021 dari periode Desember 2020 sebesar Rp 1,63 triliun. Total ekuitas naik dari Rp 9,26 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp 9,79 triliun pada Juni 2021.
Total aset naik menjadi Rp 11,60 triliun pada Juni 2021 dari Desember 2020 sebesar Rp 10,92 triliun. Perseroan kantongi kas Rp 2,68 triliun pada 30 Juni 2021. Perseroan menyatakan tidak ada pendanaan melalui utang bank pada 30 Juni 2021.
Presiden Direktur Lonsum, Benny Tjoeng menuturkan, Lonsum meraih kinerja keuangan yang kuat pada semester I 2021 terutama seiring naiknya volume penjualan dan harga jual rata-rata produk kelapa sawit. “Selain itu, didukung oleh upaya dalam pengendalian biaya dan efisiensi,” ujar dia.
Perseoran menyatakan, industri perkebunan akan tetap menantang. Benny mengatakan, di tengah pandemi dan ketidakpastian, pihaknya terus memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya dan efisiensi, meningkatkan produktivitas, memprioritaskan belanja modal.
Hal ini terutama pada aspek yang berpotensi memiliki pertumbuhan, fokus pada praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan serta mengambil langkah tepat untuk memastikan keamanan dan kesehatan karyawan selama pandemi COVID-19.
Advertisement
Gerak Saham LSIP
Saham LSIP naik 8,41 persen ke posisi Rp 1.160 per saham pada perdagangan Kamis, 12 Agustus 2021. Saham LSIP mencatat volume perdagangan 53.450.149 dengan nilai transaksi Rp 60,7 miliar. Total frekuensi perdagangan 6.383 kali.