IPO, Winner Nusantara Jaya Tawarkan Harga Perdana Rp 100-Rp 140 per Saham

PT Winner Nusantara Jaya Tbk menawarkan saham perdana maksimal 1,5 miliar saham dalam rangka IPO.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Mar 2022, 22:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2022, 22:00 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Winner Nusantara Jaya Tbk, perusahaan bergerak di bidang properti akan menawarkan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO).

Mengutip prospektus singkat perseroan dalam laman e-ipo.co.id, Jumat (25/3/2022), PT Winner Nusantara Jaya Tbk menawarkan saham perdana maksimal 1,5 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Jumlah sahan yang ditawarkan tersebut sebanyak-banyaknya 28,65 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.

PT Winner Nusantara Jaya menawarkan harga perdana Rp 100-Rp 140 per saham dalam rangka IPO. Dengan demikian, perseroan maksimal akan peroleh dana IPO Rp 210 miliar.

Selain itu, perseroan juga menerbitkan waran seri I maksimal 1,3 miliar waran seri I atau sebesar 34,80 persen dari modal ditempatkan dan disetor penih pada saat pernyataan pendaftaran yang disampaikan yang menyertani penerbitan saham baru. Adapun harga pelaksanaan waran Rp 250. Dengan demikian dana yang diraup dari penerbitan waran maksinal Rp 325 miliar.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar penjatahan penawaran umum yang dikeluarkan oleh biro administrasi efek pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang 15 saham baru perseroan berhak memperoleh 13 waran dengan setiap satu waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dari portepel. Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama tiga tahun yang dimulai pada enam bulan terhitung sejak waran seri I diterbitkan.

Pemakaian dana IPO antara lain sekitar Rp 100 miliar untuk membeli tanah  dalam jangka waktu selambat-lambatnya pada akhir kuartal III 2022. Kemudian sisa dana untuk modal kerja.

“Dana yang diperoleh perseroan dari hasil penawaran umum ini akan disaluarkan kepada perusahaan anak dalam bentuk penyertaan modal,” demikian mengutip prospektus perseroan.

Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I akan digunakan untuk modal kerja.

Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Artha Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

 

Terkait kinerja keuangan, pendapatan perseroan (unaudit) tumbuh 39,02 persen dari Rp 26,78 miliar hingga Desember 2020 menjadi Rp 37,23 miliar hingga Desember 2021.

Beban pokok pendapatan naik 58,39 persen menjadi Rp 21,27 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13,42 miliar. Laba kotor tumbuh 19,54 persen dari Rp 13,35 miliar pada 2020 menjadi Rp 15,96 miliar.

Laba bersih tercatat Rp 108,24 miliar hingga 2021, atau naik 1.868 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,46 miliar. Perseroan mencatat total aset menjadi Rp 263,89 miliar pada 31 Desember 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 83,95 miliar pada 2020. Aset itu terdiri dari total liabilitas turun menajdi Rp 87,25 miliar hinga 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 90,55 miliar. Ekuitas tercatat positif Rp 176,63 miliar pada 2021.

Untuk kebijakan dividen, perseroan akan membayarkan dividen dengan rasio sebesar-besarnya 25 persen dari laba tahun berjalan konsolidasi perseroan yang dimulai tahun buku 2022. Adapun sejumlah faktor yang jadi penentu pembagian dividen antara lain laba bersih, ketersediaan dana cadangan, persyaratan belanja modal, hasil usaha dan kas.

Pemegang saham perseroan setelah IPO antara lain PT Pemenang Nusantara Internasional sebesar 71,24 persen, Liu Yut Men sebesar 0,091 persen, Russiana sebesar 0,005 persen, Wahyu Mardiyanti sebesar 0,004 persen dan masyarakat sebesar 28,65 persen.

Jadwal Sementara IPO

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jadwal sementara IPO:

-Masa penawaran awal: 28 Maret 2022-4 April 2022

-Perkiraan tanggal efektif pada 8 April 2022

-Perkiraan masa penawaran umum perdana saham pada 12-14 April 2022

-Perkiraan tanggal penjatahan pada 14 April 2022

-Perkiraan tanggal pengembalian uang pemesanan pada 18 April 2022

-Perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 18 April 2022

-Perkiraan tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 April 2022

-Perkiraan awal perdagangan waran seri I pada 19 April 2022

-Perkiraan akhir perdagangan waran seri I di:

Pasar regular dan negosiasi pada 10 April 2025

Pasar tunai pada 14 April 2025

-Perkiraan periode pelaksanaan waran seri I pada 19 Oktober 2022-18 April 2025

-Perkiraan akhir masa berlaku waran seri I pada 18 April 2025

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya