Menakar Potensi Bisnis Data Center Telkom

Telkom sesungguhnya bukan pemain baru di bisnis data center.

oleh Arief Rahman H diperbarui 19 Mei 2022, 21:19 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2022, 15:59 WIB
Telkom
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang masuk dalam jajaran Global 500 2022 Most Valuable Brand.

Liputan6.com, Jakarta Praktisi telekomunikasi menilai keputusan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menggeluti bisnis data center melalui bendera NeutraDC potensial.

Itu karena NeutraDC diprediksi akan berkembang pesat dengan sejumlah keunggulan yang dimiliki Telkom, dalam beberapa tahun ke depan. 

Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi menilai Telkom sesungguhnya bukan pemain baru di bisnis data center.

Perusahaan pelat merah tersebut sudah memiliki pengalaman di bisnis data center melalui anak usahanya PT Sigma Cipta Caraka alias TelkomSigma.

"Telkom sudah lama masuk ke bisnis data center lewat TelkomSigma dan Telin. Bahkan perkembangannya cukup bagus, dimana TelkomSigma memiliki data center di Indonesia, dan Telin juga punya di negara lain seperti Singapura dan Hong Kong," ujar Heru di Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Mantan Anggota Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) itu menilai, di era digitalisasi ekonomi saat ini, permintaan layanan data center oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia akan melonjak tinggi.

Telkom mengambil langkah yang tepat dengan menyiapkan NeutraDC untuk fokus berkecimpung menyediakan layanan tersebut.

"Tapi Telkom memiliki beberapa kelebihan, seperti koneksi infrastruktur (telekomunikasi) hingga ke Amerika Serikat, memiliki (saham) Telkomsel yang kuat (di bisnis telekomunikasi) dan pemimpin di bisnis seluler. Serta tentu saja sudah membangn data center di beberapa lokasi, yang bahkan ada di luar negeri," kata Heru.

Namun, ia mengingatkan meski sudah beberapa langkah lebih maju dibandingkan perusahaan data center sejenis di Indonesia, sebaiknya Telkom tetap merancang rencana untuk bisa menjawab tantangan dan memenuhi permintaan yang ada.

"Hadirnya pemain asing jangan diremehkan, strategi harus diperkuat dan ekosistem (digital) harus terus dibangun agar memperkuat bisnisnya. Selain itu, tantangan lain seperti kapasitas yang besar, keamanan yang tinggi dan juga harus memiliki data recovery center," ungkapnya.

Senada dengan Heru, Sekretaris Jenderal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada menilai ekspansi bisnis yang dilakukan Telkom merupakan hal yang positif. Hadirnya perusahaan nasional yang andal dalam menyediakan layanan data center tentu akan membuat perusahaan-perusahaan calon klien menjadi nyaman dan aman dalam menyimpan data base mereka.

"Saya melihatnya hal yang positif, karena berbagai data dan dokumen tentunya akan dihasilkan oleh berbagai macam perusahaan dan berbagai macam perusahaan tersebut tentunya membutuhkan media penyimpanan data yang aman. Nah, kalau semua data-data disimpan di Google Drive (misalkan) kan Google punya luar. Khawatir bisa diretas maupun di akses pihak luar," jelas Reza. 

 

=

Target ke Depan

Telkom
Telkom/Istimewa. 

Direktur Wholesale & International Service Telkom Bogi Witjaksono, memperkirakan permintaan pasar akan data center di Indonesia tumbuh sangat pesat dengan proyeksi mencapai 1.576 Mega Watts (MW) hingga tahun 2030.

Untuk bisa memanfaatkan ceruk bisnis tersebut, Bogi memastikan Telkom tengah menyiapkan NeutraDC sebagai anak usaha yang akan menyediakan layanan data center berkategori hyperscale.

"NeutraDC akan menjadi brand anak usaha baru yang menjalankan bisnis data center dari level hyperscale hingga edge. Sebagai upaya untuk menangkap pangsa pasar hyperscale tersebut, saat ini NeutraDC sedang mempercepat proses pembangunan hyperscale data center yang pertama di Cikarang," ujar Bogi.

Lebih lanjut, ia menjelaskan NeutraDC akan menyediakan infrastruktur data center yang memadai dengan jaminan keamanan super ketat hingga 8 layer. Tidak hanya itu, layanan data center NeutraDC juga didesain mampu beroperasi dengan standar global bersertifikasi Uptime Tier III & IV.

"Dengan dukungan infrastruktur Telkom, NeutraDC menawarkan layanan connectivity andal dengan cakupan terluas dan terbesar di Indonesia. Selain itu, kehadiran layanan Internet Exchange (IX) dan Seamless DC akan menambah keragaman ekosistem data center yang lengkap. Harapannya, ke depan NeutraDC akan menjadi data center provider yang akan mendorong percepatan digitalisasi pelanggan serta mendukung akselerasi ekonomi digital nasional ataupun global,” kata Bogi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya