Berburu Cuan di Tengah Maraknya Pembagian Dividen Interim

Analis menilai, pembagian dividen interim 2022 dilakukan merujuk pada kinerja emiten yang mengalami perbaikan pada paruh pertama 2022.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Okt 2022, 11:59 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2022, 11:59 WIB
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah emiten mengumumkan rencana pembagian dividen Interim. Pembagian dividen interim ini merujuk pada data keuangan emiten pada semester I 2022.

Analis menilai, aksi ini dilakukan merujuk pada kinerja emiten yang mengalami perbaikan pada paruh pertama tahun ini. Di mana banyak perusahaan yang mencattakan kenaikan pendapatan, sehingga mendorong pertumbuhan laba perusahaan.

Beberapa emiten yang akan bagikan dividen interim di antaranya; Astra International Tbk (ASII), Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), United Tractors Tbk (UNTR), dan Indo Kordsa (BRAM).

Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, aksi pembagian dividen interim ini bisa dimaknai sebagai apresiasi terhadap investor yang mempercayai emiten sebagai pilihan investasinya selama ini. Selain itu juga daya tarik bagi pasar yang belum menentukan pilihan saham untuk mengisi portfolionya.

Strategi saham, jika tujuannya investasi bisa membeli secara bertahap. Terlebih memanfaatkan setiap adanya aksi jual di pasar untuk memperoleh harga lebih rendah.

“Jika tujuan jangka pendek yaitu trading dengan menyesuaikan toleransi risiko serta target harganya. Rekomendasi buy on weakness ASII, BRAM, AALI, UNTR dan SMMT,” sebut Ivan kepada Liputan6.com, Kamis (6/10/2022).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Peluang Realisasi Keuntungan

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Peluang Realisasi Keuntungan

Senada dengan Ivan, Founder WH Project, William Hartanto menilai adanya peluang profit taking sata banyak emiten bagikan dividen interim.

Dari strateginya, William mengatakan tak jauh berbeda dengan musim dividen tahunan. Di mana umumnya akan ada sediki pelemahan harga saham setelah ex date disebabkan adanya aksi profit taking.

"Oleh karena itu, kalaupun saham-saham tersebut direkomendasikan, maka strateginya adalah sell on strength pada saat mendekati ex date. Dalam hal ini berarti kita menerapkan strategi untuk dengan memanfaatkan momentum pembagian dividen saja,” ujar William.

Saham-saham pilihan

Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mencermati, ramainya pembagian dividen interim saat ini mayoritas dari sektor komoditas. “Hal ini menjadi indikasi bahwa kinerja sektor tersebut sedang mengalami peningkatan signifikan. Salah satunya karena kenaikan harga komoditas dalam satu tahun terakhir,” kata Jono.

 

Dia menuturkan, sektor komoditas juga merupakan salah satu penopang ekonomi Indonesia saat ini di tengah berbagai tantangan global. 

 

Awas Dividen Trap

Awal 2019 IHSG
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lebih lanjut, strategi untuk investor yaitu dapat melihat saham-saham bluechip yang memiliki kinerja stabil dan neraca kuat. Terutama karena biasanya di akhir tahun akan ada sentimen positif dari window dressing, sehingga diharapkan harga saham akan terapresiasi di akhir tahun.

"Untuk saham-saham terkait dari kita ada rekomendasi ASII dengan TP 8.500 dan UNTR dengan TP 40.000,” beber Jono.

Awas Dividen Trap!

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora secara singkat menilai aksi pembagian dividen interim ini memberikan keyakinan terhadap prospek bisnis emiten ke depan yang masih akan bertumbuh. Biasanya, pergerakan saham emiten yang mau membagikan dividen akan menguat mendekati cum date sehingga bisa dilakukan untuk trading jangka pendek.

“Namun apabila ingin mendapatkan dividen, para pelaku pasar harus hati2 dengan adanya dividen trap,” kata Andika.

Andika menyebutkan strategi buy on weakness untuk SMMT dengan support 735 dan target penguatan pada level 900. Lalu ada AALI  yang juga dapat dilakukan strategi buy on weakness pada support 8.175 dengan target penguatan pada level 9.000.

 

Ramai Emiten Tebar Dividen Interim 2022, Ini Kata Analis

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, sejumlah emiten mengumumkan rencana pembagian dividen interim 2022. Pembagian dividen interim ini merujuk pada data keuangan perusahaan pada semester I 2022.

Analis menilai, aksi ini merujuk pada kinerja emiten yang mengalami perbaikan pada paruh pertama tahun ini. Banyak perusahaan yang mencatatkan kenaikan pendapatan, sehingga mendorong pertumbuhan laba perusahaan.

Beberapa emiten yang akan bagikan dividen di antaranya; Astra International Tbk (ASII), Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), dan United Tractors Tbk (UNTR).

“Dividen interim umum dibagikan atas profitabilitas ytd (year to date-red), ini umumnya menunjukkan perusahaan profit. Tetapi pembagian dividen tentu saja mengurangi potensi saldo laba ditahan, pembagian dividen yang besar artinya ekspansi emiten terbatas,” kata Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana kepada Liputan6.com, Rabu (5/10/2022).

Senada dengan Wawan, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengamini adanya perbaikan kinerja yang mengerek keuntungan perusahaan. Meski jika dilihat dari besarannya memang lebih rendah dibandingkan dividen pada umumnya.

Sejauh ini, Pilarmas Investindo Sekuritas lebih menyukai emiten emiten antara lain PT Astra International Tbk (ASII),  PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), dan PT United Tractors Tbk (UNTR). Sebagai catatan, Nico mengatakan, investor perlu memperhatikan yield dividen yang diberikan.

“Jangan lupa perhatikan juga dividend yield yang diberikan oleh masing-masing emiten. Dengan mengukur dividend yield, tentu kita dapat mengukur apakah dividen tersebut menguntungkan atau tidak,” imbuh dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya