Twitter Berencana Punya Suara Pemegang Saham pada Agustus untuk Dijual ke Elon Musk

Twitter mengatakan, terus berbagi informasi dengan Elon Musk.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 09 Jun 2022, 20:52 WIB
Diterbitkan 09 Jun 2022, 20:52 WIB
Twitter
Ilustrasi Twitter (Foto: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Twitter mengantisipasi pemungutan suara pemegang saham atas penjualan senilai USD 44 miliar atau setara Rp 640 triliun (asumsi kurs 14.546 per dolar Amerika Serikat)  kepada Elon Musk dapat dilakukan pada awal Agustus. Seiring perseroan terus bekerja secara konstruktif untuk menyelesaikan kesepakatan dengan orang terkaya di dunia.

Hal itu disampaikan eksekutif perusahaan media sosial kepada karyawan pada Rabu, 8 Juni 2022. Melansir Channel News Asia, pengacara Elon Musk memperingatkan Twitter pada Senin, ia mungkin meninggalkan akuisisi jika perusahaan gagal memberikan data yang dicari di akun spam dan palsu.

Twitter mengatakan, terus berbagi informasi dengan Musk. Bagian dari data itu adalah "firehose," satu set yang terdiri dari semua tweet di platform yang dianalisis dengan parameter yang berbeda, seperti perangkat pengguna atau profil akun yang menerbitkan tweet, menurut orang yang mengetahui masalah tersebut.

Twitter menjual data ini ke perusahaan pemantau media sosial sebagai bagian dari bisnis lisensinya tetapi berencana untuk memberikannya kepada Musk secara gratis sebagai bagian dari pertukaran informasi, kata sumber tersebut.

Firehose tidak mengandung informasi rahasia, seperti detail pribadi pengguna Twitter yang tidak bersifat publik atau seberapa sering mereka memverifikasi akun mereka, tambah sumber tersebut.

Chief Executive Twitter Parag Agrawal bulan lalu membuat tweet dia tidak percaya perhitungan akun palsu dan spam dapat dilakukan di luar perusahaan, karena itu akan memerlukan informasi pribadi yang tidak dapat dibagikan oleh Twitter.

Tidak jelas berapa banyak informasi rahasia tentang basis penggunanya yang akan dibagikan Twitter dengan Musk. The Washington Post pertama kali melaporkan firehouse.

Seorang juru bicara Musk tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Pengacara top Twitter Vijaya Gadde mengatakan pada pertemuan karyawan perusahaan mengantisipasi dapat mengadakan pemungutan suara pemegang saham pada kesepakatan Musk pada akhir Juli atau awal Agustus.

Selama pertemuan internal, top eksekutif perusahaan mengatakan Twitter sedang bekerja untuk meningkatkan pertahanannya terhadap akun palsu dan akun yang menyebarkan spam cryptocurrency.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Twitter Disebut Akan Kasih Aliran Data Pengguna ke Elon Musk Minggu Ini

FOTO: Elon Musk Jadi Saksi Sidang Akuisisi SolarCity
Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Pemegang saham telah menggugat Musk dan anggota dewan Tesla lainnya dengan tuduhan kesepakatan yang terjadi pada 2016 merupakan bailout SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Sebelumnya, Twitter dilaporkan akan memenuhi permintaan Elon Musk terkait aliran data penggunanya di minggu ini. Menurut The Washington Post, perusahaan berencana untuk memberikan akses penuh "firehose" ke Musk.

Mengutip Engadget, Kamis (9/6/2022), firehose adalah database internal yang mencakup rincian lebih dari 500 juta tweet yang di-posting ke Twitter setiap hari.

Selain mewakili catatan real-time tentang apa yang terjadi di Twitter setiap saat, 'harta karun' tersebut mencakup data perangkat dan informasi tentang akun yang mengakses platform.

Setelah Twitter menerima tawaran pembelian senilai US$ 44 miliar dari Elon Musk pada April 2022, miliarder itu mengumumkan pada Mei 2022 bahwa kesepakatan itu 'sementara ditahan' karena kekhawatirannya tentang akun palsu.

Sementara Twitter mengklaim bahwa bot itu hanya berjumlah kurang dari lima persen dari pengguna hariannya. Namun Elon Musk ingin memastikan hal tersebut sebelum melanjutkan proses akuisisi.

Pada Senin, (6/6/2022), Musk menuduh perusahaan melakukan "pelanggaran material" dari perjanjian merger--diduga menolak untuk mengungkapkan informasi yang cukup tentang akun palsu.

 

 


Twitter Janji Bakal Kooperatif

Ilustrasi Twitter
Ilustrasi Twitter. (Liputan6/Pixabay)

Pada saat itu, Twitter mengatakan akan 'terus berbagi informasi secara kooperatif' dengan Musk saat berupaya menyelesaikan transaksi.

"Kami percaya perjanjian ini adalah untuk kepentingan terbaik semua pemegang saham," kata perusahaan itu kepada The Washington Post.

“Kami bermaksud untuk menutup transaksi dan menegakkan perjanjian merger dengan harga dan persyaratan yang disepakati,” sambung Twitter.

Jumlah bot dan akun palsu yang ada di Twitter penting bagi Elon Musk karena angka itu akan berdampak signifikan pada kemampuannya untuk memonetisasi platform melalui iklan.

Musk telah berkomitmen sekitar US$ 33 miliar dari kekayaan pribadinya untuk membeli Twitter, dan dia harus menyelesaikan kesepakatan itu kecuali dia dapat membuktikan bahwa Twitter 'memberikan data yang tak akurat' atau nilainya telah berubah.

 


Saham Twitter Makin Tertekan Usai Elon Musk Ancam Batalkan Pembelian

Twitter
Ilustrasi Twitter. (Pexels.com/Brett Jordan)

Sebelumnya, Elon Musk mengancam akan meninggalkan kesepakatan untuk membeli Twitter. Musk menilai pihak Twitter telah melanggar kesepakatan dengan tidak memberikan data yang dia minta soal spam dan akun palsu.

Menyusul kabar tersebut, saham Twitter turun 5 persen pada awal perdagangan pekan ini. Bahkan sebelum ancaman itu, saham Twitter diperdagangkan jauh di bawah harga penawaran atas pengambilalihan Musk sebesar USD 54,20 per saham.

Melansir CNN, Selasa (7/6/2022), Musk melayangkan sebuah surat kepada head of legal, policy and trust Twitter, Vijaya Gadde. Musk menuduh Twitter disebut menolak dan menggagalkan hak Musk atas informasi Twitter, sebagaimana yang termaktub dalam kesepakatan.

"Ini jelas merupakan pelanggaran material terhadap kewajiban Twitter berdasarkan perjanjian. Musk memiliki semua hak, termasuk haknya untuk tidak menyelesaikan transaksi dan haknya untuk mengakhiri perjanjian merger," tulis seorang pengacara yang mewakili Musk kepada perusahaan, melansir CNN, Selasa, 7 Juni 2022.

Musk meminta agar Twitter menyerahkan informasi tentang metodologi pengujian mereka yang mengklaim jumlah bot dan akun palsu kurang dari 5 persen dari basis pengguna aktif platform.

Elon Musk berencana melakukan penilaian independennya sendiri berdasarkan data Twitter. Musk beranggapan, jumlah sebenarnya dari akun spam kemungkinan mencapai 90 persen.

Beberapa analis Wall Street mengatakan tindakan Musk sebagai upaya untuk menekan Twitter agar menegosiasikan harga yang lebih rendah senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 635,62 triliun (asumsi kurs Rp 14.446 per dolar AS). Sebelumnya juga ada pertanyaan mengenai bagaimana Musk akan membiayai akuisisi tersebut. Saham media sosial juga terpukul dalam beberapa pekan terakhir di tengah kegelisahan pasar yang lebih luas.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya