Ambisi Bank Sumut Jadi BPD Nomor Wahid di Sumatera Lewat IPO

Bank Sumut juga berambisi untuk menjadi bank terdepan bukan hanya di Sumatera Utara, tetapi secara luas mencakup wilayah Sumatera.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Jan 2023, 16:14 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2023, 16:14 WIB
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BPD Sumut), Senin (9/1/2023) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)
Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BPD Sumut), Senin (9/1/2023) (Foto: Liputan6.com/Pipit I.R)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (Bank Sumut) siap geber kinerja bisnis dengan meningkatkan ekspansi kredit hingga pengembangan teknologi informasi serta layanan digital.

Plt Direktur Utama Bank Sumut, Hadi Sucipto menerangkan, perseroan juga berambisi untuk menjadi bank terdepan bukan hanya di Sumatera Utara, tetapi secara luas mencakup wilayah Sumatera.

"Bank Sumut punya cita-cita tidak hanya beroperasi di Sumut, paling tidak kita ada di Sumatera. Langkah strategis yang kami lakukan, di ujung tahun lalu kami buka kantor cabang di Pekanbaru. tahun ini kita akan buka di Bagan Batu sampai Duri,” kata Hadi dalam konferensi pers paparan publik perseroan, Senin (9/1/2023).

Selain dua daerah tersebut, Bank Sumut juga berencana untuk membuka cabang di Jambi dan Palembang. Untuk mewujudkan rencana itu, salah satu yang dilakukan perseroan adalah menghimpun dana dari pasar modal lewat penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Hadi menambahkan, di sisi lain IPO ini juga dimaksudkan untuk mengurangi ketergantungan Bank Sumut atas modal yang berasal dari APBD.

"Semua rencana bisnis itu membutuhkan modal, karena itulah kami lakukan IPO. Jadi dana itu akan kami alokasikan untuk ekspansi bisnis dan untuk kebutuhan investasi terkait gedung, peralatan, sewa kantor, dan kami ingin tambah belanja modal untuk IT,” imbuh dia.

Dalam sisi prospek usaha, Hadi mencatat ada sekitar Rp 60 triliun rata-rata dana APBD yang terkumpul di seluruh daerah Sumatera. Menurut dia, angka ini cukup besar untuk jadi ladang pengembangan bisnis Bank Sumut.

"Walaupun dari angka itu mungkin hanya 10—20 persen yang digunakan untuk belanja modal, namun di antara itu untuk belanja pegawai juga jadi sumber pendapatan Bank Sumut terkait pinjaman ASN yang merupakan target market Bank Sumut,” ujar Hadi.

Saat ini, Bank Sumut melayani sekitar 56 persen dari target pasar ASN. Artinya, perseroan masih memiliki potensi 44 persen pasar yang bisa digarap ke depan.

 

 

IPO, Bank Sumut Bidik Dana Segar Rp 1,49 Triliun

IHSG Menguat
Layar yang menampilkan informasi pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/6/2020). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,34% ke level 5.014,08 pada pembukaan perdagangan sesi I, Senin (8/6). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk atau Bank Sumut akan melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Bank Sumut membidik dana segar Rp 1,49 triliun dari IPO.

Mengutip laman e-IPO, Kamis (5/1/2023), Bank Sumut akan melepas sebanyak-banyaknya 2.934.798.300 saham atas nama seri B yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan, dengan nilai nominal Rp250 per saham dalam rangka IPO.

Jumlah saham yang ditawarkan itu mewakili sebanyak-banyaknya sebesar 23 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO. Harga penawaran kepada masyarakat Rp150-Rp350 per saham. Dengan demikian, Bank Sumut akan meraih dana maksimal Rp 1,49 triliun.

Selain itu, Perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 2 persen dari saham yang ditawarkan pada saat IPO saham untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) atau sebanyak-banyaknya 58.695.900 saham, dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan Harga penawaran.

 

Dana IPO

IHSG Dibuka di Dua Arah
Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun, sebanyak-banyaknya sebesar 2,64 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) mengenai penambahan modal untuk program alokasi saham kepada manajemen dan karyawan perseroan (Management and Employee Stock Option Program atau MESOP) atau sebanyak-banyaknya sebesar 2 persen dari total modal ditempatkan dan disetor Perseroan  setelah pelaksanaan.

Dalam implementasinya, program ESA dan program MESOP atau sebanyak-banyaknya 259.798.300 saham. 

Sementara itu, seluruh dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 80 persen akan digunakan untuk modal kerja Perseroan guna mendukung ekspansi bisnis Perseroan termasuk kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit konsumsi.

Sekitar 20 persen akan digunakan untuk perluasan jaringan dan pengembangan  teknologi informasi guna menunjang kegiatan usaha perseroan termasuk layanan digital, antara lain sekitar 10 persen belanja modal (capital expenditure/capex) termasuk pengeluaran untuk aset sewa berupa pembukaan atau perpanjangan sewa unit kantor, unit layanan, renovasi gedung, dan infrastruktur teknologi informasi.

Dana IPO dan Jadwal

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki melintas dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Lalu, sekitar 10 persen operational expenditure berupa pengembangan jaringan ATM, pengembangan layanan digitalisasi, peningkatan system security, dan pengembangan teknologi informasi lainnya dengan skema manage service.

Perseroan menunjuk PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, PT UOB Kayhian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan dalam waktu mendatang.

Dengan demikian, para penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek ini menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadapIPO Bank Sumut.

 

Jadwal

Perkiraan Masa Penawaran Awal : 5 – 18 Januari 2023

Perkiraan Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran dari Otoritas Jasa Keuangan : 30 Januari 2023

Perkiraan Masa Penawaran Umum : 1 - 3 Februari 2023

Perkiraan Tanggal Penjatahan : 3 Februari 2023

Perkiraan Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 6 Februari 2023

Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia : 7 Februari 2023

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya