Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah calon emiten menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada awal Mei 2023. Harga saham IPO pun bervariasi mulai dari Rp 100 sampai dengan Rp 234 per saham.
Berikut rincian IPOÂ calon emiten baru di Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis, (4/5/2023):
Baca Juga
1.PT Era Media Sejahtera Tbk
PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) atau SSPACE Media yang bergerak dalam bidang aktivitas periklanan dan konsultasi manajemen bakal melepas sahamnya 1,54 miliar ke publik melalui IPO. Jumlah tersebut mewakili 20 persen dari jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO dengan nilai nominal Rp10 per saham.
Advertisement
Saham DOOH ditawarkan seharga Rp 100 per saham. Dengan demikian, Era Media Sejahtera akan meraup dana segar Rp 154,75 miliar.Â
Adapun, masa penawaran berlangsung pada 2-4 Mei 2023 dan penjatahan saham pada 4 Mei 2023. Sedangkan, distribusi saham akan dilakukan pada 5 Mei 2023 dan pencatatan saham pada 8 Mei 2023.
Sebagai pemanis, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 1.238.000.000 waran seri I atau sebesar 20 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan. Setiap pemegang 5 saham yang ditawarkan berhak memperoleh 4 waran seri I.
2.PT King Tire Indonesia Tbk
Selain itu, PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE), perusahaan bergerak di industri ban luar dan ban dalam melakukan IPO dengan melepas 700 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 50 per saham.
Saham TYRE ditawarkan seharga Rp 138 per saham. Dengan demikian,King Tire Indonesia akan meraup dana segar Rp 96,6 miliar. Adapun, masa penawaran berlangsung pada 2-4 Mei 2023 dan penjatahan saham pada 4 Mei 2023. Sedangkan, distribusi saham akan dilakukan pada 5 Mei 2023 dan pencatatan saham pada 8 Mei 2023.
Perseroan juga menerbitkan waran seri I maksimal 350 juta waran seri I. Jumlah waran yang diterbitkan itu maksimal 12,60 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Pada setiap dua saham baru hasil IPO melekat satu waran seri I, dengan setiap satu waran seri I dapat ditukar dengan satu saham biasa atas nama.
3.PT Tripar Multivision Plus Tbk
Kemudian, rumah produksi milik Raam Punjabi, PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM) atau Multivision Plus, perusahaan yang bergerak dalam bidang perfilman, khususnya aktivitas produksi film, aktivitas pascaproduksi film dan distribusi film serta aktivitas perusahaan holding, termasuk aktivitas pemutaran film melalui anak usaha akan melepas sahamnya 929,2 juta ke publik melalui IPO dengan nilai nominal Rp 60 per saham.
Saham RAAM ditawarkan seharga Rp 234 per saham. Dengan demikian, perseroan akan meraup dana segar Rp 217,43 miliar.Â
Adapun, masa penawaran berlangsung pada 2-4 Mei 2023 dan penjatahan saham pada 4 Mei 2023. Sedangkan, distribusi saham akan dilakukan pada 5 Mei 2023 dan pencatatan saham pada 8 Mei 2023.
Â
4.PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk
PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 652.500.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Saham JATI ditawarkan seharga Rp 100 per saham. Dengan demikian, perseroan akan meraup dana segar Rp 65,25 miliar.Â
Adapun, masa penawaran berlangsung pada 2-4 Mei 2023 dan penjatahan saham pada 4 Mei 2023. Sedangkan, distribusi saham akan dilakukan pada 5 Mei 2023 dan pencatatan saham pada 8 Mei 2023.
Â
Â
5.PT MPX Logistics International Tbk
Tak hanya itu, PT MPX Logistics International Tbk. (MPXL), salah satu perusahaan jasa transportasi pendukung infrastruktur dan pengangkut limbah batu bara Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) berencana melakukan IPO dengan melepas 400 juta saham baru atau sekitar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp 25 per saham.
Adapun, masa penawaran berlangsung pada 3-5 Mei 2023 dan penjatahan saham pada 5 Mei 2023. Sedangkan, distribusi saham akan dilakukan pada 8 Mei 2023 dan pencatatan saham pada 9 Mei 2023.
Bersamaan dengan Penawaran Umum tersebut, Perseroan juga akan menerbitkan waran seri I sebanyak-banyaknya 80 juta Waran Seri I atau setara dengan sebanyak-banyaknya 5 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.Â
Â
Advertisement
47 Perusahaan Antre di Pipeline IPO BEI, Dominan Aset di Bawah Rp 250 Miliar
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan tengah antre di pipeline pencatatan perdana saham (initial public offering/IPO).
Adapun sampai dengan 28 April 2023, terdapat 34 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO 34 emiten itu sebesar Rp 32 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini ada 47 perusahaan yang siap debut di Bursa.
Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor consumer cyclycals.
“Hingga saat ini, terdapat 47 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Sabtu (29/4/2023).
Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 16 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar. Kemudian 28 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar, sisanya 3 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.
Rincian sektornya adalah sebagai berikut:5 Perusahaan dari sektor basic materials
- 9 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals
- 6 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals
- 2 Perusahaan dari sektor energy
- 2 Perusahaan dari sektor financials
- 1 Perusahaan dari sektor healthcare
- 4 Perusahaan dari sektor industrials
- 3 Perusahaan dari sektor infrastructures
- 5 Perusahaan dari sektor properties & real estate
- 5 Perusahaan dari sektor technology
- 5 Perusahaan dari sektor transportation dan logistik
Â
EY Sebut IPO Indonesia Unggul di Kawasan Asia Tenggara, Ini Alasannya
Kantor akuntan publik (KAP), Ernst and Young atau dikenal sebagai EY menilai Indonesia menjadi negara yang paling aktif pada kuartal I 2023 dengan 30 penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) yang menghasilkan pendapatan senilai USD 828 juta atau setara Rp 12,28 triliun (asumsi kurs Rp 14.831 per dolar AS).
Selain itu, Indonesia juga konsisten mengungguli pasar IPO di tengah prospek ekonomi makro kawasan Asia Tenggara atau ASEAN yang optimistis.
EY Indonesia Strategy and Transactions Partne Sahala Situmorang mengatakan, selama empat tahun terakhir, Indonesia telah melihat total nilai emisi ekuitas meningkat dari Rp 15 triliun pada 2019 menjadi Rp 33 triliun pada 2022.Â
"Faktanya, pada 2022, pasar modal nasional mencatat jumlah deals terbesar dalam sejarah dengan 59 IPO, penawaran publik perusahaan teknologi GoTo menjadi yang paling terkenal dengan nilai Rp 14 triliun rupiah dalam penawaran ekuitasnya," kata Sahala dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (26/4/2023).
Dia bilang, hingga kuartal I 2023, pasar IPO Indonesia telah menyaksikan 30 IPO dengan nilai penerbitan berkisar dari USD 1,91 juta dari Mitra Tirta Buwana dan USD 596 juta dari Pertamina Geothermal.
Untuk prospek kuartal II 2023, EY melihat terlepas dari latar belakang ekonomi dan geopolitik yang tidak kondusif, terdapat secercah harapan, sejalan dengan puncak inflasi, pelemahan harga energi, dan pemulihan ekonomi Tiongkok Daratan. Akan tetapi, pekerjaan rumah untuk IPO terus bertambah karena perusahaan masih menunggu stabil dan pulihnya pasar saham sebelum memutuskan untuk melantai.
Â
Â
Â
Advertisement