Adhi Karya Raih Kontrak Bendungan di Gowa

Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Farid Budiyanto mengatakan proyek itu senilai Rp 4,15 triliun. Porsi pengerjaan oleh ADHI yakni sebesar 22,15 persen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 01 Jul 2022, 12:42 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2022, 12:42 WIB
Adhi Karya
Ilustrasi Adhi Karya (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan China CAMC Engineering Co., Ltd. menandatangani kontrak untuk paket pekerjaan pembangunan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Farid Budiyanto mengatakan proyek itu senilai Rp 4,15 triliun. Porsi pengerjaan oleh ADHI yakni sebesar 22,15 persen.

"Kontrak ini merupakan salah satu jejak yang dibuat ADHI pada Juni 2022,” ujar Farid dalam keterangan remsi yang diterima Liputan6.com, Jumat (1/7/2022).

Hingga Mei 2022, Adhi Karyatelah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp 9,9 triliun. Jumlah tersebut naik sebesar 98 persen dibandingkan perolehan kontrak pada Mei 2021 sebesar Rp 5,0 triliun. Beberapa kontrak baru yang didapatkan ADHI pada Mei 2022 di antaranya, pekerjaan jalan tol Yogyakarta – Bawen seksi 6, dan pembangunan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Cibitung.

Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru sampai dengan Mei 2022, meliputi lini bisnis konstruksi sebesar 86 persen, properti sebesar 6 persen, dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.

Selain lini bisnis, kontrak ini juga meliputi berbagai tipe pekerjaan yang terdiri dari proyek jalan dan jembatan sebesar 58 persen, gedung sebesar 9 persen, proyek infrastruktur lainnya seperti pembuatan dermaga, jalur kereta api, sumber daya air dan proyek energi, serta proyek lainnya sebesar 33 persen.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru yang bersumber dari pemerintah sebesar 18 persen, sumber dari BUMN dan BUMD sebesar 6 persen, sementara proyek kepemilikan swasta dan lainnya termasuk proyek investasi sebesar 76 persen.

"Peningkatan kontrak baru ini diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap revenue di tahun 2022,” ujar Farid.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penawaran Obligasi Tahap III Adhi Karya Alami Kelebihan Permintaan

Melihat Progres Pembangunan LRT yang Mundur Hingga Juni 2022
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan Light Rail Transit (LRT) Jabodebek di ruas Jalan Rasuna Said, Jakarta, Jumat (7/8/2020). Salah satu proyek PT Adhi Karya, LRT Jabodebek, ditargetkan selesai pada Juni 2022 di tengah pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), mendapatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) pada Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan (PUB) III Adhi Karya Tahap III Tahun 2022. Yakni dari rencana sebanyak Rp 3,75 triliun, pemesanan dari hasil bookbuilding mencapai hampir Rp 4 triliun.

Sekretaris perusahaan PT Adhi Karya Tbk, Farid Budiyanto menilai, hal itu menunjukan minat investor terhadap aksi korporasi tersebut sangat tinggi.

"Investor percaya terhadap kinerja ADHI yang mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19 dan tetap optimistis untuk terus bertumbuh di masa mendatang," kata dia dalam keterangan resmi, ditulis Kamis (28/4/2022).

PUB III Adhi KaryaTahap III ini menjadi langkah strategis perseroan untuk memperbaiki debt profiling serta penyediaan modal kerja.

Skema langkah tersebut dilakukan dengan pembagian penggunaan dana untuk refinancing obligasi yang akan jatuh tempo, serta untuk modal kerja perserian. Terdiri dari proyek pembangunan tol, sarana perkeretaapian, gedung, energi, industri dan proyek pembangunan infrastruktur lainnya. Obligasi tersebut diterbitkan dalam tiga seri.

Seri A untuk tenor 3 tahun senilai Rp 1,29 teiliun, seri B untuk tenor 5 tahun senilai Rp 0,67 triliun, dan seri C untuk tenor 7 tahun senilai Rp 1,79 triliun.

"Dengan tambahan pendanaan ini, selain untuk lebih mudah melakukan debt profiling dan matching fund proyek-proyek jangka panjang, ADHI juga memiliki ruang gerak yang lebih luas untuk menyelesaikan proyek yang telah dipercayakan kepada ADHI sekaligus menangkap peluang proyek-proyek baru," pungkas Farid.

Adhi Karya Raih Kontrak Proyek Tol Yogyakarta-Bawen Paket 1 Rp 5,03 Triliun

Proyek Pembangunan LRT Rampung Desember 2021
Suasana proyek pembangunan LRT Jabodebek di kawasan Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (3/2/2020). PT KAI menanggung 60% dari kebutuhan pembangunan LRT Jabodebek senilai Rp 22,8 triliun sisanya ditanggung PT Adhi Karya dan pemerintah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sebelumnya, PT Adhi Karya Tbk juga telah mendapatkan kontrak dari pekerjaan konstruksi pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen paket 1 (seksi 1 dan seksi 6) dengan nilai total pekerjaan sebesar Rp 5,03 triliun. Masa waktu pekerjaan proyek tersebut selama 730 hari kalender atau sekitar 2 tahun.

Hal tersebut juga telah ditunjukkan dengan kegiatan penandatanganan Surat Perjanjian Layanan Pekerjaan Konstruksi pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen paket 1 (seksi 1 dan seksi 6) di Jakarta.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama PT Jasamarga Jogja Bawen-JJB Oemi Vierta Moerdika beserta General Manager Departemen Infrastruktur II PT Adhi Karya (Persero) Tbk-Adhi Harimawan selalu kuasa KSO dari ADHI dan PT Jasamarga Tollroad Maintenance-JMTM.

Lingkup pekerjaan yang akan dilakukan Adhi Karya , antara lain pembangunan jalan utama, jembatan sungai dan lalu lintas, underpass dan overpass, serta simpang susun. Simpang susun yang direncanakan akan ADHI kerjakan, antara lain simpang susun Banyurejo, dan Ambarawa.

Seksi 1 dan Seksi 6 akan dibangun dengan struktur elevated dan at grade. Saat ini, pembebasan lahan di target lokasi proyek hampir selesai dilakukan, sehingga pekerjaan konstruksi dapat segera dilaksanakan. Jalan Tol Yogyakarta-Bawen direncanakan akan dibangun sepanjang 75,82 Km.

Jalan tol ini akan melintasi dua provinsi sekaligus, yakni Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 Km dan provinsi DIY sepanjang 8,77 Km.

6 Seksi Jalan

Progres Pembangunan LRT Rute Cawang-Dukuh Atas
Pekerja menyelesaikan pembangunan jalur kereta ringan atau LRT Jabodebek rute Cawang-Dukuh Atas di Cawang, Jakarta, Senin (29/4/2019). Menurut PT Adhi Karya selaku kontraktor pelaksana proyek LRT, pembangunan jalur LRT mencapai 47,95 persen (data per akhir Maret 2019). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Jalan tol ini akan melintasi dua provinsi sekaligus, yakni Provinsi Jawa Tengah sepanjang 67,05 Km dan provinsi DIY sepanjang 8,77 Km.

Ruas jalan tol ini dibangun meliputi 6 seksi jalan, antara lain Seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo sejauh 8,25 Km, Seksi 2 Banyurejo-Borobudur sepanjang 15,26 Km, Seksi 3 Borobudur-Magelang 8,08 Km, Seksi 4 Magelang-Temanggung 16,64 Km, Seksi 5 Temanggung-Ambarawa 22,56 Km, dan Seksi 6 Ambarawa-Bawen 5,21 Km.

Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi menuturkan, Jalan Tol Yogyakarta-Bawen merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang pada prinsip pembangunannya tetap mempertahankan keasrian alam dan keindahan cagar budaya yang ada.

Hal ini dibuktikan dari pembangunan proyek jalan tol yang provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta ini, akan berada tidak jauh dari jalur menuju Candi Borobudur, sehingga memudahkan akses para wisatawan. Selain itu, jalan tol ini direncanakan akan dilengkapi dengan terowongan tidak akan mengganggu topografi

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya