Elon Musk Kembali Jual Saham Tesla Rp 56,24 Triliun

Menurut firma riset keuangan VerityData, Elon Musk telah menjual 94.202.321 saham Tesla sepanjang 2022 dengan rata-rata harga USD 243,46 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 15 Des 2022, 18:28 WIB
Diterbitkan 15 Des 2022, 18:28 WIB
Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)
Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)

Liputan6.com, Jakarta - CEO Tesla Elon Musk menjual sekitar 22 juta lebih saham Tesla senilai USD 3,6 miliar atau sekitar Rp 56,24 triliun (asumsi kurs Rp 15.623 per dolar AS).

Aksi jual tersebut ditunjukkan dalam laporan keuangan Rabu malam, 14 Desember 2022. Transaksi berlangsung pada Senin dan Rabu, menurut pengumuman ke Komisi Sekuritas dan Bursa. Awal 2022,Elon Musk mengumumkan kepada jutaan pengikutnya di media sosial kalau dirinya tidak merencanakan penjualan saham Tesla lebih lanjut setelah 28 April. Demikian mengutip laman CNBC, Kamis (15/12/2022).

Menurut firma riset keuangan VerityData, Elon Musk telah menjual 94.202.321 saham sepanjang 2022 dengan rata-rata harga USD 243,46 per saham sebelum pajak sekitar USD 22,93 miliar atau sekitar Rp 358,26 triliun.

Direktur riset VerityData, Ben Silverman melalui surat elektronik kepada CNBC menyampaikan penjualan Musk sebelumnya hingga November 2021 diatur waktunya dengan tepat. “Jadi pemegang saham Tesla perlu memperhatikan tindakan Musk dan bukan kata-katanya atau kekurangannya ketika terjadi aksi jual baru-baru ini,” ujar dia.

Namun, Elon Musk terus menjual sebagian dari kepemilikannya yang cukup besar di Tesla setelah setuju membeli Twitter dalam sebuah kesepakatan senilai USD 44 miliar. Akuisisi ditutup pada akhir Oktober 2022. Musk yang juga CEO SpaceX langsung menunjuk dirinya sebagai CEO perusahaan media sosial tersebut.

Setelah pengambilalihan Twitter, ia memberitahu kepada karyawan Twitter kalau menjual saham Tesla untuk “menyelamatkan” bisnis mereka. Saham Tesla telah turun pada 2022, dan semakin merosot sejak Elon Musk mengambil tanggung jawab baru itu.

Saham Tesla ditutup turun 2,6 persen pada Rabu, 14 Desember 2022 ke posisi USD 156,80 sehingga memangkas kapitalisasi pasar perusahaan menjadi USD 495 miliar atau sekitar Rp 7.737 triliun. Saham Tesla merosot 55 persen year to date (ytd) pada penutupan perdagangan Rabu pekan ini.

 


Investor Ritel Beli Saham Tesla Tesla di Tengah Tren Koreksi

Tesla Model 3
Tesla Model 3, mobil listrik ketiga Tesla siap dikirim ke konsumen. (Carscoops)

Sebelumnya,investor ritel berburu saham Tesla (TSLA) pada perdagangan Selasa, 13 Desember 2022, seiring dengan penurunan harga yang signifikan sepanjang Desember ini. Saham Tesla turun 4,1 persen pada Selasa dan ditutup sekitar USD 161.

Kemerosotan itu berlanjut hingga perdagangan Rabu, 14 Desember 2022 dengan penurunan sekitar 1 persen mendekati pukul 13:00 waktu setempat. Sepanjang Desember saja, saham Tesla turun 17 persen. Sejal awal tahun atau secara year to date, saham Tesla telah longsor lebih dari 50 persen.

Meski begitu, pembelian ritel bersih Tesla mencapai USD 610 juta dalam lima sesi perdagangan yang berakhir Selasa. Selama periode lima hari yang sama, Apple (AAPL), Amazon (AMZN), NVIDIA (NVDA), dan AMD (AMD) mengikuti popularitas Tesla, dengan aliran masuk ritel bersih masing-masing sebesar USD 210 juta, USD 188 juta, USD 147 juta, dan USD 90 juta.

Melansir Yahoo Finance, Kamis (15/12/2022), tekanan jual untuk Tesla ini menyusul kekhawatiran atas keberlangsungan Twitter di bawah kepemimpinan CEO Elon Musk lewat akuisisi senilai USD 44 miliar. Bahkan, saham Twitter juga telah tergelincir 28 persen sejak penutupan kesepakatan.

Goldman Sachs bahkan memangkas target harga pada Selasa malam menjadi USD 235 dari USD 305, merujuk prospek permintaan yang memburuk karena tekanan ekonomi makro. Namun, Goldman Sachs Masih mempertahankan peringkat beli atau buy, karena menilai prospek perusahaan masih positif dalam jangka panjang.

"Kami percaya bahwa meneruskan pengurangan biaya kepada konsumen, serta faktor-faktor seperti memperluas program leasing dan kredit pajak konsumen, dapat membantu Tesla mendorong pertumbuhan dan margin. Namun, sejauh mana ini akan membantu volume, dan biaya Tesla untuk mencapainya, akan menjadi hal yang perlu diperhatikan,” tulis analis Goldman, Mark Delaney dalam laporannya.

 


Saham Tesla Anjlok 28 Persen Sejak Elon Musk Caplok Twitter

Elon Musk
Elon Musk, founder Tesla dan SpaceX. Sumber: Business Insider

Sebelumnya, saham produsen kendaraan listrik Tesla anjlok 28 persen sejak 27 Oktober 2022. Koreksi saham Tesla ini terjadi sejak CEO Tesla Elon Musk membeli Twitter dan mengangkat dirinya sebagai chief twit atau CEO dari bisnis media sosial.

Mengutip CNBC, Rabu (14/12/2022), sebagai perbandingan, produsen kendaraan antara lain Ford, GM dan Volkswagen menguat sejak 27 Oktober 2022, seperti BYD, perusahaan China yang membuat kendaraan listrik dan baterai. Sementara itu, produsen kendaraan listrik dari AS Rivian jatuh 27 persen selama periode tersebut.

Pada perdagangan saham Selasa, 13 Desember 2022, saham Tesla ditutup turun lebih dari 4 persen ke posisi USD 160,95. Itu adalah pengecualiaan langka di antara saham teknologi yang berorientasi pada pertumbuhan, yang sebagian besar naik setelah data inflasi yang lebih dingin dari perkiraan.

Penurunan harga saham Telsa telah mendorong pemegang saham ritel terbesar Tesla yaitu Leo Koguan, yang merupakan miliarder dan pendiri perusahaan jasa IT SHI International untuk meminta dewan perusahaan melakukan terapi kejut untuk menyadarkan kembali harga saham dengan cara buyback saham,

Musk menjual kepemilikan saham Tesla senilai miliaran dolar AS untuk membiayai pengambilalihan Twitter. Sejak Elon Musk mengambil alih perusahaan, Musk telah teratur mengunggah tweet yang menghasut, terutama ditujukan untuk pihak yang memegang nilai politik kiri-tengah dan yang sering digambarkan Musk sebagai musuh dengan “virus pikiran yang terbangun”. Misalnya, Musk membidik Director of the National Institute of Allergy and Infectious Diseases Dr Anthony Fauci.

 


Tanggapan Pemegang Saham Tesla

Tesla Ingin Bangun Pabrik Raksasa di Jepang?
Elon Musk ingin membuka fasilitas produksi baru diluar Amerika Serikat.

Cuitan ofensif menarik lebih dari 1 juta yang suka cuitan itu di Twitter. Adapun Elon Musk memiliki lebih dari 120 juta pengikut yang terdaftar, serta kritik dari Gedung Putih, dan dari mantan Direktur CIA John O.Brenna. Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyebut tweet Musk tentang serangan pribadi Fauci “sangat berbahaya”.

Pendiri Nia Impact Capital dan pemegang saham Tesla, Kristin Hull menulis di Twitter begitu banyak masalah dengan merek Tesla, ketika dewan tidak dapat mengendalikan CEO.

Kondisi ekonomi dan jajaran produk yang menua juga berkontribusi pada tekanan saham Tesla. Tesla telah menunda produksi massal truk pickup yang terinspirasi sci-fi, cybertruck. Tesla awalnya memamerkan desain cybertruck pada 2019, dengan perusahaan tersebut diharapkan mulai produksi pada 2021.

Perusahaan mengadakan acara di pabrik baterainya di Nevada untuk menandai dimulainya pengiriman truk yang sepenuhnya elektrik bulan lalu. Di acara tersebut, eksekutif Tesla termasuk Elon Musk tidak menyebutkan teknologi self-driving yang sebelumnya digembar-gemborkan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya