Selain Laba Melonjak, Perusahaan Investasi Warren Buffett Kantongi Kas Rp 1.915 Triliun

Perusahaan investasi milik miliarder Warren Buffett. Berkshire Hathaway mencatat kenaikan laba menjadi USD 35,5 miliar pada kuartal I 2023. Selain itu, perusahaan juga catat lonjakan kas tunai.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 06 Mei 2023, 21:43 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2023, 21:43 WIB
Perusahaan Investasi Warren Buffett Kantongi Kas Rp 1.915 Triliun pada Kuartal I 2023
Laba perusahaan investasi Berkshire Hathaway milik miliarder Warren Buffett melonjak pada kuartal I 2023. Laba tersebut itu melonjak terdorong kenaikan bisnis asuransi (NYC)

Liputan6.com, Jakarta - Laba perusahaan investasi Berkshire Hathaway milik miliarder Warren Buffett melonjak pada kuartal I 2023. Laba tersebut itu melonjak terdorong kenaikan bisnis asuransi konglomerat Buffett.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (6/5/2023), laba operasional yang mencakup keuntungan dari bisnis yang dimiliki sepenuhnya oleh konglomerat Warren Buffett mencapai USD 8,065 miliar pada kuartal I. Laba tersebut naik 12,6 persen dari USD 7,16 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

Keuntungan dari penjaminan asuransi mencapai USD 911 juta, naik tajam dari USD 167 juta pada tahun lalu. Pendapatan investasi melompat 68 persen menjadi USD 1,969 miliar dari USD 1,170 miliar.

Geico melihat perputaran besar pada kuartal tersebut, dengan keuntungan penjaminan emisi yang besar kembali mencapai USD 703 juta. Perusahaan asuransi mobil tersebut menderita kerugian penjaminan sebelum pajak sebesar USD 1,9 miliar tahun lalu karena kehilangan pangsa pasar dari pesaing Progessive.

Ajit Jain, Berkshire’s Vice Chairman of Insurance Operations sebelumnya mengatakan penyebab terbesar kinerja buruk Geico adalah telematika.

Bisnis kereta api BNSF bersama dengan perusahaan energinya mengalami penurunan laba YoY. Operasi yang diklasifikasikan dalam “bisnis yang dikendalikan lainnya” dan “bisnis yang tidak dikendalikan” sedikit meningkat dari periode tahun sebelumnya.

Kas Berskhire

Di sisi lain, kas Berskhire Hathaway membengkak menjadi USD 130,616 miliar atau sekitar Rp 1.915 triliun (asumsi kurs 14.666 per dolar AS) dari USD 128 miliar pada kuartal IV 2022. Berkshire juga melakukan pembelian kembali saham senilai USD 4,4 miliar atau sekitar Rp 64,53 triliun. Pembelian kembali saham ini termasuk terbesar sejak kuartal I 2021, naik dari USD 2,8 miliar pada akhir tahun lalu.

Laba bersih Berkshire yang mencakup keuntungan investasi jangka pendek meningkat menjadi USD 35,5 miliar dari periode sama tahun sebelumnya USD 5,6 miliar.

Perolehan laba tersebut mencerminkan kebangkitan kuartal I dalam investasi saham Warren Buffett di Apple. Meskipun Buffett memperingatkan investor untuk tidak memperhatikan fluktuasi kuartalan dalam keuntungan investasi yang belum direalisasi.

Adapun rilis kinerja keuangan Berkshire Hathaway ini dirlis sebelum rapat pemegang saham tahunan yang dikenal sebagai Woodstock for Capitalists. Saham Berkshire kelas A naik 4,9 persen pada 2023 hingga penutupan perdagangan Jumat, 5 Mei 2023.

Warren Buffett Prediksi Bank Gagal Makin Banyak, Ini Pendorongnya

Berapa Biaya untuk Makan Siang Bareng Warren Buffett?
Angka tersebut sukses melampaui pendapatan lelang yang didapat pada tahun sebelumnya.

Sebelumnya, investor legendaris sekaligus miliarder Warren Buffett percaya bakal ada lebih banyak bank gagal ke depan. Akan tetapi, deposan tidak perlu khawatir.

“Kami tidak melupkan kegagalan bank, tetapi deposan tidak mengalami krisis. Bank bangkrut, tapi deposan tidak akan dirugikan,” ujar CEO Berkshire Hathaway, Warren Buffett, dikutip dari CNBC, Minggu (16/4/2023).

