Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mengumumkan hasil kinerja hingga akhir 2022. Emiten maskapai pelat merah ini membukukan pendapatan usaha USD 1,68 miliar atau Rp 25,41 triliun (asumsi kurs Rp 15.038 per dolar AS), meningkat 62,31 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,04 miliar.
Mengutip laporan keuangan Garuda Indonesia, ditulis Minggu (2/4/2023), hingga akhir 2022, Garuda Indonesia mengantongi laba bersih sebesar USD 3,73 miliar atau Rp 56,21 triliun. Pada periode yang sama tahun sebelumnya perseroan mencatatkan rugi bersih USD 4,15 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Beban usaha hingga akhir 2022 mencapai USD 2,10 miliar atau naik 57,89 persen dari realisasi sebelumnya sebesar USD 1,33 miliar.
Advertisement
Dengan demikian, laba sebelum pajak Garuda Indonesia mencapai USD 3,93 miliar pada 2022 dari rugi sebelum pajak pada 2021 sebesar USD 4,53 miliar.
Sementara itu, aset perseroan senilai USD 6,23 miliar hingga akhir 2022 menurun dari akhir tahun lalu sebesar USD 7,19 miliar. Kemudian, liabilitas GIAA USD 7,77 miliar hingga akhir 2022 turun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 13,30 miliar.
Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar USD 1,53 miliar hingga akhir 2022 menurun dari akhir tahun lalu USD 6,11 miliar.
Mudik Lebaran Jadi Ajang Berlibur, Penumpang Garuda Indonesia Diramal Naik 45 Persen
Sebelumnya, maskapai Garuda Indonesia memprediksi, bila pada Angkutan Lebaran (Angleb) atau libur Lebaran 2023, bakal terjadi pergeseran tren pergerakan penumpang yang menggunakan moda transportasi udara.
Maksudnya, bila pada Angleb sebelumnya pergerakan penumpang pasti akan ke daerah-daerah tujuan mudik. Namun kali ini, libur Lebaran justru dimanfaatkan untuk berlibur ke daerah yang menjadi destinasi wisata.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, banyak dari calon penumpangnya yang akan bertolak ke Denpasar, Bali hungga ke Singapura, saat Lebaran 2023.
"Bahwa data yang kita miliki ini sebenarnya dari tahun lalu sudah ada indikasi menarik. Yang ramai itu adalah Denpasar, dan kayaknya tidak ada mudik ke Denpasar, berarti hanya liburan. Kalau ke luar negerinya, Singapura," kata Irfan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (31/3/2023).
Meskipun, destinasi ke wilayah atau daerah mudik juga dipastikan akan ramai. Irfan bahkan memprediksi, akan ada kenaikan penumpang sampai 45 persen jika dibandingkan dengan Angleb 2022 yang menggunakan Maskapai Garuda Indonesia.
"Dua tahun kemarin kan agak slow, tapi tahun ini karena PPKM sudah dibuka, kita prediksi ada kenaikan 45 persen pemudik. Dan naik sekitar 15 persen kalau dibandingkan dengan bulan lalu," ujar Irfan.
Dengan kenaikan tersebut, Irfan pun menyebut, angka pemudik yang menumpang Garuda Indonesia mulai akan mendekati 2019, atau sebelum pandemi COVID-19 menimpa Indonesia.
"Tapi ini kelihatannya akan menjadi lebaran yang mulai mendekati tahun 2019. Belum normal, tapi mulai mendekati," ujarnya.
Disamping itu, Garuda Indonesia juga akan memberikan promo menarik saat Angleb. Misalnya saja, akan ada diskon sampai 50 persen untuk pembelian tiket dari daerah tertentu menuju Jakarta, di periode berangkat mudik Lebaran. Dan apda periode arus balik, juga akan ada potongan harga serupa dari arah Jakarta menuju daerah tertentu. (Pramita Tristiawati)
Advertisement
Ternyata Ini Cerita di Balik Kabar Emirates Mau Investasi di Garuda Indonesia
Sebelumnya, maskapai Emirates dikabarkan akan berinvestasi di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA). Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra buka suara perihal ini.
Dia mengakui pernah mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir saat bertemu investor dan beberapa maskapai di Timur Tengah.
"Jadi begini, pada waktu kita mau restrukturisasi itu ada wacana bahwa proses right issue itu mau dibagi dua kali, yang pertama itu yang pertama Rp 7,5 trilun, kemudian right issue yang kedua mengundang strategic investor dan seperti diketahui saya mendampingi pak Erick memang bertemu dengan beberapa investor dengan berapa airlines di Middle East," kata dia saat ditemui di The Tribrata Darmawangsa Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Dengan demikian, jika investasi tersebut masuk ke Garuda Indonesia akan dilakukan melalui skema right issue. Namun, Irfan mengaku, pembicaraan dengan investor strategis tersebut masih berada di tahap awal.
Setelah itu, belum ada pembicaraan lebih lanjut, khususnya dengan pihak manajemen. "Tapi memang ini baru pembicaraan awal, kita juga ceritakan rencana restrukturisasi kita sambil menginformasikan akan ada kemungkinan kita akan right issue, kalau anda tertarik atau tidak," jelas Irfan.
Di samping itu, apabila akan melakukan rights issue kembali, Garuda akan kembali ke DPR untuk meminta restu atas aksi korporasi tersebut. "Memang kita mesti kembali ke DPR bila ada rencana right issue ke dua dan ini belum kita agendakan," ujar dia.
Tambah Pesawat
Maskapai pelat merah Garuda Indonesia berencana untuk menambah pesawat untuk periode penwebangan Angkutan Lebaran 2023 mendatang. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya peningkatan trafik penerbangan saat mudik lebaran.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyebut rencana penambahan armada tersebut. Hanya saja, dia belum merinci berapa banyak armada tambahan yang akan dialokasikan.
Dia mengatakan, secara umum, seluruh operasional Garuda Indonesia pun telah mengalami penambahan armada. Hingga saat ini, setidaknya ada 50 armada yang dioperasikan perusahaan berkode saham GIAA ini.
"Pelan-pelan (menambah armada), saat ini udah mendekati 50 (pesawat)," ujar dia kepada Liputan6.com, Minggu (12/3/2023).
Mengacu rencana pemulihan kinerja maskapai, Garuda Indonesia memang menargetkan akan mengoperasikan sekitar 60 pesawat di tahun ini. Secara kumulatif dengan Citilink, anak usaha Garuda Indonesia, menjadi total sebanyak 120 pesawat.
Masih Menghitung
Senada dengan Irfan, Direktur Maintenance Garuda Indonesia Rahmat Hanafi juga mengatakan akan ada penambahan pesawat di periode penerbangan lebaran nanti. Kendati, keduanya masih menghitung jumlah penambahan nantinya.
"Sedang disiapkan tambahan buat lebaran," katanya.
Rahmat mengatakan saat ini pihak maskapai masih terus melaksanakan restorasi sejumlah armadanya. Tercatat ada 11 armada yang masih diperbaiki di bengkelnya, di GMF Aeroasia.
"Saat ini 11 (yang direstorasi)," ungkapnya.
Mundur kebelakang, Garuda Indonesia berencana untuk melakukan perbaikan ke sekitar 63 pesawatnya. Rinciannya, 37 armada Boeing B737, 8 armada Boeing B777, dan 16 armada Airbus A330 yang direstorasi bertahap hingga Juni 2023.
Advertisement