IPO, Berkah Mulia Mandiri Incar Dana Rp 77 Miliar

PT Berkah Mulia Mandiri Tbk menawaarkan 550 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham dalam rangka IPO.

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Jul 2023, 11:51 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2023, 11:51 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
PT Berkah Mulia Mandiri Tbk, perseroan bergerak dalam bidang perdagangan bitumen dan pengelola terminal birtumen menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Berkah Mulia Mandiri Tbk, perseroan bergerak dalam bidang perdagangan bitumen dan pengelola terminal birtumen menggelar penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO).

Mengutip prospektus perseroan  melalui laman e-ipo, PT Berkah Muliah Mandiri Tbk menawarkan saham sebanyak-banyaknya 550 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu maksimal 31,30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Berkah Mulia Mandiri menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp 131-Rp 140 per saham. Dengan demikian, dana IPO yang diperoleh maksimal Rp 77 miliar.

Selain itu, perseroan juga menerbitkan waran maksimal 137.500.000 yang menyertai saham baru. Jumlah waran yang diterbitkan itu maksimal 11,39 persen dari total jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO.

Waran seri I dibserikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang empat saham baru perseroan berhak memeroleh satu waran seri I di mana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan portepel.

Waran seri I yang diterbitkan memiliki jangka waktu pelaksanaan satu tahun. Waran seri I adalah efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 50 per saham.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dana IPO

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perseroan akan memakai dana IPO antara lain sekitar Rp 9,10 miliar untuk belanja modal perseroan yaitu sebagai pelunasan sebitang tanah, sedangkan sisanya digunakan untuk keperluan modal kerja yang tergolong dalam operating expenditure (OPEX) seperti biasa operasional, pembelian bahan baku pendukung, biaya logistic, pembayaran upah, tunjangan tenaga kerja dan biaya pemasaran produk perseroan.

“Sedangkan dana yang diperoleh perseroan dari pelaksanaan waran seri I jika dilaksanakan oleh pemegang waran seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan,” demikian mengutip dari prospektus perseroan.

Hingga 31 Desember 2022, perseroan mencatat laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 8,93 miliar , tumbuh 41,76 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,30 miliar.

Sementara itu, pendapatan bersih perseroan tercatat Rp 249,05 miliar hingga 31 Desember 2022. Pendapatan itu naik 10,16 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 226,07 miliar.


Jadwal IPO

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk kebijakan dividen, perseroan akan membayarkan dividen tunai kepada pemegang saham maksimal 30 persen dari laba bersih perseroan setelah IPO mulai tahun buku 2023.

Besarnya pembagian dividen akan bergantung pada hasil kegiatan usaha, arus kas perseroan, prospek usaha, kebutuhan modal kerja, belanja modal dan rencana investasi perseroan.

Untuk melaksanakan IPO, perseroan telah menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Untuk jadwal IPO:

Masa penawaran awal pada 20 Juli 2023-25 Juli 2023

Tanggal efektif pada 31 Juli 2023

Masa penawaran umum perdana saham pada 2 Agustus 2023-4 Agustus 2023

Tanggal penjatahan pada 4 Agustus 2023

Tanggal distribusi pada 7 Agustus 2023

Tanggal pencatatan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2923

Masa perdagangan waran seri I

-Pasar regular dan negosiasi pada 8 Agustus 2023-5 Agustus 2024

Masar perdagangan waran seri I

-Pasar tunai pada 8 Agustus 2023-7 Agustus 2024

Periode pelaksanaan waran seri I pada 8 Februari 2024-8 Agustus 2024

Akhir masa berlakunya waran seri I pada 8 Agustus 2024

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya