Sigma Energy Tebar Dividen Rp 1 per Saham, Catat Jadwalnya

Pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Sigma Energy Compressindo (SICO) pada 30 Juni 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 06 Jul 2022, 06:44 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2022, 06:44 WIB
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO), emiten jasa penyewaan alat untuk monetisasi minyak dan gas suar bakar akan membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2021 sebesar Rp 1,0011 per lembar saham. 

Pembagian dividen itu telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Sigma Energy Compressindo pada 30 Juni 2022. Dividen yang dibagikan tersebut sebesar Rp 910,94 juta atau setara 15 persen dari laba bersih.

Pembagian dividen tunai untuk tahun buku tersebut mempertimbangkan laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 6,06 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp  1,3  miliar  serta total ekuitas sebesar Rp 67,2 miliar.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (5/7/2022), berikut jadwal lengkap pembagian dividen tunai  PT Sigma Energy Compressindo Tbk:

Tanggal Efektif: 30 Juni 2022

Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 8 Juli 2022

Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 11 Juli 2022

Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 12 Juli 2022

Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 13 Juli 2022

Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 12 Juli 2022 Waktu 16:00

Tanggal Pembayaran Dividen: 29 Juli 2022

Pada penutupan perdagangan Selasa, 5 Juli 2022, saham SICO menguat 1,41 persen ke posisi Rp 144 per saham. Saham SICO dibuka melemah enam poin ke posisi Rp 136 per saham.

Saham SICO berada di level tertinggi Rp 152 dan terendah Rp 136 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.266 kali dengan volume perdagangan 216.798 saham. Nilai transaksi Rp 3,2 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Resmi Tercatat di BEI

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat, 8 April 2022.

Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, Sigma Energy Compressindo resmi menjadi perusahaan tercatat ke-14 pada 2022 dan menjadi perusahaan saham tercatat ke-780 di BEI.

"Bursa tentunya berharap perseroan segera merealisasikan rencana strategis atas prosite yang telah dihimpun, semakin maju serta terus menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada seluruh stakeholder,” ujar I Gede Nyoman dalam Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham SICO, Jumat (8/4/2022).

Tak hanya itu, Bursa akan senantiasa mendukung perusahaan tercatat untuk mencapai kinerja yang terbaik. Sehingga dapat memberikan kontribusi optimal kepada para stakeholder.

Sementara itu, Komisaris Utama PT Sigma Energy Compressindo Tbk, Agung Suryamal mengatakan,  PT Sigma Energy Compressindo Tbk resmi tercatat dengan kode saham SICO.

"PT Sigma Energy Compressindo Tbk didirikan pada 2007 dan bergerak dalam bidang usaha jasa penyewaan alat-alat untuk monetisasi minyak dan gas suar bakar dengan menggunakan teknologi kompresi untuk penurunan emisi gas rumah kaca,” kata Agung.

 

 

Penuhi Standar Internasional

Pencatatan perdana saham PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO), Jumat (8/4/2022) (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO), Jumat (8/4/2022) (Foto: BEI)

Dia menambahkan, perseroan telah memenuhi standar internasional dan berpengalaman dengan perusahaan migas besar di seluruh Indonesia.

"Keunggulan produk kami adalah memiliki multifungsi yaitu dapat berfungsi sebagai mesin kompresor yang memonetisasi gas suar bakar sebagai mesin penyedot gas pada suhu gas yang bertekanan rendah dan sebagai mesin peningkatan tekanan gas pada pipa pipa distribusi,” ujar dia.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya SICO berkomitmen penuh akan senantiasa memperhatikan dan mematuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik sebagaimana diatur dalam peraturan OJK, Bursa Efek Indonesia serta peraturan lainnya.

"Sehingga perseroan dapat lebih dikelola secara terarah dan profesional serta dapat memberikan nilai tambah bagi para stakeholder sebagai perusahaan tercatat ke-14 pada 2022,” imbuhnya.

Agung mengaku, Perseroan berharap dapat turut menggerakkan pasar modal Indonesia kembali setelah pandemi COVID-19 dan juga mendukung peningkatan perekonomian nasional Indonesia secara umum.

IPO

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Sigma Energy Compressindo Tbk (SICO), perusahaan yang bergerak di bidang jasa penyewaan alat-alat untuk monetisasi minyak dan gas suar bakar dengan menggunakan teknologi kompresi untuk penurunan emisi gas rumah kaca menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas 270 juta saham. 

Berdasarkan keterangan resminya, besaran saham itu setara dengan 29,67 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan, dengan harga Rp 230 per saham. Kemudian, perseroan menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia selaku Underwriter.

Perseroan didirikan pada 2007 dan merupakan pionir services company yang berfokus di bidang kompresor untuk menjawab isu strategis Zero Routine Flaring dengan menggabungkan teknologi mini gas compressor yang memiliki ketepatan dalam lingkup kerja dan keekonomian dalam mendukung konsep monetisasi pemanfaatan dari pembakaran gas suar bakar itu sendiri. 

Tak hanya itu, bahkan berhasil menjadi pionir proyek ini bersama salah satu K3S swasta di Indonesia dengan hasil yang memuaskan. Hasil tersebut membuat PT SINERCO dipercaya menjadi agen tunggal (sole agent) teknologi mini gas compressor di Indonesia.

“Langkah perusahaan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata Kelola untuk lebih baik lagi. Kinerja perusahaan sampai September 2021 mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif," ujar Direktur Utama PT Sigma Energy Compressindo Tbk, Benny dalam keterangan resminya, Jumat, 8 April 2022.

 

Pemakaian Dana IPO

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Benny optimistis dengan prospek bisnis Monetisasi Minyak dan Gas Suar Bakar yang dijalankan perseroan saat ini.

Keunggulan produk perseroan adalah, memiliki multi fungsi, yaitu dapat berfungsi sebagai mesin kompressor yang memonetisasi gas suar bakar (flare recovery); sebagai mesin penyedot gas pada sumur-sumur gas yang bertekanan rendah( wellhead), dan sebagai mesin peningkat tekanan gas pada pipa-pipa distribusi (booster). Selain itu, mesin kompressor kami berbentuk ringkas dan padat (compact).

"Perseroan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 31 Maret 2022. Selama masa penawaran umum tanggal 4 – 6 April 2022, saham PT Sigma Energy Compressindo Tbk mendapatkan minat yang cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik,” kata Direktur Utama PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, Amir Suhendro Samirin.

Selanjutnya ia menjelaskan, dari aksi korporasi ini, perseroan akan menerima dana segar sebesar Rp 62,1 miliar. Dana yang diraih perseroan dari IPO ini, sekitar 15,50 persen akan digunakan untuk membayar utang di PT Bank KEB Hana, selanjutnya sekitar 44,75 persen akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan. Sisanya sekitar 39,75% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya