Transaksi Saham Tower Bersama Sentuh Rp 21,7 Triliun di Pasar Negosiasi

Transaksi saham mencapai Rp 38,6 triliun didorong transaksi saham Tower Bersama Infrastructure (TBIG).

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Apr 2022, 16:55 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2022, 16:55 WIB
20161102-Menara Tower-Jakarta- Angga Yuniar
Menara jaringan telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Jakarta, Rabu (2/11). Pemerintah akan terus mendorong perluasan akses digital di masyarakat di pelosok Tanah Air. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang akhir pekan, transaksi saham melonjak signifikan pada perdagangan Jumat, (22/4/2022). Hal itu dipicu transaksi saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di pasar negosiasi.

Mengutip data RTI, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 0,70 persen ke posisi 7.225,60 pada Jumat, 22 April 2022. Indeks LQ45 melemah 0,65 persen ke posisi 1.056,85. Seluruh indeks acuan kompak tertekan.Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggu 7.291,48 dan terendah 7.174,81.

Sebanyak 372 saham melemah sehingga menekan IHSG. 156 saham menguat dan 164 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.404.568 kali dengan volume perdagangan 37 miliar saham. Nilai transaksi Rp 38,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 2,22 triliun di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.296.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,56 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melemah 2,11 persen dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXhealth melemah 1,85 persen dan indeks sektor saham IDXbasic susut 1,55 persen.

Adapun transaksi saham mencapai Rp 38,6 triliun didorong transaksi saham TBIG. Di pasar negosiasi, transaksi saham TBIG mencapai Rp 21,7 triliun.

Saham TBIG naik 5,61 persen ke posisi Rp 3.200 per saham. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 3.200 dan terendah Rp 3.030 per saham. Total frekuensi perdagangan 15 kali dengan volume perdagangan 67.770.132 saham.

Sementara itu, di pasar regular, saham TBIG stagnan di posisi Rp 3.030 per saham. Saham TBIG dibuka turun 20 poin ke posisi Rp 3.010 per saham. Saham TBIG berada di level tertinggi Rp 3.150 dan terendah Rp 3.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.147 kali dengan volume perdagangan 68.230.852 saham. Nilai transaksi Rp 21,8 triliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kinerja 2021

20161102-Menara Tower-Jakarta- Angga Yuniar
Ilustrasi Tower Bersama

Sebelumnya, Perusahaan penyedia menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencatatkan laba bersih Rp 1,55 triliun pada 2021, naik 53,42 persen dibanding laba bersih perseroan di 2020 yang sebesar Rp 1,00 triliun.

Hal tersebut disampaikan Tower Bersama Infrastructure melalui keterbukaan informasinya ke regulator Pasar Modal, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 21 Maret 2022.

Kenaikan laba bersih tersebut dihasilkan dari pertumbuhan pendapatan Tower Bersama Infrastructure sebesar 15,99 persen menjadi sebesar Rp 6,18 triliun pada 2021 dari sebelumnya sebesar Rp 5,33 triliun pada 2020.

Pendapatan Tower Bersama terbesar berasal dari sewa menara dari pihak ketiga yaitu dari PT Telekomunikasi Selular sebesar Rp 2,20 triliun, dan dari PT Indosat Tbk sebesar Rp 1,33 triliun. Sisanya dari PT XL Axiata Tbk sebesar Rp 975,93 miliar, PT Hutchison 3 Indonesia sebesar Rp 916,26 miliar, PT Smartfren Telecom Tbk sebesar Rp 439,73 miliar dan PT Smart Telecom sebesar Rp 270,49 miliar. Selain itu, terdapat pendapatan dari sumber lainnya  sebesar Rp 48,61 miliar.

Meski beban pokok pendapatan meningkat, beban usaha menurun, sehingga laba setelah pajak tercatat sebesar Rp 1,60 triliun, naik  50, 14 persen dari 2020 yang sebesar Rp 1,07 triliun.

Laba bersih per saham TBIG tercatat meningkat sebesar 53,41 persen menjadi Rp 74,25 per saham pada 2021 dibanding sebelumnya sebesar Rp 48,40 per saham pada 2020.

Aset Tower Bersama tercatat meningkat sebesar 14,65 persen menjadi sebesar Rp 41,87 triliun pada 2021 dibanding sebelumnya sebesar Rp 36,52 triliun pada 2020.

Adapun liabilitas Tower Bersama Infrastructure meningkat sebesar 17,87 persen menjadi sebesar Rp 32,08 triliun pada 2021, dibanding sebelumnya sebesar Rp 27,22 triliun pada 2020.

Sementara jumlah ekuitas perseroan hanya naik tipis sebesar 5,22 persen menjadi sebesar Rp 9,79 triliun pada 2021 dibanding sebelumnya sebesar Rp 9,30 triliun pada 2020.

 

Beri Pinjaman Rp 2,2 Triliun kepada Anak Usaha

Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)
Ilustrasi pinjaman

Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menandatangani perjanjian pinjaman maksimal senilai Rp 2,2 triliun dengan anak usaha, PT Tower Bersama (TB).

Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, Helmy Yusman Santoso menerangkan, pinjaman tersebut terdiri dari seri A sebesar Rp 1,7 triliun dan sisanya seri B Rp 500 miliar berjangka 3 tahun.

Pinjaman tersebut merupakan bentuk penggunaan dana dari penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan V Tower Bersama Infrastructure tahap III tahun 2022.

"Transaksi ini dilakukan sebagai penunjang kebutuhan pendanaan TB dalam rangka melunasi sebagian kewajiban keuangan TB," ungkap Helmy dalam keterbukaan informasi bursa, ditulis Selasa, 8 Maret 2022.

TB dimiliki oleh perseroan dengan jumlah kepemilikan sebesar 99,99 persen. Sisanya 0,01 persen dimiliki oleh PT Tower One. Tower One juga merupakan salah satu anak perusahaan. TB sebagai penerima pinjaman wajib menggunakan dana pinjaman untuk melunasi sebagian kewajiban keuangan TB.

Di antaranya terkait dengan fasilitas pinjaman revolving dalam USD 275 juta facility agreement tertanggal 20 Januari 2021 yang akan dibayarkan kepada para kreditur melalui United Overseas Bank Ltd sebagai agen.

Per 11 Februari 2022, sald kewajiban keuangan Tower Bersamadalam fasilitas revolving dalam USD 275 juta facility agreement tercatat sebesar USD 265 juta atau setara Rp 3,8 triliun.

"Dengan telah dilakukan pembayaran fasilitas pinjaman tersebut kepada para kreditur melalui agen, maka saldo kewajiban TB atas fasilitas pinjaman revolving dalam USD 275 juta facility agreement akan menjadi sebesar USD 112,4 juta atau setara Rp 1,6 triliun,” ungkap Helmy.

Tidak ada penalti yang dikenakan atas pembayaran ini asumsi nilai kurs yang digunakan untuk mentranslasi kewajiban keuangan dalam mata uang dolar AS adalah nilai kurs tengah Bank Indonesia per 11 Februari 2022 sebesar Rp 14.344 per USD.

Alihkan Saham Hasil Buyback kepada Provident Holdings

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Ilustrasi IHSG

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana menjual saham hasil pembelian kembali (buyback). Tower Bersama Infrastructure akan mengalihkan maksimum 1.025.945.500 lembar saham kepada Provident Consolidates Holdings Pte. Ltd, yakni suatu perusahaan induk investasi (investment holding company).

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (8/3/2022), jangka waktu pelaksanaan penjualan saham hasil pembelian kembali akan dimulai pada 21 Maret 2022, dan berlangsung tidak lebih lama dari 21 maret 2023.

Adapun harga pelaksanana penjualan saham pembelian kembali mengacu pada pasal 20 huruf (a) POJK No. 30/2017.

Harga pengalihan saham hasil pembelian kembali tidak boleh lebih rendah dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek satu hari sebelum tanggal penjualan saham hasil pembelian kembali.

Atau tidak boleh lebih rendah dari harga rata-rata penutupan perdagangan harian di Bursa efek selama 90 hari terakhir sebelum tanggal penjualan saham hasil buyback. Saham TBIG ditutup minus 60 poin atau 2,05 persen pada Senin, 7 Maret 2022 ke posisi 2.870.

Jika merujuk pada harga itu, total transaksi penjualan saham hasil buyback ini sekitar Rp 2,94 triliun. Sebelumnya, pada 1 Oktober 2016-4 September 2019, perseroan melakukan pembelian kembali (buyback) 1.025.945.500 saham perseroan yang secara bertahap.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya