Liputan6.com, Jakarta - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mulai memasang target target kinerja untuk kuartal II 2022. Target tersebut merujuk pada kinerja perseroan pada kuartal I 2022 yang cukup solid.
Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo mengatakan pihaknya cukup optimistis melihat momentum dari pertumbuhan yang akan terus berkembang seiring dengan akselerasi dari efisiensi dan profitabilitas.
Baca Juga
"Untuk kuartal kedua 2022, guidance kami untuk GTV akan berada di antara Rp 142 triliun sampai Rp 150 triliun. Kira-kira di sekitar segitu. dan juga untuk gross revenue atau pendapatan bruto akan berada di antara Rp 5,3 triliun sampai Rp 5,6 triliun,” ungkap Andre dalam konferensi pers, Senin (30/5/2022).
Advertisement
Untuk target keseluruhan tahun kemungkinan baru akan diungkap pada kuartal II. Meski begitu, Andre kembali mengingatkan momentum dari monetisasi di platform GoTo sudah sangat berkembang baik pada kuartal pertama 2022.
"Kami kira momentum tersebut akan berlanjut di Kuartal sesudahnya, dan juga momentum dari hasil investasi dari sinergi kami untuk memperkuat efisiensi dari biaya dan juga effort yang dilakukan oleh tim kami untuk efisiensi biaya operasional akan terus berlanjut,” imbuh Andre.
Adapun perseroan memiliki fokus yang berkelanjutan pada sinergi ekosistem untuk mendorong pertumbuhan, monetisasi, dan efisiensi.
Di antaranya mencakup integrasi GoPay dan produk pembiayaan konsumen ke Tokopedia, sehingga GoPay menjadi penyedia jasa pembayaran elektronik terdepan di platform tersebut, mendorong frekuensi transaksi, pembelanjaan, dan retensi yang lebih tinggi.
Kemudian peluncuran sistem poin penghargaan tunggal, GoPay Coins, di seluruh ekosistem, untuk memberi manfaat akuisisi silang konsumen di antara Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.
Serta peningkatan pengalaman hyperlocal melalui integrasi Tokopedia dan armada logistik on-demand Gojek yang meningkatkan pesanan on-demand dan menurunkan biaya per kilometer untuk pengiriman.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Genjot Layanan Fintech
Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melihat ada peluang besar pada lini bisnis teknologi finansial (tekfin) atau financial technology (fintech).
Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo menuturkan, penetrasi tekfin di dalam negeri masih rendah, sehingga GoTo bermaksud hadir melalui ekosistem yang saat ini sudah dimiliki.
"Dengan rendahnya tingkat penetrasi digital payment apalagi untuk produk-produk layanan finansial, seperti lending, insurance dan yang lainnya, kesempatan untuk bisa menggunakan ekosistem kami melakukan konversi dari transaksi tersebut menjadi layanan finansial sevices,” kata Andre dalam konferensi pers, Senin (30/5/2022).
Di sisi lain, Andre mencermati ada engagement konsumen terhadap platform yang lebih tinggi ketika konsumen juga menggunakan layanan financial GoTo.
Pada kuartal I 2022, jumlah pengguna dan volume GTV dari Gopay mencapai rekor tertingginya. Penggunaan on platform atau di dalam ekosistem GOTO tumbuh sebesar 207 persen sementara untuk off platform tumbuh 73 persen yoy.
Pada kuartal I-2022, GTV dari layanan tekfin naik hingga 91 persen yoy menjadi Rp 77,31 triliun dari sebelumnya Rp 40,54 triliun, disusul on-demand naik 39,48 persen menjadi Rp 14,45 triliun dari Rp 10,36 triliun dan e-commerce naik 27,66 persen menjadi Rp 65,13 triliun dari sebelumnya Rp 51,02 triliun.
"Investasi kami terhadap layanan fintech akan terus berlanjut. Mudah-mudahan kontribusi terhadap seluruh ekosistem kami bukan hanya dari GTV, tetapi juga dalam bentuk profitabilitas,” ujar dia.
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2022
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk membukukan kinerja keuangan beragam selama tiga bulan pertama 2022. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatat pendapatan naik tetapi rugi melambung pada kuartal I 2022.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/5/2022), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk mencatat rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 6,47 triliun pada kuartal I 2022. Rugi tersebut naik 257 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,81 triliun. Rugi perseroan mencapai Rp 6,61 triliun selama tiga bulan pertama 2022 atau naik 237,87 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,95 triliun.
Meski demikian, perseroan meraup pendapatan bersih Rp 1,49 triliun pada kuartal I 2022. Pendapatan tersebut naik 65,48 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 904,83 miliar.
Direktur Utama GoTo, Andre Soelistyo menuturkan, pengungkapan perbandingan dalam laporan keuangan tersebut kurang tepat jika dijadikan tolok ukur pertumbuhan GoTo. Ia menuturkan, rugi periode berjalan yang tercatat pada kuartal I 2021 disajikan tanpa melibatkan Tokopedia.
"Laporan keuangan GOTO dan anak perusahaanya pada kuartal I 2021 disajikan tanpa data Tokopedia dikarenakan penggabungan dari Gojek dan Tokopedia kepada GOTO baru selesai dilakukan pada Mei 2021. Sehingga untuk menggambarkan bisnis kami secara aple to aple akan lebih tepat jika menggunakan laporan keuangan proforma,” kata Andre dalam konferensi pers, Senin, 30 Mei 2022.
Ia mengatakan, secara proforma margin adjusted EBITDA atau EBITDA yang disesuaikan pada kuartal pertama 2022 dibandingkan kuartal pertama 2021 memang mengalami penurunan, yakni 48 persen atau setara penurunan Rp 3,5 triliun.
"Hal ini dilatarbelakangi terjadinya perubahan beberapa hal. Yang pertama adalah kondisi makro, di mana kuartal pertama 2021 adalah kondisi puncak pandemi covid varian Delta di Asia Tenggara,” ujar dia
Selanjutnya
Sementara itu, beban pokok pendapatan melonjak menjadi Rp 1,21 triliun pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 693,14 miliar. Beban penjualan dan pemasaran melambung menjadi Rp 3,30 triliun pada kuartal I 2022 dari kuartal I 2021 sebesar Rp 431,49 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 2,58 triliun selama tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 697,33 miliar.
Meski demikian, perseroan mencatat rugi per saham secara dilusi turun menjadi Rp 6 pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 117.
Total ekuitas perseroan turun menjadi Rp 134,52 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 139,02 triliun. Perseroan membukukan total liabilitas Rp 16,61 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 16,11 triliun.
Perseroan mencatat aset Rp 151,13 triliun pada Maret 2022, atau turun dari Desember 2021 sebesar Rp 155,13 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 27,07 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 31,15 triliun.
Pada penutupan perdagangan Senin, 30 Mei 2022, saham GOTO naik tipis 0,64 persen menjadi Rp 314 per saham. Saham GOTO dibuka naik enam poin ke posisi Rp 318 per saham.
Saham GOTO berada di level tertinggi Rp 318 dan terendah Rp 308 per saham. Total frekuensi perdagangan 30.402 kali dengan volume perdagangan 34.480.446. Nilai transaksi Rp 1,1 triliun.
Advertisement