Runtuhnya Sillicon Valley Bank, Signature Bank, kegagalan bank terbesar kedua dan ketiga dalam sejarah Amerika Serikat mendorong tindakan penyelamatan luar biasa dari regulator yang mendukung semua simpananan di pemberi pinjaman yang gagal dan menyediakan fasilitas pendanaan tambahan untuk bank bermasalah.

Warren Buffett mengungkapkan, beberapa hal “bodoh” yang dilakukan bank secara berkala terungkap selama periode ini termasuk aset dan kewajiban yang tidak sesuai serta akuntansi yang dipertanyakan.

“Para bankir tergoda untuk melakukan itu selamanya. Prosedur akuntansi telah mendorong beberapa bankir untuk melakukan beberapa hal yang telah sedikit membantu laba mereka saat ini dan menyebabkan godaan berulang untuk mendapatkan spread yang sedikit lebih besar, sedikit lebih banyak dari pada laba,” ujar dia.

Buffett menuturkan, beberapa bankir akan melanjutkan perilaku ini. Hal itu akan membahayakan pemegang saham di beberapa saham. Namun, ia menuturkan, ada ketakutan dan kepanikan yang tidak perlu tentang kehilangan uang deposan, ketika sistem disiapkan untuk melindungi seluruh simpanan negara.

 

Warren Buffett Ingatkan Bank Pertahankan Kepercayaan Publik

Ilustrasi Bank
Ilustrasi Bank

“Biaya (Federal Deposit Insurance Corp) ditanggung oleh bank. Bank tidak pernah bebani pemerintah federal sepeser pun. Publik tidak mengerti itu,” ujar dia.

“Tidak ada yang akan kehilangan uang dengan deposito di bank AS. Itu tidak akan terjadi. Anda tidak perlu mengubah keputusan bodoh oleh para manajer menjadi membuat panik seluruh warga Amerika Serikat tentang sesuatu yang tidak perlu membuat mereka panik,” kata dia.

Ia menekankan sangat penting bagi bank untuk mempertahankan kepercayaan publik dan dapat kehilangan kepercayaan itu dalam hitungan detik seperti yang disoroti saat ini.

Buffett telah menjadi penyelamat untuk bank bermasalah pada masa lalu. Ia datang ke Goldman Sachs untuk suntikkkan dana USD 5 miliar setelah runtuhnya Lehman Brothers pada 2008. Pada 2011, Buffett menyuntikkan USD 5 miliar ke Bank of America.

 

Orang Terkaya Dunia Warren Buffett Sebut Bitcoin sebagai Token Perjudian

Bitcoin
Ilustrasi Bitcoin (Liputan6.com/Sangaji)

Sebelumnya, Maestro keuangan sekaligus salah satu investor paling sukses dalam sejarah, Warren Buffett membahas Bitcoin selama wawancara bersama CNBC pada 12 April 2023. 

Seperti yang telah dia lakukan dalam wawancara lainnya, Buffett kembali memberikan pandangan negatifnya pada Bitcoin. Kali ini dia menyamakan bitcoin dengan skema perjudian. Dia meringkas penjelasan bitcoin sebagai “token perjudian” dan dia bersikeras dunia telah melihat “ledakan perjudian”.

Buffett memang terkenal menjadi salah satu sosok yang tidak mendukung kripto. Buffett sebelumnya mengatakan bitcoin adalah “racun tikus yang dikuadratkan”.

"Dorongan untuk berpartisipasi dalam sesuatu yang terlihat seperti uang mudah adalah naluri manusia yang selalu ada,” kata Buffett, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis (13/4/2023).

Selain mengatakan Bitcoin sebagai racun tikus, Buffett juga sempat mengungkapkan di masa lalu kripto tidak memiliki nilai intrinsik, tetapi itu tidak menghentikan orang untuk ingin bermain kripto.

Tak hanya Buffett, rekan kerjanya yaitu Wakil Ketua Berkshire Hathaway Charlie Munger, bahkan lebih blak-blakan atas penghinaannya terhadap cryptocurrency selama bertahun-tahun, awal tahun ini menyerukan AS untuk meniru China dalam melarang kripto. 

“Ini adalah kontrak perjudian dengan keunggulan hampir 100 persen untuk rumah, masuk ke negara di mana kontrak perjudian secara tradisional hanya diatur oleh negara bagian yang bersaing dalam kelemahan,” tulis Munger dalam sebuah opini untuk Wall Street Journal.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya