Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Mitra Luas Tbk, perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha penyewaan forklift dan material handling equipment lainnya bakal menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas 1,75 miliar saham.
Mengutip laman e-ipo, Jumat (31/3/2023), perseroan bakal melepas saham ke publik sebanyak-banyaknya 1.750.000.000 atau 1,75 miliar saham atau mewakili 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Sarana Mitra Luas setelah IPO dengan nilai nominal Rp50 persen.
Baca Juga
Adapun, harga penawaran saham sebesar Rp100 -Rp 200 per saham. Dengan demikian, perseroan bakal meraup dana segar maksimal Rp 350 miliar.
Advertisement
Sebagai pemanis, perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 2.450.000.000 atau 2,45 miliar waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau maksimal 35 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan.
Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang lima saham baru perseroan berhak memperoleh tujuh waran seri I di mana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap satu waran seri I yang dimiliki menjadi satu saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp50, yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan harga pelaksanaan Rp500. Total hasil pelaksanaan waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 1,22 triliun.
Dana IPO
Sementara itu, seluruh dana yang diperoleh dari hasil IPO ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya oleh perseroan untuk sekitar 42,66 persen atau sekitar Rp 149.311.642.175 atau Rp 149,31 miliar akan digunakan untuk pembelian 436 unit forklift dan material handling equipment lainnya dalam rangka menambah kapasitas dan diversifikasi unit rental perseroan.
Kemudian, sekitar 18,39 persen atau sekitar Rp64.370.807.109 atau Rp 64,37 miliar akan digunakan untuk pembelian 505 unit lithium battery dan 500 unit lithium battery charger dalam rangka menunjang operasional electric forklift perseroan.
Selain itu, sekitar 3,27 persen atau sekitar Rp11.432.100.000 atau Rp 11,43 miliar akan digunakan untuk pembelian 36 unit kendaraan operasional dalam rangka menunjang operasional perseroan.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, pembelian sparepart, biaya bahan bakar, pembiayaan kegiatan operasional, dan lain-lain.
Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari pelaksanaan waran seri I, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, antara lain namun tidak terbatas untuk pembayaran gaji karyawan, pembelian sparepart, biaya bahan bakar, pembiayaan kegiatan operasional, dan lain-lain.
Calon emiten dengan kode SMIL menunjuk PT MNC Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.
Rencana Jadwal
Masa Penawaran Awal : 30 Maret – 11 April 2023
Tanggal Efektif : 28 April 2023
Masa Penawaran Umum : 3 – 8 Mei 2023
Tanggal Penjatahan : 8 Mei 2023
Tanggal Distribusi Saham dan Waran Seri I : 9 Mei 2023
Tanggal Pencatatan Saham dan Waran Seri I : 10 Mei 2023
Awal Perdagangan Waran Seri I : 10 Mei 2023
Akhir Perdagangan Waran Seri I
- Pasar Reguler & Negosiasi : 6 Mei 2025
- Pasar Tunai : 8 Mei 2025
Masa Pelaksanaan Waran Seri I : 10 November 2023 – 9 Mei 2025
Akhir Masa Berlaku Waran Seri I : 9 Mei 2025
Advertisement
BEI Catat 29 Perusahaan Antre IPO, 14 Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 29 perusahaan dalam proses pencatatan saham di BEI hingga kini.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menuturkan, hingga 10 Maret 2023 telah tercatat 27 perusahaan yang mencatatkan saham di BEI. Dana yang berhasil dihimpun dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) sebesar Rp 12,5 triliun.
“Hingga saat ini, terdapat 29 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI,” ujar dia kepada wartawan ditulis, Minggu (12/3/2023).
Ia menuturkan, berdasarkan klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017 antara lain:
2 Perusahaan aset skala kecil. (aset di bawah Rp50 Miliar)
13 Perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp50 Miliar-Rp250 Miliar)
14 Perusahaan aset skala besar (aset di atas Rp250 Miliar) Rincian sektor:
5 Perusahaan dari sektor Basic Materials;
5 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic;
2 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals;
6 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals;
5 Perusahaan dari sektor Technology;
1 Perusahaan dari sektor Healthcare;
2 Perusahaan dari sektor Financials;
2 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate;
1 Perusahaan dari sektor Infrastructures