BTN Syariah Masih Kaji Spin Off Unit Usaha Syariah, Ini Alasannya

BTN menyebutkan belum dapat spin off unit usaha syariah pada 2023. Saat ini, BTN mengkaji bentuk yang tepat agar membawa sesuatu yang unik.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 17 Feb 2023, 05:45 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2023, 05:45 WIB
Pertimbangan Spin Off Unit Usaha Syariah BTN
BTN mempertimbangan beberapa hal untuk spin off unit usaha syariah (UUS) (Liputan6.com/Pool/BTN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau BTN menyampaikan upaya yang dilakukannya Perseroan dalam mematuhi Undang-Undang Perbankan Syariah terkait Unit Usaha Syariah (UUS).

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo menuturkan, pihaknya mempertimbangkan beberapa hal dalam melakukan spin off atau UUS harus dipisahkan dengan bank konvensional induk.  "Tentu nanti memikirkan kajian juga bagaimana bisa besar, tidak menutup kemungkinan dengan bank syariah lain supaya besar, ini unik syariah pembiayaan perumahan, bisa jadi dengan BSI kita masih kaji," kata Haru kepada awak media, Kamis , 16 Februari 2023.

Menurut ia, pemisahan UUS belum memungkinkan jika direalisasikan tahun ini. Lantaran, BTN akan mengikuti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) terbaru.

"Saya kira belum, dulu siap enggak siap 2023, sekarang kita kaji bener bentuknya yang bagus seperti apa," kata dia. .

Sebagaimana diketahui, OJK akan mengeluarkan POJK sebagai teknis dari Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Jasa Keuangan (UU P2SK).

"OJK akan mengeluarkan POJK sebagai pedoman teknis dari P2SK masih dibuat bentuknya seperti apa, baru kita jalan," ujar dia.

Haru berharap, pembiayaan syariah itu bisa tumbuh, khusus UUS BTN pembiayaan syariah untuk perumahan, seperti kredit pemilikan rumah (KPR) Rent To Own (RTO).

"RTO salah satu contoh pembiayaan perumahan berbasis syariah lebih fleksibel, seperti bisa nyewa dulu, kalau konvensional gabisa jadi kita eksplor butuh partner yang kuat," pungkasnya.

BTN Syariah Gencar Buka Cabang pada 2023

Unit Usaha Syariah BTN Tumbuh Double Digit
Nasabah Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. tengah melakukan transaksi di kantor BTN Syariah di Jakarta, Rabu (06/04/2021). BTN Syariah tetap mencatatkan pertumbuhan kinerja mencapai double digit kendati berada di masa pandemi. (Liputan6.com/Pool/BTN)

Sebelumnya, mengawali tahun 2023, Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah semakin ekspansif melakukan perluasan usaha di berbagai daerah. Setelah sebelumnya meresmikan Kantor Cabang Syariah (KCS) BTN Karawang, kini BTN Syariah melakukan ekspansi dengan membuka KCS Bandar Lampung.

Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan, ekspansi yang dilakukan BTN Syariah di berbagai daerah dilakukan untuk menggarap potensi bisnis pembiayaan perumahan berbasis syariah yang saat ini banyak diminati masyarakat. Ekspansi tersebut, lanjutnya, juga untuk mendukung program pemerintah meningkatkan ekosistem syariah di Indonesia.

"Kami akan terus membuka Kantor Cabang Syariah di berbagai daerah, tahun ini setelah Karawang dan Bandar Lampung, selanjutnya BTN Syariah akan melakukan pembukaan KCS di Pontianak,” jelas Hirwandi di sela pembukaan KCS Bandar Lampung, di Bandar Lampung, Rabu (18/1/2023).

Mengenai pembukaan KCS Bandar Lampung, Hirwandi menuturkan, pembukaan jaringan kantor tersebut untuk menggarap potensi bisnis sekaligus mempermudah masyarakat Lampung untuk memiliki rumah dengan fasilitas pembiayaan syariah.

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung terus menunjukkan pergerakan positif. Di tengah peningkatan tersebut, provinsi ini masih mencatatkan angka kebutuhan rumah yang tinggi.

“Dengan kehadiran KCS Bank BTN di Bandar Lampung, kami menghadirkan berbagai layanan keuangan termasuk menyediakan fasilitas pembiayaan syariah untuk mempermudah masyarakat Lampung memiliki rumah,” katanya.

 

Data BPS

Unit Usaha Syariah BTN Tumbuh Double Digit
Nasabah Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. tengah melakukan transaksi di kantor BTN Syariah di Jakarta, Rabu (06/04/2021). BTN Syariah tetap mencatatkan pertumbuhan kinerja mencapai double digit kendati berada di masa pandemi. (Liputan6.com/Pool/BTN)

Adapun, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, perekonomian provinsi tersebut tumbuh mencapai 3,91 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) per triwulan III-2022.

Angka tersebut menunjukkan perbaikan dari peningkatan ekonomi di triwulan III-2021 yang sebesar 3 persen yoy. Sektor real estate juga ikut mencatatkan pertumbuhan pada triwulan III-2022 dengan kenaikan sebesar 3,75 persen yoy.

Kemudian, berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), masih ada lebih dari 227 ribu keluarga di Lampung belum memiliki rumah. Angka tersebut didominasi kebutuhan rumah dari keluarga milenial sebanyak lebih dari 101 ribu unit.

Adapun, salah satu produk menarik yang ditawarkan BTN Syariah hingga 28 Februari 2023 yakni KPR HITS for Millenial. Produk pembiayaan untuk pemilikan rumah tersebut menawarkan uang muka mulai 1 persen, ujroh mulai 6,99 persen dan jangka waktu hingga 30 tahun.

 

Potensi Besar

Hirwandi meyakini dengan potensi besar tersebut, BTN Syariah dapat menyalurkan pembiayaan mencapai lebih dari Rp50 miliar khusus segmen kredit pemilikan rumah (KPR) Subsidi di Lampung. Lantaran, potensi bisnis pembiayaan syariah di berbagai daerah sangat tinggi terutama di kota kota yang berada di wilayah Sumatera.

“Bahkan di tengah pandemi Covid-19, bisnis pembiayaan syariah di kawasan tersebut mencatatkan kinerja positif. Delapan kantor cabang syariah Bank BTN yang berada di Sumatera, menorehkan kinerja melebihi target yang ditetapkan,” jelas Hirwandi.

Hirwandi melanjutkan, dengan diresmikannya BTN KCS Bandar Lampung di Sumatera, BTN Syariah telah memiliki sembilan kantor cabang di seluruh pulau tersebut yakni KCS Banda Aceh, KCS Medan, KCS Batam, KCS Pekanbaru, KCS Palembang, KCS Bengkulu, KCS Jambi, dan KCS Padang.

Sementara itu, kendati berada di masa pandemi, jaringan kantor BTN Syariah di Sumatera berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 18,37% yoy dari Rp5,19 triliun per Desember 2022 menjadi Rp6,15 triliun di bulan yang sama tahun ini. Aset UUS BTN di Sumatera juga tercatat tumbuh sebesar 19,37% yoy dari Rp5,13 per Desember 2021 menjadi Rp6,12 triliun per Desember 2022.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya