Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Jumat, (4/8/2023). Bursa saham Asia Pasifik bervariasi seiring kenaikan imbal hasil obligasi terus menekan saham setelah penurunan peringkat kredit Amerika Serikat (AS).
Dikutip dari CNBC, analis IG Tony Sycamore mencatat imbal hasil obligasi AS naik 14 basis poin menjadi 4,3 persen. Kenaikan imbal hasil membawa imbal hasil ketika Oktober 2022 sekitar 4,42 persen.
Baca Juga
“Pergerakan yang lebih tinggi dalam imbal hasil jangka panjang didorong penerbitan obligasi yang tidak merata, data yang tangguh dan penurunan peringkat Fitch awal pekan ini,” ujar Sycamore.
Advertisement
Di Asia, investor akan melihat pernyataan kebijakan moneter Reserve Bank of Australia yang akan merinci alasan menahan suku bunga acuan 4,1 persen pada Selasa pekan ini. Indeks ASX 200 naik tipis. Indeks Nikkei 225 menguat terbatas. Sedangkan indeks Topix mendatar.
Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,26 persen dan indeks Kosdaq menanjak 0,19 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong menguat 1,8 persen pada pembukaan perdagangan. Sedangkan bursa saham China beragam. Indeks Shanghai turun tipis, sedangkan indeks Shenzhen menguat 0,85 persen.
Di wall street, tiga indeks acuan melemah. Indeks S&P 500 merosot 0,25 persen. Indeks Dow Jones susut 0,19 persen dan indeks Nasdaq turun 0,1 persen.
Di sisi lain, tingkat inflasi utama Filipina melambat menjadi 4,7 persen pada Juli, turun dari 5,4 persen yang terlihat pada Juni. Ini adalah penurunan inflasi enam bulan berturut-turut, dan terendah sejak Maret 2022 yaitu sebesar 4 persen.
Otoritas Filipina menguraikan tren penurunan yang terkelanjutan terutama disebabkan lambatnya kenaikan harga perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar.
Harga makanan dan minuman non-alkohol juga meningkat dengan kecepatan yang lebih lambat pada Juli, terutama sektor transportasi alami penurunan harga yang lebih cepat.
Penutupan Bursa Saham Asia pada 3 Agustus 2023
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis, 3 Agustus 2023 seiring wall street alami aksi jual usai lembaga pemeringkat Fitch menurunkan peringkat kredit jangka panjang Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+.
Dikutip dari CNBC, indeks Hang Seng turun 0,41 persen. Sedangkan bursa saham China menguat. Indeks Shanghai bertambah 0,58 persen ke posisi 3.280,46. Indeks Shenzhen bertambah 0,53 persen ke posisi 11.163,42. Adapun survey Caixin China untuk sektor jasa menunjukkan pertumbuhan lebih cepat pada Juli dibandingkan Juni.
Indeks Nikkei anjlok 1,68 persen, dan memimpin koreksi ke posisi 32.159,28. Indeks Topix merosot 1,45 persen ke posisi 2.268,35.
Indeks Kospi Korea Selatan terpangkas 0,42 persen ke posisi 2.605,39. Indeks Kosdaq naik 1,16 persen ke posisi 920,32. Raksasa internet Korea Selatan Kakao melihat laba bersih kuartal II turun 44 persen, sehingga menekan sahamnya.
Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,58 persen ke posisi 7.311,8. Hal ini di tengah Australia catat neraca perdagangan Juni di atas harapan.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 3 Agustus 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada penutupan perdagangan saham Kamis, 3 Agustus 2023. Indeks S&P 500 turun dalam tiga hari berturut-turut, seiring wall street menilai hasil laba Perusahaan terbaru dan berjuang untuk menghilangkan tekanan dari kenaikan imbal hasil obligasi.
Dikutip dari CNBC, Jumat (4/8/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 turun 0,25 persen ke posisi 4.501,89. Indeks Dow Jones tergelincir 66,63 poin atau 0,19 persen ke posisi 35.215,89. Indeks Nasdaq turun terbatas 0,1 persen menjadi 13.959,72.
Sementara itu, imbal hasil melonjak dengan patokan imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun diperdagangkan sekitar 4,18 persen dan mendekati level tertinggi sejak November 2022.
Kenaikan suku bunga menekan sektor real estate, yang turun lebih dari 1 persen, sedangkan indeks volatilitas Cboe melonjak ke level tertinggi sejak Juni. Sektor saham utilitas susut 2,3 persen. “Ada overhang. Karena imbal hasil obligasi menguat, itu memberi tekanan pada saham,” ujar Portfolio Manager Sit Investment Associates, Bryce Doty.
Sejumlah pihak di wall street juga mencatat pasar telah lama terlambat untuk istirahat dan sedikit koreksi, setelah mencapai mode reli untuk bagian lebih baik pada 2023. Awal pekan ini, baik indeks S&P 500 dan Nasdaq membukukan kenaikan lima bulan berturut-turut.
“Momentum diam-diam telah terkikis selama beberapa minggu terakhir dan menjadi motivasi untuk firasat koreksi kami beberapa minggu lalu,” ujar Strategas Head of Technical and Macro Resesearch, Chris Verrone.
Ia ibaratkan pergerakan pasar pengalaman mengingatkan kalau istirahat, reli hangat, istirahat lagi meski tren jangka panjang naik.
Bank Sentral Inggris Kerek Suku Bunga
Pada pekan ini, rilis laporan keuangan berlanjut. Saham produsen chip Qualcomm turun 8,2 persen. Sebelumnya, Perusahaan kehilangan pendapatan kuartal III yang disesuaikan dan membukukan panduan yang mengecewakan.
Selain itu, saham PayPal susut 12,3 persen meski unggah kinerja sesuai prediksi. Saham Expedia anjlok 16,4 persen karena pemesanan jauh dari harapan.
Selain itu, pasar juga hadapi kinerja keuangan lainnya seiring Apple dan Amazon merilis laporan keuangan setelah penutupan perdagangan.
Sejauh ini, hampir 79 persen dari Perusahaan S&P 500 telah mengeluarkan laporan kuartalan dengan sekitar 82 persen mengalahkan harapan, menurut FactSet. Laba juga diprediksi turun sekitar 5 persen dari tahun lalu.
Di sisi lain, Bank of England pada Kamis pekan ini menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, yang merupakan langkah terbaru bank sentral untuk menjinakkan inflasi.
Wall street juga menilai data ekonomi terbaru, termasuk klaim pengangguran dan data produktivitas kuartal II yang menunjukkan kenaikan.
Advertisement