Diversifikasi ke Bisnis Tambang Tembaga, Delta Dunia Makmur Tambah Saham di Asiamet

Dengan menambah saham tersebut, Delta Dunia Makmur berhak mencalonkan dua dari enam direktur kepada dewan direksi Asiamet.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Nov 2022, 21:38 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2022, 21:38 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) mengembangkan ekspansi ke bisnis pertambangan tembaga. Hal ini seiring perseroan telah meningkatkan saham di Asiamet Resources Limited .

PT Delta Dunia Makmur Tbk telah menyelesaikan private placement tanpa perantara setara USD 3 juta untuk ambil alih 230 juta saham biasa baru. Harga pembelian 1,15 pence per saham. Dengan demikian, total kepemilikan saham Delta Dunia Makmur di Asiamet menjadi 529 juta saham atau setara 24,2 persen. Dari sebelumnya 15,3 persen.

Dengan menambah saham tersebut, Delta Dunia Makmur berhak mencalonkan dua dari enam direktur kepada dewan direksi Asiamet. Hak ini berlanjut selama perseroan memiliki dari 19,9 persen kepemilikan saham. Jika kepemilikan saham perseroan langsung atau tidak langsung di bawah 19,9 persen dari modal ditempatkan, perseroan berhak mencalonkan satu orang direktur pada dewan direksi Asiamet.

Selain itu, dewan direksi Asiamet memiliki delegasi otoritas yang merujuk pada keputusan pengeluaran utama, dan kontrak kepada dewan untuk penilaian dan persetujuan.

Delta Dunia Makmur dan anak perusahaannya yang dinominasikan mendapatkan opsi satu arah yang mendukung perseroan untuk memesan USD 5 juta tambahan dari saham Asiamet. Opsi dapat dilaksanakan setiap saat setelah pengangkatan dua direktur Delta Dunia Makmur setelah 1 Januari 2023. Opsi berlaku 12 bulan dan pada saat pelaksanaan opsi, saham akan dihargai 20 persen premium VWAP dalam 10 hari.

Presiden Direktur Delta Dunia Makmur, Ronald Sutardja yakin Asiamet memiliki proyek yang menjanjikan yang akan menyediakan tembaga yang sangat dibutuhkan dunia dalam transisi mencapai net zero carbon pada 2050. "DOID senang dapat terus mendukung Asiamet menuju penyelesaian studi bankable feasibility proyek,” ujar dia dalam keterangan tertulis di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/11/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Strategi Diversifikasi

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Delta Dunia terus membantu tim manajemen Asiamet pada aspek-aspek kunci studi bankable feasibility ini.

Melalui kerja sama dengan Asiamet serta dengan memanfaatkan keahlian utama PT Bukit Makmur Mandiri Utama dalam layanan pertambangan di Indonesia, perseroan percaya kerja sama ini akan menjadi bagian dari strategi diversifikasi komoditas kami yang lebih luas, dengan fokus pada komoditas transisi.

Ronald menuturkan, pihaknya berkomitmen penuh untuk memajukan strategi ESG perseroan, khususnya memperkuat kompetensi inti kami menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dengan cara yang paling efisien dan berkelanjutan.

"Kami sangat senang melihat Asiamet dapat memperkuat timnya secara signifikan, terutama Darryn McClelland, yang memiliki pengalaman substansial dalam menyelesaikan proyek di Indonesia dan di seluruh Asia. Kami berharap di bawah kepemimpinan Darryn, studi bankable feasibility akan kuat dan dipertimbangkan dengan baik,” ujar Ronald.


Proyek Unggulan Asiamet

Pasar saham Indonesia naik 23,09 poin
Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Proyek unggulan Asiamet yaitu tambang tembaga Beruang Kanan Main (BKM) terletak di Kalimantan Tengah. Proyek tersebut sedang dalam tahap studi Kelayakan Usaha dan Kelayakan Kredit (Bankable Feasibility).

Delta Dunia Makmur percaya proyek ini akan menyuplai tembaga dalam proses transisi ke net zero emission. Proyek ini telah sesuai dengan JORC (Kode Australasia untuk Pelaporan Hasil Eksplorasi, Sumber Daya Mineral dan Cadangan Bijih).

Adapun  cadangan bijih Terbukti dan Terkira sebesar 51,5Mt pada total tembaga 0,6 persen (303Kt), dan tembaga terlarut 0,4 persen (206Kt).

Selain itu, Sumber Daya Terukur, Terindikasi, dan Tereka sebesar 69,6Mt pada 0,6 persen tembaga (452Kt mengandung tembaga, 0,2 persenkadar cut-off tembaga).

Asiamet akan menggunakan hasil dari penempatan saham tersebut untuk finalisasi studi kelayakan proyek tembaga BKM, pembiayaan proyek lanjutan, serta untuk modal kerja.


Penutupan IHSG pada 15 November 2022

Pergerakan IHSG Ditutup Menguat
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Senin (27/7/2020). Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,66% atau 33,67 poin ke level 5.116,66 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bak roller coaster pada perdagangan saham Selasa (15/11/2022). Pada penutupan perdagangan saham, sektor saham transportasi memimpin kenaikan di antara sektor saham lainnya.

Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,23 persen ke posisi 7.035,50. Indeks LQ45 menanjak 0,33 persen ke posisi 1.004,35. Mayoritas indeks acuan menghijau. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.048,39 dan terendah 6.999,23. Sebanyak 255 saham menguat dan 276 saham melemah. 176 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.465.776 kali dengan volume perdagangan 26,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.593.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sementara itu, indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,27 persen, indeks sektor saham IDXhealth susut 0,09 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur merosot 0,10 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melonjak 0,54 persen, indeks sektor saham IDXbasic mendaki 0,12 persen, indeks sektor saham IDXindustry menanjak 0,31 persen, dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal menguat 0,69 persen. Selanjutnya, indeks sektor saham IDXfinance naik 0,16 persen, indeks sektor saham IDXproperty bertambah 0,05 persen, indeks sektor saham IDXtechno menguat 0,29 persen. Indeks sektor saham IDXtransportasi mendaki 1,04 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya