Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada awal sesi perdagangan Selasa (11/4/2023). Pergerakan IHSG tersebut berlawanan dengan bursa saham Asia yang menguat. Sementara itu, sektor saham teknologi masih pimpin koreksi.
Mengutip data RTI, IHSG dibuka stagnan di posisi 6.771,23. Pada pukul 09.18 WIB, IHSG melemah 0,27 persen ke posisi 6.752. Indeks LQ45 merosot 0,35 persen ke posisi 932,79. Mayoritas indeks acuan tertekan.
Baca Juga
Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.771,74 dan terendah 6.736,76. Sebanyak 204 saham menguat dan 200 saham melemah. 207 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 183.097 kali dengan volume perdagangan 3,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 977 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.911.
Secara sektoral, mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) menguat dan melemah. Sektor saham energi turun 0,13 persen, sektor saham nonsiklikal melemah 0,22 persen, sektor saham siklikal terpangkas 0,49 persen, sektor saham keuangan susut 0,03 persen dan sektor saham teknologi merosot 0,77 persen, dan catat penurunan terbesar.
Sementara itu, sektor saham basic menguat 0,99 persen, sektor saham industri bertambah 0,53 persen, sektor saham kesehatan naik 0,47 persen. Selain itu, sektor keuangan melesat 0,01 persen, sektor saham properti mendaki 0,25 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 0,27 persen dan sektor saham transportasi naik 0,29 persen.
Di sisi lain, saham PTBA naik 1,26 persen ke posisi Rp 4.010 per saham, saham EXCL stagnan di posisi Rp 1.875 per saham, saham BBRI melemah 0,21 persen ke posisi Rp 4.850 per saham. Saham BBCA stagnan di posisi Rp 8.800 per saham, saham PGEO menguat 4,07 persen ke posisi Rp 640 per saham.
Review IHSG
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG memulai pekan ini dengan turun 0,3 persen ke posisi 6.771 pada Senin, 10 April 2023. Aksi beli investor asing yang kuat pada pekan lalu terhenti. Sementara itu, saham GOTO melemah 7 persen, dan menjadi penghambat utama indeks setelah Softbank divestasi kepemilikannya.
Saham-saham bank besar bervariasi usai aksi beli signifikan. Saham BBCA naik 0,6 persen, saham BBRI bertambah 0,4 persen, saham BBNI susut 0,5 persen dan saham BMRI melemah 1,5 persen.
Top Gainers-Losers pada 11 April 2023
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham PIPA menguat 34,75 persen
- Saham PUDP menguat 21,71 persen
- Saham NASI menguat 19,61 persen
- Saham GDST menguat 9,94 persen
- Saham PNSE menguat 9,14 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham CHIP merosot 9,7 persen
- Saham PLAN merosot 8 persen
- Saham ITMG merosot 6,97 persen
- Saham TECH merosot 6,94 persen
- Saham TFAS merosot 6,90 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham GOTO senilai Rp 126,2 miliar
- Saham NATO senilai Rp 85,7 miliar
- Saham UNTR senilai Rp 68,2 miliar
- Saham SAGE senilai Rp 53,8 miliar
- Saham ANTM senilai Rp 46,4 miliar
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham SAGE tercatat 18.850 kali
- Saham HAJJ tercatat 10.933 kali
- Saham NASI tercatat 10.675 kali
- Saham GOTO tercatat 8.765 kali
- Saham WIFI tercatat 7.965 kali
Advertisement
Prediksi IHSG dan Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Ajaib Sekuritas prediksi IHSG bergerak variasi pada perdagangan Selasa, 11 April 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas Christy Maryani menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 6.696-6.868.
Dalam catatan Ajaib Sekuritas menyebutkan, Cadangan Devisa Indonesia pada akhir Maret 2023 tercatat meningkat 3,49 persen mencapai sebesar USD 145,2 miliar dibanding posisi sebelumnya pada Februari 2023 yang tercatat sebesar USD 140,3 miliar. Peningkatan tersebut didorong oleh penerimaan pajak dan penarikan pinjaman luar negeri pemerintah. Porsi cadangan devisa tersebut juga setara dengan pembiayaan 6,4 bulan impor atau 6,2 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
Dari mancanegara, Consumer Confidence Jepang pada periode Maret 2023 terpantau di level 33.9, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya pada Februari 2023 yang tercatat berada pada level 31.1. Sementara itu, Unemployement rate Malaysia pada periode Februari tercatat mengalami penurunan di level 3,5 persen, lebih rendah dari periode sebelumnya dan lebih rendah dibanding konsensus pada level 3,6 persen.Â
Â
Saham Pilihan Ajaib Sekuritas
Berikut saham - saham pilihan Ajaib Sekuritas
Â
AMRT
Buy : 2.810
TP : 2.900
Stop loss : 2.650
Bullish engulfing candle, stochastic cross naik di area oversold dan MACD bar histogram bearish terbatas, signal bullish continuation.
Kinerja AMRT sepanjang tahun 2022 mencatat laba bersih yang tumbuh 48 persen didorong oleh pendapatan yang tumbuh 14,15 persen yoy mencapai sebesar Rp 96,92 triliun. AMRT memiliki bisnis ritel barang kebutuhan sehari-hari (FMCG) yang kuat dan gencar melakukan ekspansi. Target ekspansi pada 2023 adalah membuka lebih dari 1.700 gerai baru dengan target pertumbuhan rata-rata tiap toko (SSSG) sebesar 5 persen.
Â
MYOR
Buy : 2.620
TP : 2.700
Stop loss : 2.550
Morning star candle, volume meningkat dengan stochastic goldencross di area netral dan MACD bar histogram bearish terbatas indikasi bullish continuation.
Kinerja MYOR FY22 lalu mencatat net profit tumbuh 63,03 persen yoy mencapai Rp 1,94 triliun di tengah kenaikan COGS menjadi sebesar Rp 23,83 triliun. Saat ini harga komoditas yang menjadi bahan baku produksi MYOR mulai melandai sehingga berpotensi meningkatkan margin profitabilitas MYOR ke depan, serta momentum hari raya Lebaran menjadi pendorong peningkatan penjualan karena daya beli masyarakat yang tinggi.
Â
ASSA
Buy : 830
TP : 855
Stop loss : 765
Bullish engulfing candle, uptrend di atas MA-5 dan MA-20, volume meningkat signifikan dan MACD bar histogram dalam momentum bullish.
Kinerja FY22 ASSA terpantau solid dengan revenue yang tumbuh 15,32% yoy sebesar Rp 5,87 triliun. Unit rental ASSA begitu kuat di tengah menggeliatnya permintaan rental kendaraan selepas PPKM berakhir, ASSA menargetkan untuk memiliki jumlah armada rental 30.000 unit sampai dengan akhir 2023. Selain itu, bisnis logistiknya juga berpotensi mengalami peningkatan di tengah momentum Lebaran 2023.
Â
Â
Advertisement