Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu melanjutkan penguatan 0,61 persen pada 15-19 Agustus 2022. Akan tetapi, di tengah penguatan IHSG, ada sejumlah saham yang paling tertekan atau top losers.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (20/8/2022), IHSG menguat ke posisi 7.172,43 pada pekan ini dari posisi pekan lalu di posisi 7.129,27. Kapitalisasi pasar bursa naik terbatas 0,07 persen ke posisi Rp 9.340,88 triliun. Kapitalisasi pasar bursa bertambah Rp 7 triliun dari pekan sebelumnya Rp 9.333,89 triliun.
Baca Juga
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa susut 9,48 persen menjadi Rp 12,58 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 13,90 triliun. Rata-rata volume transaksi harian bursa terpangkas 4,20 persen dari 25,73 miliar saham pada pekan lalu menjadi 24,65 miliar saham.
Advertisement
Di sisi lain, rata-rata frekuensi harian bursa menjadi 1.251.397 transaksi dari 1.305.619 transaksi pada penutupan pekan sebelumnya.
Sektor saham menguat dan lesu hampir seimbang pada 15-19 Agustus 2022.. Selama sepekan, indeks sektor saham energi IDXenergy memimpin penguatan dengan naik 3,24 persen. Diikuti indeks sektor saham properti atau IDXproperty bertambah 2,8 persen, kemudian indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambaj 1,32 persen dan indeks sektor saham IDXindustry naik 1,3 persen.
Selanjutnya, indeks sektor saham IDXinfrastruktur naik 0,43 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi bertambah 0,54 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXfinance melemah 1,18 persen, dan indeks sektor saham IDXhealth susut 1,05 persen, indeks sektor saham IDXisiklikal tergelincir 0,42 persen, indeks sektor saham DIXtechno susut 0,35 persen dan indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,36 persen.
Di tengah penguatan IHSG, ada 10 saham yang alami koreksi tajam atau top losers berdasarkan data BEI pada 15-19 Agustus 2022:
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
10 Saham Top Losers pada 15-19 Agustus 2022
1.PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera Tbk (OLIV)
Saham OLIV turun 30,77 persen menjadi Rp 45 per saham dari pekan lalu Rp 65 per saham.
2.PT SLJ Global Tbk (SULI)
Saham SULI terpangkas 24 persen menjadi Rp 76 per saham dari pekan lalu Rp 100 per saham.
3.PT Trimitra Propertindo Tbk (LAND)
Saham LAND susut 23,49 persen dari Rp 166 per saham menjadi Rp 127 per saham.
4.PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC)
Saham RCCC merosot 22,70 persen ke posisi Rp 126 per saham dari pekan lalu Rp 163 per saham.
5.PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK)
Saham CAKK merosot 19,35 persen dari Rp 248 per saham menjadi Rp 200 per saham.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Selanjutnya
6.PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE)
Saham UFOE melemah 18,42 persen ke posisi Rp 620 per saham dari pekan lalu Rp 760 per saham.
7.PT Cilacap Samudera Fishing Industry Tbk (ASHA)
Saham ASHA susut 17,65 persen ke posisi Rp 224 per saham dari pekan lalu Rp 272 per saham.
8.PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI)
Saham KKGI susut 17,11 persen ke posisi Rp 630 per saham dari pekan lalu Rp 760 per saham.
9.PT Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA)
Saham BAPA tergelincir 16 persen ke posisi Rp 126 per saham dari pekan lalu di posisi Rp 150 per saham.
10.PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk (PGLI)
Saham PGLI tergelincir 15,38 persen ke posisi Rp 242 per saham dari pekan lalu Rp 286 per saham.
Kinerja IHSG pada 15-19 Agustus 2022
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada 15-19 Agustus 2022. Pada pekan ini, laju IHSG dipengaruhi sentimen global dan domestik.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (20/8/2022), IHSG menguat 0,61 persen ke posisi 7.172,43 pada pekan ini. Pada pekan lalu, IHSG ditutup ke posisi 7.129,27. Kapitalisasi pasar bursa juga menguat 0,07 persen menjadi Rp 9.340,88 triliun. Kapitalisasi pasar bursa naik tipis Rp 7 triliun dari posisi pekan lalu di Rp 9.333,89 triliun.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG dipengaruhi oleh beberapa rilis data baik dalam negeri dan luar negeri. Di antaranya ada pernyataan dari bank sentral Amerika Serikat (AS) ata the Federal Reserve (the Fed) yang akan lebih slowing down terhadap fed fund rate (FFR) yang diapresiasi oleh pasar. Hal ini terjadi meski rilis data penjualan rumah dan penjualan ritel turun tipis.
“Dari Indonesia ada rilis data neraca perdagangan yang masih positif meskipun agak turun dan indeks properti yang juga masih berada di level 1,72 persen,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Ia menambahkan, pidator dari Presiden Joko Widodo mengenai energi hijau dan ibu kota nusantara (IKN) turut sumbang kenaikan IHSG. “Hal-hal tersebut juga kami perkirakan sebagai sentimen atas aksi beli investor,” tutur dia.
Untuk pekan depan, Herditya prediksi, IHSG rawan koreksi dengan menguji area koreksi terdekat di 7.100-7.160 dengan level support di 7.080 dan resistance di 7.230. Adapun sentimen yang pengarugi yaitu ada riils suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau 7 day reverse repo rate.
Di sisi lain, rata-rata nilai transaksi harian bursa turun 9,48 persen menjadi Rp 12,58 triliun dari Rp 13,90 triliun pada penutupan pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian bursa susut 4,2 persen menjadi 24,65 miliar saham dari 25,73 miliar saham pada penutupan pekan lalu. Rata-rata frekuensi harian bursa menjadi 1.251.397 transaksi dari 1.305.619 transaksi pada penutupan pekan sebelumnya.
Advertisement
Selanjutnya
Adapun pada Jumat, 19 Agustus 2022, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 949,58 miliar. Sepanjang 2022, investor asing membukukan beli bersih Rp 63,51 triliun.
Pada Kamis, 18 Agustus 2022, Obligasi Berkelanjutan V Pegadaian Tahap II Tahun 2022 (obligasi) dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Pegadaian Tahap II Tahun 2022 (Sukuk) yang diterbitkan oleh PT Pegadaian resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 1,87 triliun untuk obligasi dan Rp 1,12 triliun untuk Sukuk Mudharabah. Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Obligasi ini adalah idAAA (Triple A) dan untuk Sukuk Mudharabah adalah idAAA(sy) (Triple A Syariah).
Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2022 adalah 90 emisi dari 66 emiten senilai Rp109,98 triliun.
Dengan seluruh pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 510 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp456,97 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 125 Emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 156 seri dengan nilai Rp4.910,77 triliun dan USD211,84 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 Emisi senilai Rp3,98 triliun.