Liputan6.com, Jakarta - Pasar modal Indonesia diramaikan dengan pencatatan lima obligasi, dua saham perdana dan satu waran selama sepekan, tepatnya pada 7-11 Maret 2022.
Pada pencatatan pertama, Rabu, 9 Maret 2022, obligasi berkelanjutan III Merdeka Copper Gold tahap I tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) senilai Rp 3 triliun.
Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi tersebut adalah idA (single A). Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Advertisement
Baca Juga
Pada hari yang sama, obligasi berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical tahap V tahun 2022 mulai dicatatkan di BEI senilai Rp 1,40 triliun. Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk obligasi tersebut adalah idAA-. Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Demikian mengutip keterangan tertulis, Minggu (13/3/2022).
Kemudian obligasi berkelanjutan I Pyridam Farma tahap I tahun 2022 oleh PT Pyridam Farma Tbk mulai dicatatkan di BEI senilai Rp 400 miliar dalam jangka waktu lima tahun. Hasil pemeringkatan PT Kredit Rating Indonesia untuk obligasi tersebut adalah irBBB+ (Triple B Plus). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank KB Bukopin Tbk.
Obligasi keempat yang tercatat di BEI pada Rabu, 9 Maret 2022 adalah Obligasi Tamaris Hydro I Tahun 2022 oleh PT Tamaris Hydro senilai Rp 750 miliar. Hasil pemeringkatan dari Pefindo untuk Obligasi adalah idAAA(sf) (Triple A; Structured Finance). Bertindak sebagai wali amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kemudian, Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III Bank UOB Indonesia Tahap I Tahun 2022 yang diterbitkan oleh PT Bank UOB Indonesia mulai dicatatkan di BEI senilai Rp 100 miliar dan memiliki jangka waktu 7 Tahun. Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi Subordinasi adalah AAidn (Double A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2022 adalah 22 emisi dari 18 emiten senilai Rp23,07 triliun. Dengan pencatatan ini, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 491 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp440,03 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 125 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 147 seri dengan nilai nominal Rp4.764,63 triliun dan USD200,00 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp4,86 triliun.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pencatatan Saham
Selanjutnya PT Sumber Mas Konstruksi Tbk (SMKM) mulai dicatatkan pada papan akselerasi BEI. SMKM menjadi Perusahaan Tercatat ke-9 yang tercatat di BEI pada 2022. SMKM bergerak pada sektor Infrastructures dengan sub sektor Heavy Constructions & Civil Engineering. Adapun Industri dan sub industri SMKM adalah Heavy Constructions & Civil Engineering
Pada hari berikutnya, yaitu Kamis, 10 Maret 2022, PT Nanotech Indonesia Global Tbk (NANO) mulai mencatatkan saham dan warannya pada Papan Akselerasi BEI. NANO merupakan Perusahaan Tercatat ke-10 di BEI pada 2022. NANO bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dan sub sektor Nondurable Household Products.
Adapun Industri dan sub industri NANO adalah Personal Care Products. Lalu, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA) mulai mencatatkan sahamnya pada Papan Utama BEI pada hari yang sama. STAA merupakan Perusahaan Tercatat ke-11 pada 2022.
STAA bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Food & Beverage. Adapun Industri STAA adalah Agricultural Products dengan sub industri Plantations & Crops.
Advertisement