Penjualan Mobil Astra International Tembus 231.596 Unit hingga Mei 2023

PT Astra International Tbk (ASII) mencatat pangsa pasar terhadap penjualan domestik hingga Mei 2023 sebesar 55 persen.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Jun 2023, 22:24 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2023, 22:24 WIB
Penjualan Mobil Astra International Tembus 231.596 Unit hingga Mei 2023
PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan penjualan mobil perseroan hingga Mei 2023.. (Foto: Astra Internasional)

Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan penjualan mobil perseroan hingga Mei 2023. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) total penjualan mobil domestik periode Januari—Mei 2023 tercatat sebanyak 423.404 unit, naik 6,89 persen dibanding 396.120 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Total penjualan mobil domestik pada Mei saja mencapai 82.097 unit. Naik 65,15 persen dibandingkan posisi Mei 2022 sebanyak 49.710 unit. Adapun market share Astra terhadap penjualan domestik hingga Mei 2023 yakni 55 persen.

Sedangkan market share pada Mei saja sebesar 57 persen. Sementara untuk total penjualan LCGC periode Januari—Mei mencapai 186.649 unit, naik 216,06 persen dari 59.055 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Pada Mei saja, total penjualan LCGC yakni 16.491 unit, naik 71,12 persen dibandingkan Mei 2022 sebanyak 12.676 unit. Market share Astra pada total penjualan LCGC Januari-Mei 2022 mencapai 75 persen.

Sedangkan market share Astra untuk produk LCGC pada Mei saja sebesar 85 persen. Astra sendiri mencatatkan penjualan mobil sebanyak 231.596 unit selama periode Januari—Mei 2023.

Raihan ini naik 9,32 persen dibanding 211.859 unit pada periode yang sama tahun lalu. Penjualan Astra pada Mei saja tercatat sebanyak 46.873 unit. Angka itu naik 101,02 persen dibandingkan Mei 2022 sebanyak 23.318 unit. Penjualan Astra pada Mei 2023 didominasi oleh Toyota dan Lexus sebanyak 28.528 unit. Disusul Daihatsu 16.009 unit. Lalu Isuzu 2.169 unit, UD Trucks 146 unit, serta Peugeot 21 unit.

"Kinerja penjualan mobil Astra di pasar domestik hingga Mei 2023 mencapai 231.596 unit, lebih tinggi 9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya (YoY)," kata Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto dalam keterangan resmi, Kamis (15/6/2023).

Faktor Kenaikan Penjualan Mobil Astra

Boy menambahkan, kembali normalnya aktivitas pada Mei 2023 setelah ada pengurangan hari kerja pada bulan sebelumnya menjadi faktor kenaikan penjualan mobil Astra sebesar 35 persen secara bulanan (MoM). Penjualan produk Astra LCGC secara kumulatif untuk periode Januari—Mei tercatat sebanyak 63.227 unit. Naik 33,40 persen dari 42.111 unit terjual pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara penjualan produk Astra LCGC pada Mei 2023 saja tercatat sebanyak 14.002 unit, naik 117,35 persen dibandingkan Mei 2022 sebanyak 6.442 unit. "Semoga peningkatan penjualan mobil ini dapat terus berlanjut seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik saat ini,” ujar Boy.

Jualan Mobil Astra hingga April 2023

Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Astra)
Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Astra)

Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan penjualan mobil perseroan sampai dengan April 2023. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) total penjualan mobil domestik periode Januari—April 2023 tercatat sebanyak 341.311 unit, turun 1,47 persen dibanding 346.410 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Total penjualan mobil domestik pada April saja mencapai 58.911 unit. Turun 28,79 persen dibandingkan posisi April 2022 sebanyak 82.731 unit.

Adapun market share Astra terhadap penjualan domestik hingga April 2023 yakni 54 persen. Sedangkan market share pada April saja sebesar 59 persen

Sementara untuk total penjualan LCGC periode Januari—April mencapai 67.645 unit, naik 36,88 persen dari 49.418 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Pada April saja, total penjualan LGCG yakni 9.376 unit, turun 26,03 persen dibandingkan April 2022 sebanyak 12.676 unit.

Market share Astra pada total penjualan LCGC Januari-April 2022 mencapai 73 persen. Sedangkan market share untuk April saja sebesar 94 persen.

Astra sendiri mencatatkan penjualan mobil sebanyak 184.722 unit selama periode Januari—April 2023. Raihan ini turun 2,03 persen dibanding 188.541 unit pada periode yang sama tahun lalu.

"Penjualan mobil secara nasional dari Januari hingga April 2023 tercatat sebanyak 341.311 unit. Sementara pangsa pasar mobil Astra pada April 2023 tercatat naik menjadi 59 persen dari bulan sebelumnya yaitu 52 persen," sebut Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto dalam keterangan resmi, dikutip Sabtu (13/5/2023).

Penjualan Astra pada April saja tercatat sebanyak 34.717 unit. Angka itu turun 25,34 persen dibandingkan April 2022 sebanyak 46.498 unit.

Penjualan Astra pada April 2023 didominasi oleh Toyota dan Lexus sebanyak 21.818 unit. Disusul Daihatsu 10.778 unit. Lalu Isuzu 2.026 unit, UD Trucks 76 unit, serta Peugeot 19 unit.

Penjualan produk Astra LGCG secara kumulatif untuk periode Januari—April tercatat sebanyak 49.225 unit. Naik 38 persen dari 35.669 unit terjual pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara penjualan produk Astra LCGC pada April 2023 saja tercatat sebanyak 9.376 unit, naik 4,72 persen dibandingkan April 2022 sebanyak 8.953 unit. "Kami berharap PDB Indonesia tetap baik sehingga dapat mendukung penjualan mobil nasional,” tutup Boy.

 

Kinerja Kuartal I 2023

Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Astra)
Gedung PT Astra International Tbk (Foto: Astra)

Sebelumnya, Astra International Tbk (ASII) membukukan pendapatan bersih konsolidasian sebesar Rp 83,0 triliun pada kuartal I 2023. Angka tersebut meningkat 15 persen dibandingkan dengan kuartal I 2022. 

Grup Astra juga mencatatkan kenaikan laba bersih 27 persen menjadi Rp 8,7 triliun. Angka ini telah menyesuaikan nilai wajar atas investasi di GOTO dan Rumah Sakit (RS) Hermina. 

Kenaikan laba ini merefleksikan peningkatan kinerja dari hampir seluruh divisi bisnis Grup, terutama bisnis otomotif, alat berat dan pertambangan dan jasa keuangan.

Presiden Direktur Astra Internationa Djony Bunarto Tjondro menuturkan, kinerja Grup pada kuartal I 2023 cukup baik, didukung oleh kinerja yang lebih baik dari hampir semua divisi bisnis. 

"Meskipun kinerja Grup pada sisa tahun 2023 berpotensi dipengaruhi oleh situasi ekonomi global dan pelemahan harga komoditas, Grup optimistis namun tetap cermat melihat ketahanan ekonomi Indonesia dan Grup berada di posisi yang baik untuk memanfaatkan pemulihan ekonomi Indonesia yang masih berlanjut," kata Djony dalam keterangan resminya, Rabu (19/4/2023).

Adapun, laba bersih divisi otomotif Grup meningkat 36 persen menjadi Rp 3,0 triliun, yang mencerminkan peningkatan volume penjualan.

Laba bersih divisi jasa keuangan Grup meningkat 26 persen menjadi Rp1,9 triliun pada kuartal I 2023 dibandingkan dengan kuartal I 2022, terutama disebabkan oleh peningkatan kontribusi bisnis pembiayaan konsumen dan alat berat. 

 

Divisi Alat Berat

Gedung Astra. Dok Astra
Gedung Astra. Dok Astra

Laba bersih Grup dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat 27 persen menjadi Rp 3,3 triliun, terutama disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara yang semuanya diuntungkan oleh harga batu bara yang cukup baik. 

Akan tetapi, laba bersih dari divisi agribisnis Grup menurun 54 persen menjadi Rp 179 miliar, terutama disebabkan oleh harga jual dan volume penjualan kelapa sawit yang lebih rendah. 

Divisi infrastruktur dan logistik Grup mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 71 persen menjadi Rp 202 miliar, yang terutama disebabkan oleh kinerja bisnis jalan tol yang lebih baik. 

Divisi teknologi informasi Grup, PT Astra Graphia Tbk, yang 76,9 persen sahamnya dimiliki perseroan, mencatatkan laba bersih 58 persen lebih tinggi menjadi Rp 19 miliar, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dan marjin usaha.

Selain itu, laba bersih dari divisi properti Grup menurun sebesar 15 persen menjadi Rp 45 miliar, terutama karena serah terima unit proyek residensial Asya dan Anandamaya Residences yang lebih rendah, yang sebagian dikompensasi oleh tingkat hunian di Menara Astra yang lebih tinggi.

Di sisi lain, pada April, Astra membentuk perusahaan patungan dengan Equinix, Inc., salah satu perusahaan infrastruktur digital terbesar dunia, dengan kepemilikan masing-masing sebesar 25 persen dan 75 persen. Perusahaan patungan tersebut akan mengembangkan data centre di Indonesia.

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya