Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham PT Arkadia Digital Media Tbk (DIGI) seiring terjadi peningkatan harga saham DIGI yang di luar kebiasaan (unusual market activity/UMA).
Mengutip keterbukaan informasi BEI, ditulis Selasa (7/6/2022), pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan ada pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal. Informasi terakhir mengenai perusahaan tercatat adalah informasi 3 Juni 2022 yang dipublikasikan melalui laman BEI terkait penyampaian materi paparan publik tahunan.
Baca Juga
Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham DIGI itu, BEI sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini. Oleh karena itu, investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.
Advertisement
Selain itu, mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 7 Juni 2022, saham DIGI melemah 6,42 persen ke posisi Rp 102 per saham. Saham DIGI berada di level tertinggi Rp 129 dan terendah Rp 102 per saham. Total volume perdagangan 129.523.300 saham dan nilai transaksi Rp 14,3 miliar. Total frekuensi perdagangan 5.459 kali.
Sebelumnya saham DIGI melonjak 34,57 persen pada perdagangan Senin, 6 Juni 2022 ke posisi Rp 109. Saham DIGI berada di level tertinggi Rp 109 dan terendah Rp 83 per saham. Total volume perdagangan 284.096.100 saham dan total frekuensi perdagangan 16.867 kali. Nilai transaksi Rp 28,5 miliar.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penutupan IHSG pada Selasa 7 Juni 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan Selasa (7/6/2022). Akan tetapi, investor asing masih melakukan aksi jual saham di seluruh pasar.
Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 0,63 persen ke posisi 7.141,04. Indeks LQ45 melemah 0,53 persen. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.192,54 dan terendah 7.062,96. Sebanyak 229 saham menguat dan 298 saham melemah. 169 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.572.661 kali dengan volume perdagangan 32 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 18,6 triliun. Investor asing melakukan aksi jual saham Rp 811,72 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.487.
Sebagian besar sektor saham tertekan. Sementara itu, indeks sektor saham IDXtecno melonjak 1,99 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtechno naik 1,99 persen, indeks sektor saham IDXindustry menguat 1,64 persen dan indeks sektor saham IDXenergy menanjak 1,53 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 2,32 persen, dan bukukan koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDX susut 1,45 persen, indeks sektor saham IDXbasic merosot 0,63 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,29 persen, indeks sektor saham IDXfinance susut 0,25 persen.
Bursa saham Asia pasifik berjuang mencari arah pada perdagangan Selasa, 7 Juni 2022 seiring bank sentral Australia mengumumkan kenaikan suku bunga lebih tinggi dari yang diperkirakan.
Advertisement
Bank Sentral Australia Dongkrak Suku Bunga
Indeks Australia ASX 200 turun 1,5 persen ke posisi 7.095,70, dan saham bank di wilayah tersebut merosot. Saham Commonwealth Bank of Australia turun 2,6 persen, saham Westpac tergelincir 2,13 persen. Selain itu, saham National Australia Bank turun 3,25 persen, dan saham Australia and New Zealand susut 1,49 persen.
Bank sentral Australia secara tak terduga menaikkan suku bunga 50 basis poin menjadi 0,85 persen. Sebelumnya, analis perkirakan kenaokan suku bunga 25 basis poin dan 40 basis poin, menurut Reuters.
“Ekspektasi pasar dan kami juga, mereka tidak akan sesulit ini. Jelas RBA merasa terjepit, meresa tekanan inflasi global ada di sana, itu juga tiba di Australia dan mengawasi rekan-rekan di luar negeri dan langkah cepat dari apa yang dilakukan bank sentral lain mungkin memainkan peran juga,” ujar Ekonom HSBC, Paul Bloxham kepada CNBC.
Indeks Lainnya
Dolar Australia melonjak ke posisi 0,7245. Di pasar lain, bursa saham China bervariasi. Indeks Shanghai naik 0,17 persen menjadi 3.241,76. Indeks Shenzhen melemah tipis ke posisi 11.935,57. Indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir 0,38 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi merosot 1,66 persen ke posisi 2.626,34. Indeks Jepang Nikkei naik 0,1 persen. Indeks Topix bertambah 0,41 persen. Indeks MSCI dai saham Asia Pasifik di luar Jepang tergelincir 1,01 persen.
Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 132,60 per dolar Amerika Serikat. Di sisi lain, imbal hasil treasury bertenor 10 tahun kembali di atas 3 persen. Indeks dolar AS berada di posisi 102,652. Sementara itu, harga minyak pada jam perdagangan di Asia, harga minyak Brent naik 0,68 persen ke posisi USD 120,32 per barel. Harga minyak berjangka AS melonjak 0,69 persen ke posisi USD 119,32 per barel.
Advertisement