Astrindo Akuisisi PTT Mining Ltd Hong Kong Rp 7 Triliun, Ini Sumber Pendanaannya

PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) mengatakan, rencana akuisisi PTT Mining Ltd Hong Kong dilakukan sejak September 2021.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 12 Agu 2022, 06:35 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2022, 06:35 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) mengungkapkan sumber pendanaan akuisisi PTT Mining Ltd Hong Kong sebesar USD 471 juta atau sekitar Rp 7 triliun (asumsi kurs Rp 14.866 per dolar AS) berasal kas hingga pinjaman.

Direktur Keuangan Astrindo Nusantara Infrastruktur Michael Wong mengatakan, sumber pendanaan akuisisi tersebut salah satunya berasal dari ekuitas.

"Jadi, ada sebagian dari  kita punya equity sendiri, ada warran, dari internal cash, sekitar 23 dari financing dari luar yang sudah commited juga," kata Michael dalam Media Gathering BIPI, ditulis Jumat (12/8/2022).

Sebelumnya, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI)  mengatakan, rencana akuisisi PTT Mining Ltd Hong Kong dilakukan sejak September 2021. Dalam akuisisi tersebut, terdapat konsesi batu bara yang berada di lima lokasi, yakni Madagaskar, Brunei Darussalam dan Kalimantan Timur yang terdiri dari Jembayan, Sebuku dan Penajam.

Direktur Keuangan Astrindo Nusantara Infrastruktur Michael Wong mengatakan, rencananya operasional proyek di Jembayan akan berlangsung pada November 2022. 

“Kami completion baru November 2022, rencana kami konsolidasi lebih pagi dari itu,” kata Michael Wong dalam Media Gathering BIPI, Kamis, 11 Agustus 2022.

Dia menambahkan, rencana akuisisi ini sudah dimulai sejak September 2021, sebelum harga batu bara naik seperti sekarang.

"Saat itu kami diundang untuk ikut tender, cuma memang proses agak panjang (ada tiga tahap),” katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

FOTO: IHSG Akhir Tahun Ditutup Melemah
Papan elektronik menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12/2020). Pada penutupan akhir tahun, IHSG ditutup melemah 0,95 persen ke level 5.979,07. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Alasan Akuisisi

Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis
Ilustrasi Akuisisi, Kesepakatan Bisnis

Michael mengaku, rencana akusisi ini menjadi berkah tersendiri bagi perseroan karena akuisisi dilakukan sebelum harga batu bara naik dan saat ini harga batu bara sedang melambung cukup tinggi.

"Sebetulnya suatu berkah buat kami, karena kami negosiasinya dari harga lama, bukan sekarang," ungkapnya. 

Tak hanya itu, Michael menuturkan, lapangan Jembayang ini memiliki batu bara yang berkualitas sekitar 5.200-5.700 kkal per kilogram dengan rata-rata 5.400 kkal per kilogram. "Akuisisi kami good deal banget, lapangan Jembayan, kualitas batu bara nya bagus. Produksinya cukup stabil, saat ini produksinya rata-rata 6 juta  ton per tahun," ujar dia.

Bahkan, lapangan Jembayan tersebut juga telah memiliki kontrak jangka panjang dengan sejumlah penambang batu bara. “Poin plus lain yaitu long term contracts, tinggal langsung melanjutkan. Bukan hanya lapangan batu bara saja, tapi juga termasuk infrastruktur seperti pelabuhan dan lainnya,” kata dia.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Akuisisi

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) akan akuisisi PT Mining Ltd Hong Kong (PPTML) senilai USD 471 juta atau sekitar Rp 7 triliun (asumsi kurs Rp 14.866 per dolar AS).

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/8/2022), PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk telah menandatangani share purchase agreement dengan PTT International Holdings Limited dan PT Sintesa Bara Gemilang pada 1 Agustus 2022. Perjanjian itu terkait akuisisi PTT Mining Ltd Hongkong (PPTML) senilai USD 471 juta.

Manajemen perseroan mengatakan PPTML merupakan entitas anak PTT International Holdings Limited, entitas anak yang sepenuhnya dimiliki oleh PTT, sebuah perusahaan energi Thailand yang terintegrasi penuh mengoperasikan bisnis yang terdiri dari gas alam, transmisi gas, perdagangan internasional, bisnis baru dan bisnis infrastruktur dari seluruh investasinya menjadi 100 persen dari total saham yang diterbitkan di PTTML kepada Astrindo.

PTTML memiliki beberapa konsesi tambang batu bara antara lain di Brunei Darussalam, Madagaskar, dan tiga tambang batu bara di Kalimantan, Indonesia.

Adapun PT Sintesa Bara Gemilang merupakan entitas anak perseroan dengan kepemilikan saham tidak langsung melalui PT Astrindo Mahakarya Indonesia. “Dampak langsung dari akuisisi PPTML ke Astrindo, kinerja keuangan pada 2022 akan menunjukkan peningkatan seiring dengan kenaikan harga batu bara,” ujar dia.

Strategi Jangka Panjang

IHSG Ditutup Melemah ke 6.023,64
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpampang di Jakarta, Kamis (10/10/2019). Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor saham berada di zona merah. Pelemahan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Mengutip keterangan tertulis perseroan, Direktur Utama PT Astrindo Nusantara Infrasruktur Tbk, Ray Anthony Gerunganb menuturkan, akuisisi PTTML berpeluang sangat baik melihat harga batu bara saat ini. 

"Namun, niat kami membeli tambang batu bara dimulai jauh sebelum lonjakan harga baru-baru ini. Volatilitas harga batu bara tidak ada hubungannya dengan strategi jangka panjang Astrindo yang akan lebih fokus untuk menciptakan platform infrastruktur yang sangat efisien dan terbaik di kelasnya dalam mengurangi emisi karbon dari transportasi dan logistik,” ujar dia.

Ia berharap dapat memperluas platform ini menuju industri netral karbon. “Operasi tambang batu bara terintegrasi, mulai dari pertambangan hingga infrastruktur pelabuhan batu bara yang efisien membantu kami mewujudkan rencana masa depan kami,” kata dia.

Sementara itu, Direktur Astrindo Michael Wong menuturkan, dampak langsung dari akuisisi PPTML ke Astrindo sangat besar. “Kinerja keuangan pada 2022 akan menunjukkan peningkatan yang tajam seiring dengan kenaikan harga batu bara,” tutur dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya