Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada periode 7-11 Agustus 2023. Penguatan IHSG didorong sektor saham infrastruktur dan bahan dasar.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (12/8/2023), IHSG naik 0,40 persen menjadi 6.879,97 pada 7-11 Agustus 2023. Pada pekan lalu, IHSG ditutup ke posisi 6.852,84.
Baca Juga
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG naik didorong sektor saham infrastruktur dan bahan dasar masing-masing 1,55 persen dan 0,89 persen.
Advertisement
Dalam riset itu menyebutkan pekan ini indikator ekonomi makro dari ekonomi terbesar di mana negara berkembang lebih kuat dari yang diperkirakan. Di sisi lain, inflasi di Amerika Serikat (AS) terus berlanjut dengan di atas kisaran target oleh the Federal Federal (the Fed) atau bank sentral AS dan inflasi di Jerman tetap tinggi, meski tampanya tren turun sejak Februari.
“Di sisi lain, China alami deflasi pertama sejak 2021, meski ini bukan hasil yang tidak terduga,” demikian dikutip dari Ashmore.
Kapitalisasi pasar bursa naik 0,90 persen menjadi Rp 10.056 triliun. Kapitalisasi pasar ini juga naik Rp 89 triliun dari pekan lalu Rp 9.967 triliun.
Pada pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian naik 5,28 persen menjadi Rp 12,24 triliun dari Rp 11,63 triliun dari pekan sebelumnya. Rata-rata volume perdagangan susut 19,55 persen menjadi 18,10 miliar saham dari 22,50 miliar saham.
Sedangkan rata-rata frekuensi perdagangan terpangkas 4,29 persen menjadi 1.090.176 kali transaksi dari 1.139.039 kali transaksi. Pada Jumat, 11 Agustus 2023, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 278,80 miliar. Pada pekan ini, aksi jual investor asing mencapai Rp 16,31 triliun. Sepanjang 2023, aksi beli saham mencapai Rp 7,03 triliun.
Penutupan IHSG pada 11 Agustus 2023
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 13,30 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.879,98. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,13 poin atau 0,22 persen ke posisi 964,34.
"Sektor basic materials naik 1,07 persen paling kuat, sementara di posisi terlemah turun sektor teknologi 0,83 persen. Dan dalam sepekan ini IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,40 persen," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya melansir Antara di Jakarta.
Menjelang akhir pekan, IHSG dan mayoritas bursa regional Asia di zona merah, yang tampaknya merespons rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan munculnya ketegangan baru AS dengan China.
Tingkat inflasi tahunan di AS naik menjadi 3,2 persen pada Juli 2023, dari sebelumnya sebesar 3 persen pada Juni 2023, sementara, ekspektasi pasar sebesar 3,3 persen.
Kenaikan tipis inflasi tersebut tentunya membuat pasar menantikan arah kebijakan moneter bank sentral AS The Fed selanjutnya.
Dibuka menguat, IHSG terus bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor meningkat di mana sektor barang baku paling tinggi yaitu 1,07 persen, diikuti sektor barang konsumen non primer dan sektor infrastruktur naik masing-masing 0,70 persen dan 0,31 persen.
Advertisement
Penutupan Wall Street pada 11 Agustus 2023
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi pada perdagangan saham Jumat, 11 Agustus 2023. Indeks Nasdaq tertekan dan membukukan penurunan dalam dua minggu berturut-turut pada 2023 seiring saham semikonduktor menjadi beban.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (12/8/2023), pada penutupan perdagangan wall street, indeks Nasdaq susut 0,6 persen ke posisi 13.644,85. Koreksi indeks Nasdaq seiring aksi jual di saham semikonduktor antara lain saham Advanced Micro Devices, Nvidia, dan Micron.
Sementara itu, the VanEck Semiconductor ETF (SMH) susut 5,2 persen, dan catat kinerja mingguan terburuk sejak Oktober 2022.
Di sisi lain, indeks S&P 500 melemah terbatas 0,1 persen ke posisi 4.464,05. Indeks Dow Jones bertambah 105,25 poin atau 0,3 persen ke posisi 35.281,40. Indeks Dow Jones melambung ditopang kenaikan saham Chevron dan Merck & Co masing-masing 2,1 persen dan 1,8 persen.
Saham Disney reli setelah laporan laba keluar pada Rabu pekan ini. Akan tetapi, pada perdagangan Jumat pekan ini, saham Disney merosot 2,99 persen menjadi USD 89,02. Meski demikian, saham Disney menguat 3,2 persen. Kenaikan saham Disney itu terbesar sejak Maret.
Untuk kinerja mingguan, indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing turun sekitar 0,3 persen dan 1,9 persen. Dua indeks acuan itu membukukan penurunan dalam dua minggu berturut-turut. Sebelumnya, indeks Nasdaq merosot dalam empat minggu pada Desember 2022.
Sedangkan indeks Dow Jones naik 0,6 persen pada pekan ini. Pada awal pekan ini, investor memiliki banyak hal untuk dirayakan. Indeks harga konsumen Juli melemah dari yang diantisipasi. Harga naik 3,2 persen secara tahunan, lebih rendah dari perkiraan konsensus indeks Dow Jones sebesar 3,3 persen.
Data Inflasi AS
Sementara itu, inflasi inti yang tidak termasuk makanan dan energi naik 4,7 persen dari tahun sebelumnya.
Di sisi lain,data inflasi yang dirilis Jumat pekan ini memperumit gambaran itu. Indeks harga produsen Juli yang melacak harga grosir untuk barang mentah naik 0,3 persen dari bulan sebelumnya.
Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones prediksi kenaikan 0,2 persen dari bulan ke bulan.
Pergerakan wall street pada pekan ini adalah yang terbaru dari apa yang menjadi masalah sulit bagi pasar saham setelah kinerja yang kuat pada paruh pertama 2023. Tiga indeks acuan kompak turun pada awal Agustus.
“Investor terus berusaha untuk lebih konsisten dalam data ekonomi. Apa yang kami lihat dari hasil beragam ini tentu meningkatkan kemungkinan lebih banyak volatilitas pada masa depan,” ujar CEO AXS Investments, Greg Bassuk.
Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pada September menguat selama 7 minggu berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Juni 2022.
Sedangkan harga minyak Brent pada Oktober melesat selama tujuh minggu berturut-turut. Harga kontrak gas alam September naik 7,5 persen pada pekan ini. Kenaikan tersebut menunjukkan mingguan terbesar sejak pertengahan Juni.
Harga bensin September naik 6,5 persen pekan ini, terbesar dalam seminggu sejak awal Maret, dan naik selama empat minggu dalam lima minggu.
Indeks energi S&P 500 menghasilkan kinerja terbaik dari 11 sektor saham di S&P 500. Indeks energi S&P 500 naik 3,5 persen. Sedangkan indeks perawatan kesehatan bertambah 2,5 persen dan indeks S&P 500 susut 0,3 persen.
Advertisement