Pabrik KCC Glass di KIT Batang Untungkan RI, Ini Buktinya

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani meresmikan produksi PT KCC Glass Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang, Kamis (3/10/2024).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Okt 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2024, 16:00 WIB
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani  melakukan kunjungan kerja ke PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024). (Tira/Liputan6.com)
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani  melakukan kunjungan kerja ke PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024). (Tira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, mengapresiasi investasi besar dari KCC Glass, perusahaan kaca asal Korea Selatan, yang mencapai Rp 4 triliun dengan potensi tambahan investasi sebesar Rp 8 triliun.

Investasi ini dianggap sangat ideal karena 80 persen dari total produksi KCC Glass akan dialokasikan untuk ekspor, sehingga mendukung perbaikan neraca pembayaran Indonesia.

"Investasi KCC Glass sangat strategis bagi Indonesia karena berorientasi ekspor. Kami berharap lebih banyak investasi seperti ini yang masuk ke Indonesia," ujar Rosan dalam acara peresmian produksi PT KCC Glass Indonesia di Kawasan Industri Terpadu Batang dikutip dari Antara, Kamis (3/10/2024).

Dengan mayoritas produksi ditargetkan untuk pasar internasional, KCC Glass akan memainkan peran penting dalam mendorong ekspor Indonesia, memperkuat neraca perdagangan, dan menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas.

Investasi Berkelanjutan untuk Pertumbuhan Ekonomi

Rosan berharap KCC Glass dapat segera merealisasikan investasi lanjutan sebesar Rp8 triliun, yang akan memperbesar dampak ekonomi dan meningkatkan kapasitas produksi pabrik kaca terbesar di Asia Tenggara ini. Pemerintah berkomitmen untuk mendukung dan memfasilitasi segala kebutuhan investasi KCC Glass guna memastikan kelancaran proyek tersebut.

“Kami akan terus memastikan iklim investasi yang kondusif agar KCC Glass dan perusahaan lainnya dapat tumbuh dan berkembang di Indonesia,” tambahnya.

Menurut Rosan Roeslani, investasi yang berorientasi ekspor ini tidak hanya berdampak positif bagi perekonomian Indonesia, tetapi juga akan membuka lapangan kerja yang berkesinambungan bagi masyarakat, sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkualitas.

 


Kepercayaan Besar terhadap Indonesia

KIT Batang.
Kawasan Industri Terpadu Batang. (Foto: Kemenkoperekonomian)

KCC Glass memilih Indonesia sebagai lokasi investasi terbesar mereka di luar Korea Selatan, yang menunjukkan kepercayaan tinggi perusahaan tersebut terhadap prospek ekonomi dan stabilitas Indonesia.

Tahap pertama proyek ini telah selesai, dengan kapasitas produksi mencapai 1.200 ton kaca per hari, dan akan diekspor ke pasar Asia, Eropa, dan Amerika.

“Ini adalah langkah strategis bagi KCC Glass, yang menjadikan pabrik ini sebagai yang terbesar di luar Korea Selatan, dan kami optimis investasi tahap kedua senilai Rp8 triliun akan segera terealisasi,” jelas Rosan.

Korea Selatan: Mitra Investasi Strategis Indonesia

Korea Selatan terus menjadi salah satu negara mitra investasi terbesar bagi Indonesia, dan Rosan mengapresiasi hubungan erat yang telah terjalin lama antara kedua negara.

Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Selatan secara konsisten berada di posisi lima besar negara dengan investasi langsung terbesar di Indonesia.

Pabrik KCC Glass yang berdiri di lahan seluas 49 hektar di Kawasan Industri Terpadu Batang ini diproyeksikan menjadi pusat produksi kaca terbesar di Asia Tenggara, dengan dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya