Pembangunan Pabrik Electrum Disebut Beri Sentimen Positif Saham GoTo

Electrum merupakan perusahaan joint venture antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA).

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jun 2023, 10:25 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2023, 10:25 WIB
Pabrik Electrum
(Kiri ke kanan) Patrick Adhiatmadja - Managing Director Electrum, Catherine Hindra Sutjahyo - Direktur/Presiden Unit Bisnis On-Demand Service Grup GoTo, Juli Oktarina - Direktur TBS, dan Pandu Sjahrir - Direktur Utama Electrum, melakukan peresmian groundbreaking pembangunan pabrik motor listrik Electrum di Zone E Kawasan Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, pada Jumat, (23/6).

Liputan6.com, Jakarta Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Farras Farhan memperkirakan pembangunan pabrik sepeda motor listrik oleh Electrum akan memberikan sentimen positif terhadap pergerakan saham GoTo menuju target harga wajarnya sebesar Rp 150 per saham.

”Pabrik baru yang dibangun ini tentunya akan menguntungkan seluruh ekosistem GoTo karena akan mendukung inisiatif 2W EV saat ini (kemitraan dengan Gogoro dan Gesits). Dengan pasokan tambahan dari pabrik baru, Electrum dapat menjual 2W EV-nya dengan harga yang lebih rendah dan memungkinkannya bersaing dengan merek seperti Volta, Alva, serta yang lainnya,” ujar Farras melansir Antara di Jakarta.

Electrum merupakan perusahaan joint venture antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA), yang telah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pabrik Electrum di Zona E Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat, pada hari ini, Jumat (23/06).

Pada tahap awal, pabrik tersebut berkapasitas produksi sebanyak 250 ribu per line, sehingga berpotensi memenuhi kebutuhan motor listrik nasional yang ditargetkan oleh pemerintah akan mencapai 9 juta unit pada tahun 2030.

Farras memperkirakan harga jual motor listrik produksi Electrum akan berkisar antara Rp20 sampai 23 juta per unit. ”Dengan spek (spesifikasi sepeda motor) dan build yang mirip dengan Alva atau Gesits,” ujar Farras.

Pihaknya memproyeksikan Electrum berpotensi membukukan pendapatan sekitar Rp10 triliun sampai Rp11 triliun dalam tiga tahun ke depan secara gabungan.

”Meskipun biaya R&D (Research & Development)-nya mungkin tinggi di tahun-tahun awal, kami memperkirakan Electrum akan mencapai titik impas setelah 5 sampai 7 tahun, sejalan dengan tren di antara produsen 2W EV,” ujar Farras.

 

Rekomendasi

Ilustrasi GoFood (Dok. GoTo)
Ilustrasi GoFood (Dok. GoTo)

Dengan demikian, atas dasar tersebut, Ia merekomendasikan peringkat beli (buy) untuk saham GoTo dengan Target Price (TP) Rp150 per saham dalam jangka pendek.

Dalam kesempatan sama, Direktur Layanan On-Demand GoTo Catherine Hindra Sutjahyo menyebut pembangunan pabrik Electrum merupakan langkah besar dalam upaya GoTo mencapai target Nol Emisi dengan transisi armada menjadi kendaraan listrik penuh pada tahun 2030.

“Sejak fase uji coba motor listrik di Jakarta, Kami telah menghadirkan berbagai perubahan serta antusiasme serta sambutan positif dari mitra pengendara (driver) dan konsumen. Penggunaan motor listrik membantu mitra kami mengurangi biaya operasional, dengan meniadakan biaya bahan bakar dan penggantian oli transmisi,” kata Catherine.

Sebagai upaya mendorong penggunaan motor listrik, pihaknya berencana untuk mempermudah mitra driver memiliki kendaraan tersebut. “Upaya ini sekaligus memperluas layanan GoRide Electric untuk menjangkau lebih banyak pelanggan,” ujar Catherine.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya