Total Bangun Persada Incar Perolehan Kontrak Rp 2,6 Triliun pada 2023

Adapun perolehan kontrak Total Bangun Persada sampai dengan Oktober mencapai Rp 2,2 triliun, melampaui target perolehan kontrak pada 2022 senilai Rp 2 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 10 Nov 2022, 16:51 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2022, 16:00 WIB
Beton Bisa Menjadi Bahan Bangunan Hunian yang Berkualitas dan Tidak Mudah Keropos.
Ilustrasi gambar bangunan konstruksi dengan beton. (Free-Photos/pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mengincar perolehan kontrak baru sebesar Rp 2,6 triliun pada 2023.

Target tersebut lebih tinggi dari target perolehan kontrak tahun ini sebesar Rp 2 triliun. Bersamaan dengan itu, perseroan juga menargetkan pertumbuhan dari sisi kinerja keuangan, baik dari pendapatan maupun alaba.

“Target perolehan kontrak baru tahun 2023 adalah sebesar Rp 2,6 triliun. Dengan pendapatan sebesar Rp 2,3 triliun, serta laba bersih sebesar Rp 95 miliar,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Total Bangun Persada Tbk, Anggie S. Sidharta dalam paparan publik perseroan, Kamis (10/11/2022).

Adapun perolehan kontrak perseroan sampai dengan Oktober mencapai Rp 2,2 triliun, melampaui target perolehan kontrak pada 2022 senilai Rp 2 triliun.

Proyek yang ditangani berupa gedung multi fungsi (mixed use), perkantoran, edukasi, hotel, pusat perbelanjaan, dan industri.

Nilai proyek yang sedang dihitung oleh perseroan saat ini sebesar Rp 10 triliun. Di mana proyek swasta mendominasi portofolio perseroan.

“Manajemen sedang mengikuti proses tender untuk mendapatkan proyek tersebut tetapi keputusan masih belum diambil. Nilai kontrak hanya untuk estimasi, angka akhir dapat bervariasi,” papar Anggie.

Ikut Pantau Peluang di IKN

Direktur PT Total Bangun Persada Tbk, Moeljati Soetrisno mengatakan, perseroan juga mencermati peluang proyek di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Meski begitu, Moeljati mengatakan saat ini belum waktunya perseroan untuk ikut menjajakan diri lantaran tahap pembangunan masih fokus pada infrastruktur utama.

“Saat ini mungkin IKN sedang mengerjakan infrastruktur yang bukan spesialis kami. Tapi nanti jika ada misalnya bangunan untuk dukung IKN itu, baik dari swasta maupun pemerintah, kita pasti mau ikut. Karena developer-developer pasti akan mengarah ke sana setelah infrastrukturnya selesai,” kata Moeljati.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kantongi Kontrak Rp 2,2 Triliun hingga Oktober 2022

Paparan publik PT Total Bangun Persada Tbk, Kamis (10/11/2022).
Paparan publik PT Total Bangun Persada Tbk, Kamis (10/11/2022).

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) mencatatkan perolehan kontrak mencapai Rp 2,2 triliun sampai dengan Oktober 2022. Raihan itu telah melampaui target perolehan kontrak perseroan untuk tahun ini senilai Rp 2 triliun.

“Nilai Kontrak yang diperoleh perseroan sampai dengan akhir Oktober 2022 adalah sekitar Rp 2,2 triliun, proyek yang ditangani berupa gedung multi fungsi (mixed use), perkantoran, edukasi, hotel, pusat perbelanjaan, dan industri,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Total Bangun Persada Tbk, Anggie S. Sidharta dalam paparan publik perseroan, Kamis (10/11/2022).

Adapun nilai proyek yang sedang dihitung oleh perseroan saat ini sebesar Rp 10 triliun. Di mana proyek swasta mendominasi portofolio perseroan.

Rinciannya, perkantoran 27 persen, industri 24 persen, apartemen 22 persen, bangunan multi fungsi 15 persen, hotel 6 persen, pusat data 3 persen, edukasi 2 persen dan rumah sakit 1 persen.

“Manajemen sedang mengikuti proses tender untuk mendapatkan proyek tersebut tetapi keputusan masih belum diambil. Nilai kontrak hanya untuk estimasi, angka akhir dapat bervariasi,” papar Anggie.

Sejalan dengan itu, hingga September 2022 perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan menjadi Rp 1,74 triliun, naik 28,32 persen dibandingkan September 2021 sebesar Rp 1,36 triliun.

Sayangnya, raihan laba perseroan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk malah turun 12,88 persen menjadi Rp 65,99 miliar dari Rp 75,74 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya