Liputan6.com, Jakarta - PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) telah melakukan sejumlah persiapan jelang mudik Lebaran 2023. VP Network Operations Smartfren, Agus Rohmat mengatakan, perusahaan akan melakukan optimasi jaringan pada jalur utama mudik.
Dia menjabarkan, pada setiap periode mudik terjadi perpindahan subscriber atau pengguna smartfren dari Jabodetabek sebesar 12 persen ke arah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Diperkirakan, tahun ini juga akan terjadi tren serupa.
Baca Juga
"Lebaran tahun kemarin begitu PPKM dibuka, ada perpindahan sekitar 12 persen. Paling banyak di Jawa barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Tahun ini kita perkirakan akan sama," kata Agus dalam temu media di Auditorium Kantor Smartfren, Kamis (13/4/2023).
Advertisement
Tahun lalu, terdapat empat jalur utama mudik uang menjadi fokus perseroan. Yakni Tol Trans-Jawa, jalur kereta api Jawa, bandara Soekarno Hatta, dan pelabuhan Merak. Untuk tahun ini, Smartfren menambah wilayah optimasi jaringan. Antara lain, Tol Trans-Jawa, jalur kereta api, tol Sumatera, jalur pantai utara, jalur pantai selatan, dan 11 tol segmen baru.
"Jadi sampai saat ini optimasi jaringan sudah dilakukan hampir 100 persen, di jalur utama mudik. Ini kita tambah karena pemudik motor kami perkirakan akan meningkat. Jadi kami optimasi yang luar utara dan selatan yang jadi rute pemotor," imbuh Agus.
Smartfren Telecom Kantongi Laba Bersih Rp 1 Triliun pada 2022
Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) mengantongi pendapatan sebesar Rp 11,20 triliun sepanjang 2022. Pendapatan tersebut naik 7,17 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,45 triliun.
Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/4/2023), bersamaan dengan kenaikan pendapatan , perseroan mencatatkan peningkatan beban usaha 3,62 persen menjadi Rp 10,57 triliun dari R 10,20 triliun pada Desember 2021.
Dengan demikian, laba sebelum pajak Smartfren Telecom melesat menjadi Rp 1,76 triliun pada 2022 dari rugi sebelum pajak Rp 566,28 miliar pada 2021. Perseroan juga mencatatkan kenaikan laba usaha 152,09 persen menjadi Rp 623,12 miliar pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 247,18 miliar.
Hingga akhir tahun 2022, Smartfren mengantongi laba bersih sebesar Rp 1,06 triliun dari rugi bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 435,32 miliar.
Sementara itu, aset perseroan senilai Rp 46,49 triliun hingga akhir 2022 naik dari akhir tahun lalu sebesar Rp 43,35 triliun. Kemudian, liabilitas FREN Rp 30,73 triliun hingga akhir 2022 naik dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 30,70 triliun.
Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 15,75 triliun naik hingga akhir tahun 2022 meningkat dari akhir tahun lalu sebesar Rp 12,65 triliun.
Advertisement
Smartfren Bakal Perluas Pemerataan 4G di Indonesia
Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) bakal perluas pemerataan jaringan 4G di berbagai daerah Indonesia pada 2023.
VP Network Operations Smartfren, Agus Rohmat mengungkapkan di Sumatera, hanya Bengkulu yang masih belum terjangkau 4G. Selain itu, menurut Agus ada beberapa lokasi yang akan dijadikan prioritas dalam pemerataan jaringan 4G.
“Kalimantan tinggal Kalimantan Tengah, Sulawesi tinggal Sulawesi Tengah dan Tenggara,” kata Agus pada konferensi pers di Yogyakarta, Kamis (9/3/2023).
Saat ini, Smartfren sudah mengcover 288 kabupaten kota di Indonesia untuk jaringan 4G. Sedangkan untuk Indonesia bagian timur Smartfren masih melakukan analisis bisnis.
“Ambon dan Papua, secara potensi bisnis dan komitmen terhadap pemerintah, hal ini sedang kami analisis secara mendalam,” tutur Agus.
Demi memperluas kekuatan jaringan 4G, Smartfren akan menggunakan modal belanja 50 persen pada tahun 2023 untuk membangun BTS di berbagai lokasi.
“Salah satu penambahan jaringan itu kita anggarkan tentu saja ada beberapa untuk BTS, Core Network, dan 5G. Untuk penambahan BTS kita sudah ada angkanya, sekitar 50 persen dari Capex untuk BTS,” pungkas Agus.
Realisasikan Capex untuk Bangun BTS
Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) berencana akan menggunakan dana Capital Expenditure (Capex) atau belanja modal pada 2023 untuk sejumlah ekspansi bisnis pada 2023.
VP Network Operations Smartfren, Agus Rohmat mengungkapkan ekspansi bisnis tahun ini akan fokus pada penguatan jaringan dengan berinvestasi untuk penambahan BTS, Core Network hingga 5G.
“Salah satu penambahan jaringan itu kita anggarkan tentu saja ada beberapa untuk BTS, Core Network, dan 5G. Untuk penambahan BTS kita sudah ada angkanya, sekitar 50 persen dari Capex untuk BTS,” ujar Agus dalam konferensi pers di Yogyakarta, tulis Jumat, (10/3/2023).
Agus menambahkan, tidak menargetkan berapa jumlah BTS pada 2023, tetapi perusahaan ingin memiliki investasi yang seimbang dalam penguatan jaringan yang dapat mendorong pertumbuhan ke sektor-sektor potensial Smartfren.
“Kita tidak menargetkan jumlah BTS karena seiring jumlah traffic jadi tidak harus sekian karena seiring meningkatnya traffic jika market share tercapai, maka jumlah BTS juga tercapai yang pasti investasi akan jalan terus karena tanpa investasi kita enggak bisa berkembang,” jelas Agus.
Sejak tahun lalu Smartfren dari sisi pertumbuhan kapasitas dan cover pengembangan jaringan secara nasional telah melakukan ekspansi sekitar 12 persen. Meski berencana menggunakan 50 persen dari Capex untuk BTS, Agus masih belum membeberkan target keseluruhan pembangunan BTS pada 2023.
Advertisement