Liputan6.com, Jakarta PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 345,86 miliar. Laba itu naik 140,81 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 143,62 miliar.
Lonjakan laba bersih itu didukung oleh penjualan Perseroan yang meningkat 72 persen YoY menjadi Rp 2,74 triliun dari Rp 1,59 triliun. Hal tersebut seiring dengan prospek pasar kendaraan roda empat yang semakin membesar serta didukung oleh potensi perkembangan industri kendaraan listrik di tanah air.
Penjualan Perseroan didominasi oleh segmen kendaraan roda dua sebesar 54 persen, sedangkan untuk segmen kendaraan roda empat berkontribusi sebesar 30 persen.
Advertisement
Memperhatikan situasi pasar saat ini yang menunjukkan pertumbuhan yang pesat untuk kendaraan roda empat, itu juga tercermin dari total penjualan segmen roda empat DRMA bertumbuh sebesar 78 persen YoY pada semester 1 2023.
Selain dari kondisi pasar yang mendukung, ekosistem kendaraan listrik yang semakin berkembang, serta inovasi dari DRMA yang tidak berhenti untuk melokalisasikan komponen otomotif yang belum diproduksi di Indonesia, akan berpotensi membuat segmen roda empat ini menjadi growth driver untuk DRMA ke depannya.
"Kita melihat adanya potensi besar pertumbuhan pasar kendaraan roda empat, yang tentu saja akan beRp engaruh langsung terhadap peningkatan permintaan komponen otomotif yang diproduksi DRMA. Kinerja Semester I 2023 yang sangat menggembirakan ini kita harapkan akan bisa terus berkesinambungan seiring dengan semakin berkembangnya pasar industri otomotif di Indonesia" kata President Director of Dharma Polimetal, Irianto Santoso dalam keterangan resmi, Rabu (26/7/2023).
Dengan beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp 2,25 triliun, pada Semester 1 2023 ini Perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp 485,52 miliar, dua kali lipat lebih dibandingkan periode sebelumnya yang sebesar Rp 216,36 miliar. Adapun total aset DRMA pada 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp 3,39 triliun, meningkat dari Rp 2,68 triliun pada 31 Desember 2022.
Dari sisi liabilitas sampai dnegan akhir Juni 2023 naik menjadi Rp 1,63 triliun dari Rp 1,38 triliun pada akhir tahun lalu. Bersamaan dengan itu, ekuitas perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 1,76 triliun dibandingkan posisi 31 Desember 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,4 triliun.
Dharma Group telah mendapatkan kepercayaan dari salah satu merek besar di industri mobil di Indonesia untuk mengembangkan komponen paket baterai yang penting untuk kendaraan listrik (EV) mereka. DRMA akan memasang Electro Dipping Line baru pada akhir tahun ini, yang sangat penting untuk produksi casing kemasan baterai. Sebagai perusahaan manufaktur, DRMA bertujuan untuk memproduksi komponen secara lokal, mengurangi ketergantungan pada impor dan berkontribusi pada kemajuan industri EV dalam negeri.