Liputan6.com, Jakarta - Manajemen Electrum menanggapi minimnya realisasi penjualan motor listrik bersubsidi. Data Sisapira Kementerian Perindustrian menunjukkan saat ini sisa kuota motor listrik masih mencapai 199.167 unit dari total kuota sebesar 200.000 unit.
Artinya, baru ada 833 unit motor listrik subsidi yang terjual. Rinciannya, 812 unit sedang dalam proses pendaftaran, 17 unit terverifikasi, dan 4 unit tersalurkan. Maksud dari status tersalurkan adalah pihak produsen sudah mendapat penggantian potongan harga motor listrik senilai Rp 7 juta.
Baca Juga
Berkaca pada data tersebut, Direktur Utama Electrum Pandu Sjahrir berharap pemerintah bisa mempermudah aturan membeli motor listrik subsidi. Terlebih lagi, pemerintah punya target besar pada 2030, yakni setengah dari produksi sepeda motor di Indonesia harus berupa motor listrik.
Advertisement
"Masalah terbesar adalah motor listrik ini sangat susah dibeli. Seharusnya dibikin mudah, apalagi manusia yang bikin peraturan," ujar dia usai Groundbreaking Pabrik Motor Listrik Electrum di Cikarang, Jumat (23/6/2023).
Electrum sendiri menargetkan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk motor listriknya mencapai 40 persen, sehingga memenuhi syarat sebagai produsen penyalur motor listrik bersubsidi.
Namun, Pandu tidak menjawab lugas terkait kemungkinan Electrum akan ikut serta dalam program motor listrik bersubsidi. Ia hanya menekankan pentingnya konsumen diberi kemudahan dalam membeli motor listrik.
"Permudah pembeli, yang paling penting itu," ujar dia.
Pandu juga menyebut, upaya percepataN penjualan motor listrik subsidi ada di tangan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Keuangan.
Electrum merupakan perusahaan patungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Rencananya, harga motor listrik Electrum bakal diumumkan sekitar September atau Oktober.
Electrum Bangun Pabrik Motor Listrik Berkapasitas 250 Ribu Unit per Tahun
Sebelumnya, perusahaan patungan (joint venture/JV) Electrum milik PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) secara resmi menjadi pabrik motor listrik pertamanya di Zona E Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat. Jika tidak ada aral melintang, pabrik ini akan beroperasi pada tahun depan.
Direktur Utama Electrum, Pandu Sjahrir mengatakan, rencananya pabrik tersebut mampu produksi 250 ribu motor listrik per tahun. Akan tetapi, jika digunakan secara maksimal bisa memproduksi hingga 1 juta unit per tahun.
"Di lahan tiga hektare didirikan pabrik perakitan sepeda motor listrik, awalnya kapasitas pabrik ini mencapai 250 ribu unit," kata Pandu dalam acara Groundbreaking Pabrik Electrum di Cikarang, Jumat (23/6/2023).
Di samping itu, ia mengatakan, pabrik ini ditargetkan rampung dalam 12 sampai dengan 15 bulan ke depan. Meski demikian, ia belum bisa menjabarkan terkait investasi yang digelontorkan untuk pabrik baru tersebut.
Namun, Pandu menyebut baik GOTO maupun TOBA menyuntik dana untuk Electrum dengan porsi masing-masing sebanyak 50 persen alias 50:50. Adapun, nilai investasi yang digelontorkan GOTO dan TOBA untuk Electrum selama empat sampai dengan lima tahun ke depan sebesar USD 1 miliar.
Pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari penerapan komitmen perusahaan untuk mendukung target pemerintah menyediakan ekosistem kendaraan listrik roda dua yang menyeluruh mulai dari infrastruktur baterai hingga teknologi motor listrik untuk meningkatkan penggunaan motor listrik.
Selain mendukung secara konkrit target pemerintah dalam memproduksi sembilan juta motor listrik pada 2030, hal ini juga sejalan untuk Indonesia net-zero emission 2060.
Advertisement
Electrum Resmi Bangun Pabrik Motor Listrik Pertama, Ditargetkan Beroperasi 2024
Sebelumnya, perusahaan patungan (joint venture/JV) bernama Electrum milik PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) telah menggelar groundbreaking atau peletakan batu pertama di Zona E Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat. Pabrik ini resmi menjadi pabrik motor listrik pertamanya.
Peletakan batu pertama pabrik merealisasikan komitmen Electrum sebagai salah satu penggagas gerakan pembangun ekosistem kendaraan listrik roda dua, sekaligus mempercepat pengembangan industri kendaraan listrik sebagai upaya transisi energi berkelanjutan Indonesia.
Momentum ini dilengkapi dengan kesepakatan kerja sama dengan beberapa mitra strategis untuk membentuk ekosistem kendaraan listrik.
Adapun, pabrik yang berlokasi di kawasan GIIC Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, akan dibangun di lahan seluas tiga hektar, dan memiliki kapasitas produksi sampai dengan 250 ribu unit per line pada tahap awal. Pabrik tersebut juga akan dilengkapi dengan laboratorium pengujian kualitas, pusat penelitian dan pengembangan, dan trek pengujian.
Selain itu, pembangunan pabrik berwawasan lingkungan dengan konsep green factory yang akan dilengkapi dengan energy management system, waste management system dan water treatment. Pabrik ini ditargetkan akan selesai pada pertengahan 2024 dan memulai produksi pada tahun yang sama.
Direktur Utama Electrum, Pandu Sjahrir mengatakan, groundbreaking ini merupakan bukti kesiapan Electrum dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik roda dua dalam negeri.
Pembangunan pabrik ini merupakan bagian dari penerapan komitmen perusahaan untuk mendukung target pemerintah menyediakan ekosistem kendaraan listrik roda dua yang menyeluruh mulai dari infrastruktur baterai hingga teknologi motor listrik untuk meningkatkan penggunaan motor listrik.