Laba Bersih Arwana Citramulia Tumbuh 22 Persen pada 2022, Ini Pendorongnya

PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) membukukan kinerja keuangan positif pada 2022. Kinerja tersebut ditunjukkan dari pertumbuhan laba dan penjualan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 14 Feb 2023, 20:08 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2023, 20:07 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Liputan6.com, Jakarta - PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,59 triliun. Raihan itu naik tipis sebesar 1,57 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 2,55 triliun.

Bersamaan dengan itu, perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp 1,53 triliun dari Rp 1,64 triliun pada 2021. Sehingga perseroan memperoleh laba kotor sebesar Rp 1,05 triliun, naik 14,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 919,13 miliar.

Melansir laporan keuangan Arwana Citramulia, Selasa (14/2/2023), beban penjualan tercatat sebesar RP 215,98 miliar, beban umum dan administrasi Rp 94,43 miliar, dan rugi selisih kurs Rp 5,85 miliar.

Perseroan juga mencatatkan laba penjualan aset tetap sebesar Rp 818,43 juta, pendapatan lain-lain Rp 4,73 miliar dan beban lain-lain Rp 172,94 juta. Dari rincian tersebut, perseroan memperoleh laba usaha sebesar Rp 741,84 miliar, naik 23,08 persen dibanding laba usaha pada 2021 sebesar Rp 602,72 miliar.

Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan pendapatan keuangan sebesar Rp 11,92 miliar dan beban keuangan Rp 7,66 miliar. Setelah dikurangi pajak, perseroan berhasil mengukuhkan laba tahun berjalan sebesar Rp 581,56 miliar atau naik 22,18 persen dibanding 2021 sebesar Rp 475,98 miliar.

Dari raihan itu, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 576,21 miliar atau naik 22,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 470,9 miliar. Sehingga laba per saham dasar juga naik menjadi Rp 79,25 dari sebelumnya Rp 64,79.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 2,58 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2,23 triliun. Liabilitas naik menjadi Rp 745,7 miliar, naik dari Rp 670,35 miliar pada akhir 2021. Sedangkan ekuitas sampai dengan akhir 2022 naik menjadi Rp 1,83 triliun dari sebelumnya Rp 1,57 triliun pada Desember 2021.

Pada penutupan perdagangan Selasa, 14 Februari 2023, saham ARNA merosot 3,48 persen ke posisi Rp 970 per saham. Saham ARNA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.010 per saham.

Saham ARNA berada di level tertinggi Rp 1.015 dan terendah Rp 935 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.339 kali dengan volume 217.904 saham. Nilai transaksi Rp 21 miliar.

Kinerja Semester I 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) mengungkapkan kinerja perseroan sepanjang paruh pertama tahun ini. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 305,8 miliar.

Naik 38,42 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 220,9 miliar. Raihan itu sejalan dengan penjualan bersih yang naik 8,92 persen menjadi Rp 1,36 triliun pada semester I 2022 dibanding Rp 1,25 triliun pada semester I 2021.

Sementara beban pokok penjualan relatif sama atau turun tipis menjadi Rp 805,08 miliar dibanding semester I 2021 sebesar Rp 805,86 miliar. Sehingga perseroan membukukan laba kotor Rp 552,994 miliar, naik 25,4 persen dibanding semester I 2021 sebesar Rp 441,02 miliar.

Pada semester I 2022, beban penjualan tercatat sebesar Rp 110,94 miliar. Kemudian beban umum dan administrasi Rp 47,57 miliar, dan rugi selisih kurs Rp 3,27 miliar.

Pada saat bersamaan, perseroan mencatatkan laba penjualan aset tetap sebesar Rp 659,87 juta dan pendapatan lain-lain Rp 2,58 miliar. Sehingga laba usaha mengalami kenaikan 39,46 persen menjadi Rp 394,45 miliar dari Rp 282,84 miliar pada semester I 2021. Pendapatan keuangan tercatat sebesar Rp 5,76 miliar, sementara beban keuangan tercatat sebesar Rp 3,53 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan mencatatkan laba tahun berjalan pada semester I 2022 sebesar Rp 309,09 miliar, naik 38,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 223,34 miliar.

Dari sisi aset Arwana Citra Mulia hingga Juni 2022 turun tipis menjadi Rp 2,22 triliun dibandingkan posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 2,24 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 1,4 triliun dan aset tidak lancar Rp 820,74 miliar. Liabilitas hingga Juni 2022 naik menjadi Rp 663,44 miliar dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 670,35 miliar.

Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 594,9 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp 68,54 miliar. Sementara ekuitas sampai dengan akhir Juni 2022 turun menjadi Rp 1,55 triliun dibanding posisi akhir Desember sebesar Rp 1,57 triliun.

 

 

Tebar Dividen 2021

Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)

Sebelumnya, PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021 sebesar Rp 327,20 miliar.

Pembagian dividen tunai tahun buku 2021 tersebut telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Arwana Citramulia Tbk pada 8 Maret 2022. Pembagian dividen untuk tahun buku 2021 itu setara Rp 45 per saham.

Berikut jadwal pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2021:

-Cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 16 Maret 2022

-Ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 17 Maret 2022

-Recording date daftar pemegang saham yang berhak atas dividen pada 18 Maret 2022

-Cum dividen di pasar tunai pada 18 Maret 2022

-Ex dividen di pasar tunai pada 21 Maret 2022

-Pembayaran dividen pada 29 Maret 2022

Untuk tahun buku 2021, perseroan mencatat laba tahun berjalan yang diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp 470,9 miliar. Naik 45,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 323,01 miliar.

Penjualan bersih perseroan naik 15,5 persen dari Rp 2,21 triliun pada 2020, menjadi Rp 2,55 triliun pada 2021. Margin laba bersih tumbuh dari 14,6 persen pada 2020 menjadi 18,4 persen pada 2021. Sementara rasio profitabilitas, ROE tumbuh dari 25 persen pada 2020 menjadi 30 persen pada 2021.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya