Bank Mandiri Kantongi Laba Rp 12,6 Triliun, Tumbuh 25 Persen pada Kuartal I 2023

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengumumkan kinerja keuangan kuartal I 2023. Laba Bank Mandiri tumbuh 25,2 persen menjadi Rp 12,6 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 18 Apr 2023, 13:51 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2023, 13:51 WIB
Bank Mandiri Umumkan Kinerja Keuarga Kuartal I
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengumumkan kinerja keuangan kuartal I 2023. Perseroan mencatat pertumbuhan laba 25,2 persen. (Dok Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengumumkan kinerja keuangan kuartal I 2023. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan laba bersih konsolidasi pada kuartal I 2023 yang mencapai Rp 12,6 triliun, tumbuh menembus 25,2 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.  

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menyampaikan, pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi Bank Mandiri yang berfokus pada pendekatan ekosistem bisnis baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan. Hasilnya, total aset Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat sampai dengan akhir Maret 2023 berhasil tumbuh 10,04 persen secara year on year (YoY) mencapai Rp 1.908 triliun.    

Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit Bank Mandiri sebesar 12,36 persen YoY secara konsolidasi menjadi Rp 1.205 triliun. Darmawan menilai, peningkatan kredit Bank Mandiri tentunya tidak terlepas dari semakin membaiknya fundamental ekonomi Indonesia yang solid.

"Melalui pencapaian fungsi intermediasi ini, Bank Mandiri mempertegas peranan sebagai agen pembangunan yang berupaya untuk berkontribusi maksimal terhadap perekonomian di Indonesia,” ujar Darmawan dalam keterangan resmi Paparan Kinerja Kuartal I 2023 Bank Mandiri, Selasa (18/4/2023).  

Fungsi intermediasi yang impresif tersebut merata di seluruh segmen. Salah satunya antara lain kredit wholesale yang berhasil meningkat 9,09 persen secara YoY pada kuartal I 2023 menjadi Rp 599 triliun serta kredit ritel yang meningkat 11,92 persen YoY dengan realisasi mencapai Rp 327 triliun.  

Darmawan menambahkan, dalam mendorong penyaluran kredit Bank Mandiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan inovasi layanan bagi seluruh nasabah dan stakeholder untuk mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.  

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rasio NPL

Bank Mandiri Pimpin Pangsa Pasar Sindikasi Indonesia
Ilustrasi nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Hasilnya, rasio non-performing loan (NPL) bank only yang terus terjaga hingga ke level 1,70 persen per Maret 2023, turun dari 2,74 persen di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Di samping itu, Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang cukup, tercermin dari coverage ratio yang berada di level 337 persen secara bank only.    

Perbaikan dari sisi kualitas kredit tersebut juga berhasil menekan biaya kredit atau cost of credit (CoC). Alhasil, posisi CoC Bank Mandiri telah berada di level terendah sepanjang sejarah yakni 1,00 persen per akhir Maret 2023 secara bank only, membaik dari posisi setahun sebelumnya yang sempat menyentuh level 1,45 persen.  

"Dalam mendorong penyaluran kredit, kami tetap fokus pada sektor yang prospektif dan merupakan bisnis turunan dari ekosistem segmen wholesale di setiap wilayah. Pencapaian kinerja Bank Mandiri yang solid juga selaras dengan kondisi ekonomi Indonesia yang masih bertumbuh di tengah ketidakpastian global," ujar Darmawan.  

Kinerja positif Bank Mandiri juga terlihat dari sisi profitabilitas yang terus meningkat. Return on Equity (ROE) Tier-1 bank only telah menyentuh 24,6 persen atau naik 241 basis poin (bps) secara YoY. Sementara posisi net interest margin (NIM) konsolidasi terjaga solid di level 5,40 persen.

 


Stock Split, Saham Bank Mandiri Resmi Diperdagangkan dengan Harga Baru

Bank Mandiri Eror
Nasabah bertransaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri di Mal Pondok indah 2, Jakarta, Sabtu (20/7/2019). Sejumlah nasabah Bank Mandiri mengeluhkan perubahan drastis saldo di rekening yang mengalami pengurangan dan ada juga yang mengalami penambahan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) resmi melakukan pemecahan saham yang beredar atau stock split dengan rasio 1:2. Lewat aksi ini, saham BMRI pada perdagangan sesi I hari ini, Selasa 4 April 2023, sudah memakai harga baru. Harga baru saham BMRI berada di posisi Rp 5.250 per lembar saham.

Sebelumnya, saham BMRI tercatat berada di posisi 10.525 per lembar, naik sebesar 1,94 persen pada Senin, 3 April 2023. Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha menjelaskan, langkah stock split ini diambil perseroan guna meningkatkan likuiditas saham BMRI dan memperluas aksesibilitas investor untuk berinvestasi pada perusahaan.

Sebelum melakukan pemecahan, nilai nominal saham BMRI yakni sebesar Rp 250 per saham dengan jumlah saham 46,66 miliar lembar. Setelah pemecahan saham nilai nominal saham bank berlogo pita emas ini adalah Rp 125 per saham dengan jumlah saham sebesar 93,33 miliar lembar.

Sedangkan, jumlah saham BMRI dalam modal dasar juga akan bertambah dari semula 64 miliar lembar menjadi 128 miliar lembar setelah stock split.

"Untuk saham Seri A Dwiwarna akan tetap dipertahankan satu saham dan sisanya diperhitungkan menambah jumlah saham Seri B milik Negara Republik Indonesia dan tetap menjadi pemegang saham pengendali perseroan,” ujar Rudi dalam keterangan resmi, Selasa(4/4/2023).

Rudi menambahkan, keputusan stock split ini merupakan strategi perusahaan dalam menjaga stabilitas harga saham BMRI dan memberikan kesempatan lebih luas bagi investor untuk berpartisipasi di pasar modal. Pihaknya menilai, ke depan Bank Mandiri akan tetap fokus pada pertumbuhan bisnis dan peningkatan kinerja keuangan di tengah tantangan ekonomi.

 


Investor Bakal Lebih Mudah Investasi

Bank Mandiri berhasil mendeteksi dugaan tindak penipuan yang dilakukan sejumlah pihak, dengan modus mengaku memiliki dana sebesar Rp 4,9 triliun. (Dok Bank Mandiri)
Bank Mandiri berhasil mendeteksi dugaan tindak penipuan yang dilakukan sejumlah pihak, dengan modus mengaku memiliki dana sebesar Rp 4,9 triliun. (Dok Bank Mandiri)

"Kami berharap dengan stock split ini, investor akan lebih mudah untuk berinvestasi pada saham BMRI dan turut mendorong pertumbuhan bisnis Bank Mandiri secara berkelanjutan,” tuturnya.

Pemecahan saham Bank Mandiri ini bukan menjadi yang pertama. Sebelumnya, Bank Mandiri pernah menggelar aksi serupa pada 13 September 2017 dengan rasio sebesar 1:2. Saat itu, saham BMRI yang diperdagangkan menjadi Rp 6.700 per lembar dari harga sebelum stock split di kuartal III 2017 sebesar Rp 13.400 per lembar.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 4 April 2023, saham BMRI susut 0,95 persen ke posisi Rp 5.200 per saham. Saham BMRI dibuka stagnan di posisi Rp 5.250 per saham. Saham BMRI berada di level tertinggi Rp 5.300 dan terendah Rp 5.100 per saham. Total frekuensi perdagangan 19.537 kali dengan volume perdagangan 854.986 lot saham. Nilai transaksi Rp 448,7 miliar.


Kinerja Keuangan 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berhasil mencatatkan laba bersih Rp 41,2 triliun sepanjang 2022. Raihan laba itu tumbuh 46,9 persen YoY. Sehingga memperkuat permodalan (capital) Bank Mandiri sebagai faktor utama untuk memiliki kemampuan dalam melakukan ekspansi bisnis, terutama mendukung fungsi intermediasi dalam menyalurkan kredit.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, kinerja yang solid ini tak terlepas dari kondisi makroekonomi yang membaik, didukung oleh kebijakan strategis pemerintah dan regulator dalam menjaga stabilitas perekonomian.

"Sepanjang 2022, Bank Mandiri telah secara aktif menggarap segmen digital banking untuk mendukung transformasi digital sebagai bisnis yang berkelanjutan dengan menangkap peluang di seluruh sektor dan segmen potensial," ujarnya dalam keterangan resmi kinerja kuartal IV Bank Mandiri, Selasa (31/1/2023).

Dia menuturkan, pertumbuhan laba bersih tersebut turut ditopang oleh optimalisasi fungsi intermediasi perseroan yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Tercatat, hingga akhir 2022, kredit secara konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48 persen YoY menjadi Rp 1.202,2 triliun.

Melihat pencapaian tersebut, Bank Mandiri optimis pertumbuhan kredit pada 2023 mampu tumbuh di kisaran 10-12 persen secara YoY. Tentunya, dengan tetap menekankan sisi kualitas, yakni fokus pada sektor-sektor yang prospektif, resilient, dan memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang.

"Selain dari perspektif sektoral, kami juga terus mengoptimalkan bisnis turunan dari ekosistem nasabah wholesale dan sektor unggulan di masing-masing wilayah," imbuh Darmawan.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya