Agung Podomoro Targetkan Stasiun Ekstensi Tigaraksa dan Fly Over Tenjo Rampung 2023

Agung Podomoro Land mulai unjuk gigi dengan kawasan Grand Transit Oriented Development (TOD) melalui penambahan dua fasilitas stasiun dan flyover.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 15 Okt 2022, 16:15 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2022, 14:22 WIB
Pencanangan pembangunan stasiun ekstensi Tigaraksa-Tenjo, Sabtu (15/10/2022) (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Pencanangan pembangunan stasiun ekstensi Tigaraksa-Tenjo, Sabtu (15/10/2022) (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Bogor - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menambah konektivitas dalam mengembangkan proyek kota mandiri, Kota Podomoro Tenjo. Saat ini, Agung Podomoro Land tengah membangun stasiun ekstensi Tigaraksa dan Fly Over Tenjo di Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang ditargetkan rampung tahun depan.

Agung Podomoro Land mulai unjuk gigi dengan kawasan Grand Transit Oriented Development (TOD) melalui penambahan dua fasilitas tersebut.

Pembangunan dua fasilitas tersebut dilakukan melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). KPBU ini merupakan sinergi bersama pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian BUMN lewat PT Kereta Api Indonesia (Persero) serta pihak swasta Agung Podomoro Land pada Sabtu, 15 Oktober 2022.

Direktur Utama Agung Podomoro Land Bacelius Ruru mengatakan, pihaknya menyiapkan lahan seluas 2,2 hektar untuk kawasan Grand TOD ini.

Selain itu, Agung Podomoro juga menyiapkan lahan untuk pengembangan Kota Podomoro Tenjo seluas 650 hektar.

"Proyek ini dimulainya pada groundbreaking sekarang, tapi diperkirakan akan kita selesaikan konstruksinya 1 tahun," kata Bacelius kepada awak media, di Kota Podomoro Tenjo, Sabtu (15/10/2022).

Dengan demikian, stasiun ekstensi Tigaraksa dan Fly Over Tenjo diharapkan rampung pada 2023. Dia menuturkan, Flyover Tenjo dibangun untuk menghubungkan Kota Podomoro Tenjo dengan Stasiun Tigaraksa. Lalu, untuk panjang jembatannya 270 meter dengan tinggi 7 meter.

"Tetapi untuk flyover itu panjangnya 270 meter dari ujung ke ujung dan menghubungkan satu tempat ke tempat lain, sehingga bisa mengurangi kemacetan," kata dia.

Meski demikian, ia belum menjelaskan secara rinci berapa besaran dana yang digunakan untuk kawasan Grand TOD tersebut.

"Berapa biayanya saya kira tidak perlu sebutkan yang penting hasilnya jadi. Pembangunan dan dana dari kita," imbuhnya. 

Fasilitas yang dibangun Agung Podomoro bersama pemerintah ini untuk seluruh masyarakat, bukan hanya penghuni Kota Podomoro Tenjo. 

Skema KPBU

Pencanangan pembangunan stasiun ekstensi Tigaraksa-Tenjo, Sabtu (15/10/2022) (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Pencanangan pembangunan stasiun ekstensi Tigaraksa-Tenjo, Sabtu (15/10/2022) (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, visi misi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo tengah dijalankan melalui pencanangan pembangunan stasiun ekstensi Tigaraksa dan Fly Over Tenjo di wilayah Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu, 15 Oktober 2022.

"Hari ini visi misi Presiden dijalankan, tiga hal yang merupakan visi misi di jalan dengan baik, yaitu memastikan konektivitas maysarakat dengan baik. Sehingga memudahkan jangkauan aksesibilitas dari rumah sampai ke kota atau tempat kerja," kata Budi Karya dalam konferensi pers, di Kota Podomoro Tenjo, Kabupaten Bogor, Sabtu (15/10/2022)

Budi Karya juga menjelaskan, yang kedua adalah mengupayakan upaya-upaya kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) atau tidak menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

"Kedua adalah mengupayakan upaya-upaya KPBU ataupun tidak menggunakan APBN tapi penggunaan dana- dana swasta," kata dia. 

 

 

Hadapi Keterbatasan APBN

Kemudian, yang ketiga angkutan massal yang diinisiasikan oleh pemerintah menjadi suatu manfaat bagi masyarakat.

"Ketiga tentu angkutan massal menjadi inisiasis kita yang akhirnya memberikan suatu kemanfaatan bagi lingkungan," ujar dia.

Budi Karya menegaskan, upaya KPBU ini dilakukan pemerintah dengan PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) dalam pembangunan stasiun ekstensi Tigaraksa dan fly over Tenjo.

"Suatu keunggulan bahwa Agung Podomoro membangun dua fasilitas masyarakat sekaligus, terutama adalah stasiun (ekstensi) Tigaraksa, kedua adalah flyover. Tentu dana-dana seperti ini dibutuhkan pemerintah di tengah pemerintah menghadapi keterbatasan APBN," ujar dia.

Dia menuturkan, keterbatasan APBN ini karena harus digunakan untuk kegiatan sosial lainnya.

"Keterbatasan APBN karena harus mengcover kegiatan-kegiatan sosial masyarakat yang lain. Yang lain adalah angkutan massal, kita tahu kalau kita menggunakan mobil pribadi mungkin 2 jam gak bisa sampai, tapi saya coba dari palmerah kesini tidak lebih dari 40 menit," kata Budi.

 

Ajak Masyarakat Pakai Transportasi Massal

Dengan demikian, Budi Karya mengajak masyarakat untuk menggunakan angkutan massal. Hal itu dilakukan agar lingkungan tambah bersih, tidak macet dan lebih hemat.

"Oleh karena itu marilah kita gunakan angkutan massal, tidak terbatas pada kereta yang ada di tenjo ke Jakarta, tetapi kita sudah menyediakan banyak angkutan massal, ada KRL, MRT, bus karena diyakini dengan upaya pembangunan angkutan massal maka lingkungan kita tambah bersih, tidak kena macet dan lebih hemat," imbuhnya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Agung Podomoro Land Bacelius Ruru mengatakan, pihaknya melakukan pembangunan stasiun ekstensi Tigaraksa dan fly over Tenjo untuk kepentingan publik.

"Pembangunan dan dana dari kita (APLN), lahan ada tentunya dari KAI, tapi kita jadi partner dalam rangka KPBU yang disebutkan pak menteri tadi, di mana fasilitas dana bukan dari APBN tapi dari Agung Podomoro Land dalam hal ini. Kita yang membangun dan didedikasikan untuk kepentingan publik,"kata Bacelius.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya