Waskita Karya Kantongi 6 Kontrak Baru di IKN Rp 4,16 Triliun

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mendapatkan enam kontrak baru senilai Rp 5,89 triliun di Ibu Kota Nusantara (IKN).

oleh Elga Nurmutia diperbarui 07 Mar 2023, 04:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2023, 04:00 WIB
Waskita Karya
PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mengumumkan mendapatkan enam kontrak baru di Ibu Kota Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) berhasil mendapatkan enam kontrak baru di Ibu Kota Nusantara (IKN) baru senilai Rp 5,89 triliun, termasuk PPn. Dengan demikian, Waskita Karya optimistis dapat menyelesaikan proyek IKN sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Melansir keterangan resminya, Selasa (7/3/2023), berdasarkan nilai kontrak tersebut, porsi Waskita hanya sebesar Rp4,16 triliun, termasuk PPn. Adapun, dua proyek IKN tersebut diproyeksikan bakal rampung pada semester I 2024 dan proyek lainnya rampung pada semester II 2024.

Berikut ini merupakan sejumlah proyek baru Waskita Karya di IKN. Pertama, proyek jalan Tol IKN Ruas 5A Segment Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang senilai Rp 2,2 triliun. Proyek ini ditargetkan rampung pada semester I 2024. Untuk progres pembangunannya sudah mencapai 10,39 persen.

Proyek ini memiliki panjang 6,7 kilometer dan terdiri dari Jembatan Dirgaharu sepanjang 360 meter sebagai objek ikoniknya. Perseroan berkomitmen menyelesaikan proyek tepat waktu dengan memastikan kecukupan pasokan bahan baku seperti readymix, precast, dan baja.

Kedua, proyek pembangunan jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp 181,79 miliar dengan progres pembangunan mencapai 14,79 persen dari 20,62 persen. Proyek ini ditargetkan selesai pada semester I 2024.

Waskita memiliki porsi konstruksi sebesar Rp127,25 miliar. Progres konstruksi di bawah target yang ditentukan karena proses pembebasan lahan. Waskita Karyasaat ini berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kementerian Agraria/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Ketiga, gedung Sekretariat Presiden dan fasilitas gedung penunjang senilai Rp 1,35 triliun dengan perkembangan konstruksi 3,75 persen. Proyek ini ditargetkan rampung semester II 2024. 

Selain itu, proyek ini sepenuhnya dibangun oleh Waskita Karya. Ruang lingkup proyek ini terdiri dari Sekretariat Presiden, pasukan pengamanan presiden, parkir, dan gedung pemadam kebakaran.

 

 

 

 

Proyek Waskita Karya

Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Keempat, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) 1, 2, 3 senilai Rp 638,8 miliar. Pembangunan proyek ini sudah mencapai 0,87 persen dan ditargetkan rampung pada semester II 2024.

Kelima, proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 3 senilai Rp 789,71 miliar dengan progres 0,94 persen. Proyek ini ditargetkan selesai pada semester II 2024.

Keenam, proyek gedung dan kawasan Kementerian Koordinator Paket 4 senilai Rp735,69 miliar dengan progres 1,02 persen. Proyek ini ditargetkan rampung pada semester II 2024. Perseroan juga optimis proyek ini dapat selesai tepat waktu.

Sementara itu, Manajemen Waskita menjelaskan, hingga Maret 2023, seluruh pendanaan proyek IKN bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sebagaimana diketahui, pemerintah bakal menganggarkan dana sebanyak Rp 23,9 triliun pada tahun ini untuk pengembangan IKN. 

Ke depan, Waskita Karya melihat akan ada banyak kemungkinan untuk mulai mengincar skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk pengembangan proyek IKN dalam waktu dekat. 

 

Bentuk Tim Ad Hoc

Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

"Kami yakin proyek IKN ini memiliki risiko keuangan yang sangat rendah karena skema pembayaran berdasarkan progres dan uang muka 15 persen untuk memulai proyek. Hal ini juga membantu perseroan untuk meminimalisir kebutuhan mencari pendanaan eksternal yang dapat meningkatkan posisi liabilitas dan beban bunga," tulisnya.

IKN diharapkan menjadi Future Smart Forest City yang mengedepankan keharmonisan antara smart city (kota pintar) dan green environment (lingkungan hijau). Konsep ini sejalan dengan rencana Waskita untuk menjadi kontraktor terkemuka dengan pengembangan ESG yang maju dengan membangun ekosistem yang berkelanjutan dengan kualitas tinggi melalui implementasi QSHE yang ketat. 

Di samping itu, Waskita telah membentuk tim Ad Hoc yang didedikasikan untuk memantau, mengevaluasi, dan mengoptimalkan setiap kegiatan IKN. Alhasil, perseroan optimis proyek-proyek IKN dapat berjalan lancar dan memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan perseroan. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya